Berita
KURIKULUM NASIONAL ATAU KURIKULUM 2013 BERLAKU NASIONAL?
Uptodate Info Kurikulum Nasional
Isu
perubahan Kurikulum 2013 menjadi Kurikulum Nasional ternyata dibantah Kemendikbud. Hal
ini sebagaimana di rilis JPNN Rabu 30 Desember 2015 yang menyatakan bahwa Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan menegaskan tidak ada
perubahan nama dalam kurikulum 2013. Kurikulum nasional bukan merupakan nama,
dan tetap dipakai K-13.( http://www.jpnn.com/ read/2015/12/30/347693/ Mendikbud:-K-13-Tetap-Berlaku-)
“Kalau
diganti K-N baru itu berubah nama kurikulum nasional. Inikan huruf k dan n-nya
kecil jadi bukan nama itu. Kami tetap pakai K-13 sebagai nama kurikulum,”
tegas Menteri Anies dalam refleksi akhir tahun di Kantor Kemendikbud, Rabu
(30/12).
Menurut
Anies, pada periode lalu K-13 hanya mengalami dua proses saja, yaitu pendadaran
ide lalu langsung dipaksa diterapkan kepada hampir seluruh sekolah di
Indonesia. Hal ini yang kerap mendatangkan masalah bagi sekolah sehingga pada
periode ini Kemendikbud menunda penerapan kurikulum itu.
“Mestinya
K-13 dijalankan melalui empat proses. Pertama, pendadaran ide kurikulum, dari
pendadaran ide lalu masuk ke desain kurikulum dan dokumen kurikulum. Proses
terakhir adalah penerapan kurikulum,” katanya.
Setelah
melaksanakan serangkaian evaluasi, rapat konsolidasi dan diskusi dengan
berbagai pihak, Kemendikbud juga memastikan proses penerapan K-13 itu benar dan
akan ada penilaian komprehensif di setiap prosesnya.
“Standar
bekerja yang harus dimiliki adalah mendekati nol kesalahan dan mendekati
sempurna. Kesalahan satu saja dapat mengganggu proses pendidikan
Indonesia," tegas Menteri Anies.
Info Sebelumnya
Betulkan pemerintah akan menggantikan K13 dan KTSP dengan Kurikulum Nasional? Atau menjadikan K13 berlaku secara nasional. Ini mungkin baru sebatas wacana. Memang telah beredar informasi bahwa dalam rangka penyempurnaan Kurikulum 2013, pemerintah berencana menggantikanya dengan Kurikulum Nasional. Informasi terkait akan akan diberlakukannya Kurikulum Nasional dinyatakan Unifah Rosyidi Direktorat Jenderal Ketenagaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dirilis surabayanews.co.id Unifah Rosyidi mengakui kurikulum 2013 akan disempurnakan menjadi kurikulum nasional, setelah seluruh sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013. Tetapi saat ini pihaknya masih belum melakukan sosialisasi karena masih fokus pada perbaikan kurikulum 2013.
Betulkan pemerintah akan menggantikan K13 dan KTSP dengan Kurikulum Nasional? Atau menjadikan K13 berlaku secara nasional. Ini mungkin baru sebatas wacana. Memang telah beredar informasi bahwa dalam rangka penyempurnaan Kurikulum 2013, pemerintah berencana menggantikanya dengan Kurikulum Nasional. Informasi terkait akan akan diberlakukannya Kurikulum Nasional dinyatakan Unifah Rosyidi Direktorat Jenderal Ketenagaan Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagaimana dirilis surabayanews.co.id Unifah Rosyidi mengakui kurikulum 2013 akan disempurnakan menjadi kurikulum nasional, setelah seluruh sekolah sudah menerapkan kurikulum 2013. Tetapi saat ini pihaknya masih belum melakukan sosialisasi karena masih fokus pada perbaikan kurikulum 2013.
Unifah Rosyidi menilai
materi di kurikulum 2013 sangat baik tetapi masih banyak kekurangan dikarenakan
mepetnya persiapan pelaksanaan kurikulum 2013. Pergantian kurikulum 2013
menjadi Kurikulum Nasional sebagai
perbaikan atau penyempurnaan kurikulum 2013 karena selama ini kurikulum 2013
masih banyak kekurangan.
“Kami berpikir bahwa
kurikulum ini bagus tapi juga tidak lepas dari kekurangan. Nah kekurangannya
ini sedang diperbaiki,” ujar dirjen tenaga pendidikan, Dr Unifah Rosyidi.
