Berita
Wawasan-Islam
KEUTAMAAN PUASA RAMADHAN
Ramadhan telah datang ditengah-tengah kita. Seyogyanyalah kita gembira menyambut
bulan yang penuh, berkah, rahmah dan maghfirahnya ini. Rasulullah saw bersabda:
"Barang siapa yang gembira menghadapi bulan Ramadhan, niscaya akan
diharamkan oleh Allah baginya neraka". Didalam menyambut Ramadhan ini
Rasullullah biasanya meningkatkan intensitas dan kualitas ibadahnya untuk
melatih diri menghadapi bulannya Allah ini (Syahr Allah). Pada bulan ini
disamping diwajibkan shaum (puasa) yang mana pahalanya diberikan langsung oleh
Allah (HR Bukhari dari Abu Hurairah), ibadah lainnya pun akan dilipat gandakan
pahalanya. Untuk itu marilah kita bergembira menyambut bulan suci ini dengan
meningkatkan ibadah kita dan tambah meningkat lagi selama Ramadhan dengan
menegakkan ibadah-ibadah khusus seperti menegakkan malam Ramadhan (Qiyamullail)
dsb.
Telah bersabda
Rasulullah saw bersabda: " Barang siapa yang berpuasa di bulan Ramadhan
dengan iman, ikhlas dan mengharapkan ridhoNya, niscaya dosa-dosanya yang
terdahulu diampuni oleh Allah swt". (HR. Ahmad dan As-Sunan).
Hadits shahih diatas
sudah tidak asing lagi ditelinga kaum muslimin dimana selalu dikutip ketika
ramadhan sudah menjelang. Beberapa hari lagi kita akan memasuki bulannya Allah,
bulan suci Ramadhan. Pada bulan ini Allah melipat gandakan pahala bagi
melaksanakan ibadah, khususnya ibadah puasa yang pahalanya akan diberikan
langsung oleh Allah swt. Marilah kita sambut dengan senang dan gembira bulan
yang penuh rahmah, berkah dan maghfirahNya ini serta pada waktunya nanti kita
tegakkan puasa (shaum) disiang hari dan menegakkan malamnya dengan shalat
tarawih dan tahajjud serta ibadah-ibadah lainnya. Setelah itu , semoga Allah
swt menerima segala amal perbuatan kita dan mengampuni dosa-dosa kita yang
telah lalu dan Insya Allah juga yang akan datang.
Disampaikan oleh Abu
Hurairah ra: Allah swt berfirman: "Puasa itu ibarat perisai. Pada hari
melaksanakan puasa, janganlah orang yang berpuasa mengucapkan kata-kata kotor,
tidak sopan, dan tidak enak didengar, dan jangan pula ribut hingar bingar
bertengkar. Jika di antara kalian memaki atau mengajak berkelahi, hendaknya
mengatakan kepadanya:"Saya sedang berpuasa". Kemudian Rasulullah saw
menambahkan: "Demi Allah yang diriku di dalam kekuasaan-Nya, sesungguhnya
bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah dari bau minyak kesturi.
"Dia yang telah meninggalkan makan dan minum-nya hanya mengharapkan
kerido'anKu. Sesungguhnya puasa itu untuk-Ku, dan karena itu Akulah yang
langsung membalasnya dengan ganjaran untuk kebaikan yang telah dilakukannya
sepuluh kali lipat. (HR Bukhari).
Sebegitu pentingnya
ibadah puasa itu sehingga Allah swt menyatakan akan langsung memberikan pahala
kepada yang melakukannya dan memberikan pahala ibadah-ibadah yang dilakukannya
berlipat ganda, tetapi tentunya puasa orang yang puasanya itu bersih dari
kedurhakaan-kedurhakaan, baik berupa perkataan maupun perbuatan.
Di dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra, dia berkata: Rasulullah saw bersabda:
"Barang siapa bangun (shalat/beribadah) pada malam Lailatul Qadar dengan
iman dan ikhlas maka diampunkan baginya dosa-dosanya yang telah lalu (HR
Bukhari dan Muslim) Sungguh, kapan akan terjadinya malam kemuliaan ini ? yang
jelas di bulan Ramdahan, Wallahu alam..........
Tidak ada yang
seorangpun tahu rahasia Allah ini kecuali Dia. Kerahasiaan ini hendaklah
membuat kita untuk berusaha meningkatkan kuantitas dan kualitas ibadah kita
selama bulan Ramadhan yang dikatakan bulan turunnya malam kemuliaan itu,
khususnya pada malam-malam ganjil pada sepuluh hari terakhir Ramadhan
sebagaimana yang diidentifikasikan oleh Rasulullah saw dalam salah satu hadits
yang diriwayatkan oleh Aisyah ra, yang menyatakan bahwa Rasulullah saw pernah
bersabda: "Carilah Lailatul Qadar pada tanggal ganjil dari sepuluh hari
terakhir bulan Ramadhan" (HR Bukhari).
Oleh karena itu kaum muslim diajurkan meningkatkan amal ibadah kita pada hari-hari
terakhir Ramadhan ini. Rasulullah saw saja yang telah dijamin Allah saw untuk
masuk ke syurganya masih selalu giat beribadah dan pada sepuluh hari terakhir
ini beliau lebih mengencangkan ikat pinggangnya dan menggencarkan
ibadah-ibadahnya bahkan melakukan 'itikaf di masjid. Dan semoga amalan-amalan
yang kita lakukan pada bulan Ramadhan ini akan kita lakukan secara berketerusan
(istiqomah) pada bulan-bulan lainnya diluar Ramadhan.
Sumber :
Kumpulan Materi
Bahasan Ba’da Shubuh Di Masjid Al-Amru Bittaqwa Dan Milis Group
Al-Amru_Bittaqwa
Ramadhan sebentar lagi :)
ReplyDelete