Lebih dari setahun sejak Kurilukum 2013 diberlakukan, pelaksanaan kurikulum 2013 masih diwarnai
permasalahan demi permasalahan seperti kacaunya distribusi buku kurikulum,
belum pahamnya guru menerapkan kurikulum
2013 bahkan akhir-akhir ini ditemukan buku berisi ajaran radikal di buku
agama kurikulum 2013. Kacaunya
pelaksanaan kurikulum 2013 itulah
yang menyebabkan kementerian kebudayaan pendidikan dan kebudayaan berencana
akan menghapus kurikulum 2013 dan mengganti dengan Kurikulum Nasional pada tahun 2018 mendatang.
Untuk saat ini sebagai rintisan pelaksanaan Kurikulium 2013 terdapat sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 16.791 sekolah dengan rincian 7961 sekolah merupakan sekolah pilot projek. Sisanya sekolah menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri.
Untuk saat ini sebagai rintisan pelaksanaan Kurikulium 2013 terdapat sekolah yang menerapkan kurikulum 2013 sebanyak 16.791 sekolah dengan rincian 7961 sekolah merupakan sekolah pilot projek. Sisanya sekolah menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri.
Informasi terbaru terkait
perkembangan Kuruikulum Nasional, di rilis jpnn.com. Menurut rilis tersebut Informasi
yang berkembang di internal Kemendikbud terkait Kurikulum Nasional kian santer.
Namanya hanya Kurikulum Nasional begitu saja. Tidak ada embel-embel tahunnya.
Dengan adanya Kurikulum Nasional ini, maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga
bagian atau jenis. Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis pengembangan
atau potensi daerah, dan kurikulum paling kecil mencakup kekhasan atau kondisi
masing-masing sekolah.
Kepala Pusat Kurikulum dan
Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumardi mengatakan sampai saat ini
evaluasi masih berjalan.
"Namanya tetap
Kurikulum 2013," katanya kemarin (6/12). Meskipun begitu dia tidak
menampik bahwa kurikulum yang baru nanti harus diversifikasi (beraneka ragam).
Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis daerah masing-masing, dan
kurikulum sekolah. Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37
UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Meskipun nantinya kurikulum
beranekaragam, Tjipto mengatakan harus dirancang dengan model yang ramping.
"Ke depan kita
akan mengundang pakar-pakar dan praktisi pendidikan untuk memberikan
arahan," jelasnya. Tujuannya supaya beban belajar peserta didik terbebani
mata pelajaran yang semakin berat. Dia menargetkan meskipun kurikulum beragam,
tidak sampai menambah jam belajar per pekannya.
Terkait dengan revisi K-13
yang belum tuntas, Tjipto mengatakan sudah ada perkembangan bagus. Seperti tim
evaluasi sudah merampungkan pembahasan kompetensi inti (KI) dan kompetensi
dasar (KD).
Dua kompetensi ini sempat
diributkan di dalam implementasi K-13. Sebab banyak guru kerepotan ketika,
misalnya, harus menyisipkan materi-materi keagaam atau sosial di mata pelajaran
matematika, fisika, dan lainnya.
Dengan perkembangan terkini,
Tjipto mengatakan evaluasi K-13 bisa rampung Januari tahun depan. Dia memakai
patokan arahan Mendikbud Anies Baswedan bahwa hasil evaluasi K-13 harua bisa
diterapkan di tahun pelajaran 2016-2017 tahun depan. Meakipun dalam beberapa
kesempatan sebelumnya, Kemendikbud sempat memasang target evaluasi K-13 selesai
akhir 2015 ini.
Pengamat pendidikan Doni
Koesoema mengatakan sangat disayangkan jika kurikulum hanya ganti nama tanpa
memperbaiki kelemahan fundamentalnya. "Ganti nama tanpa mengubah substansi
tidak ada artinya," katanya. Secara rinci dia mengatakan Kemendikbud belum
membocorkan hasil evaluasi K-13.
Kalau mau membuat Kurikulum
Nasional, Doni mengatakan harus dirancang secara matang. Baik itu secara
struktur kurikulum, mata pelajaran, maupun isi di dalam kurikulum harus relevan
bagi seluruh anak di Indonesia.
Kurikulum level nasional
itu, cukup hanya mengatur hal-hal terkait kepentingan nasional saja.
"Kemudian Kemendikbud juga harus ikut dalam pembahasan kurikulum leve daerah,
supaya bisa seimbang kepentingan nasional dan daerah atau lokalnya,"
tuturnya
Bahkan, pada tanggal 26 Desember 2015 telah beredar informasi terbaru yang dirilis JPNN dengan judul PENGUMUMAN NAMA K13 SUDAH DIUBAH JADI
KURIKULUM NASIONAL. Dalam tulisan tersebut dinyatakan bahwa mulai Juli 2016 -
Juli 2017 skenarionya 75 persen sekolah pakai KTSP, 6 persen semua kelas menggunakan
K13, dan 19 persen kelas 1, 4, 7, dan 10 menggunakan K13. Berikut kutipan
informasi sosialisasi Kurikulum Nasional yang dikutip dari jpnn.
Nama
Kurikulum 2013 (K13) secara resmi sudah diubah menjadi Kurikulum Nasional. Informasi
perubahan ini tertuang dalam buku Kilas Setahun Kinerja Kemendikbud (November
2014 - November 2015). Kementerian yang dipimpin Anies Baswedan itu juga sudah
menetapkan skenario penerapan Kurikulum Nasional secara utuh.
Buku
kilas kinerja Kemendikbud itu disusun oleh Pusat Analisis dan Sinkronisasi
Kebijakan (Paska) Kemendikbud. Buku ini merangkum tiga strategi penataan
pendidikan oleh Anies Baswedan dan jajarannya.
Ketiga
strategi itu adalah penguatan pelaku, peningkatan mutu dan akses, serta pengembangan
efektivitas birokrasi. Urusan revisi kurikulum mendapatkan posisi spesial
karena ditempatkan di halaman paling awal.
Dikonfirmasi
tentang perubahan nama dari K13 menjadi Kurikulum Nasional itu, Mendikbud Anies
Baswedan tidak menampiknya. Namun dia memberikan catatan, selama masa revisi
masih berjalan alias belum selesai, pemerintah tetap menggunakan sebutan
Kurikulum 2013. "Lha wong masih dikoreksi (K13-nya, red)," katanya
kemarin.
Anies
menjelaskan ada beberapa pertimbangan bahwa Kemendikbud tetap menggunakan
sebutan Kurikulum 2013. Diantaranya adalah supaya tidak memunculkan kesan bahwa
pemerintah membuat kurikulum baru. Mantan rektor Universitas Paramadina Jakarta
itu mengatakan, Kurikulum Nasional merupakan hasil dari revisi Kurikulum 2013.
Di
dalam buku yang rencananya secara resmi dipapakarkan Anies Selasa pekan depan
(29/12) itu, dibeber sejumlah alasan K13 perlu direvisi. Diantaranya adalah K13
langsung diterapkan tanpa pernah diuji. Akibatnya mendatangkan banyak masalah.
Saking bermasalahnya K13 itu, banyak sekolah menolak menjalankannya.
Anies
dengan tegas mengatakan penerapan kurikulum harus meminimalisir masalah. Untuk
itu dalam revisi kali ini dibongkar mulai dari pendadaran ide kurikulum, lalu
desain kurikulum, dan ujungnya dokumen serta implementasu kurikulum.
"Standar
bekerja yang harus dimiliki adalah mendekati nol kesalahan dan mendekati
sempurna," katanya. Bagi Anies kesalahan satu poin saja, bisa mempengaruhi
kualitas pendidikan.
Terkait
dengan strategi implementasi kurikulum itu, Anies mengatakan Kemendikbud sudah
memiliki peta jalannya. Dimulai dari periode Januari-Desember 2015, ada 94
persen sekolah kembali menggunakan Kurikulum 2006 (KTSP) dan sisanya 6 persen
sekolah tetap menggunakan K13. Lalu pada periode Juli 2016 - Juli 2017
skenarionya 75 persen sekolah pakai KTSP, 6 persen semua kelas pakai K13, dan
19 persen kelas 1, 4, 7, dan 10 menggunakan K13.
Kemudian
pada Juli 2017 - Juli 2018 jumlah sekolah yang menggunakan KTSP susut jadi 40
persen. Sisanya sebanyak 60 persen beralih ke K13. Proses migrasi dari KTSP ke
K13 atau Kurikulum Nasional ini diharapkan tuntas pada tahun pelajaran
2017/2018. Masuk pada tahun pelajaran 2018/2019 sudah tidak ada sekolah yang
memakai KTSP.
Pada
kesempatan ini Anies juga mengkonfirmasi kabar salah tentang penerapan
kurikulum. Beberapa waktu terakhir, muncul kabar menyesatkan bahwa pada tahun
pelajaran 2016/2017, seluruh sekolah di Indonesia kembali menerapkan KTSP.
"Saya prihatin atas informasi salah ini. Karena membuat gempar masyarakat,"
kata Anies.
Informasi
salah itu sempat meluas di media sosial Facebook dan Twitter. Selain itu juga
ramai jadi perbincangan orang di-blog. Anies mengatakan si penyebar informasi
salah itu sudah mengakui kesalahannya dan meminta maaf kepada seluruh
masyarakat Indonesia.
Sedangkan
terkait dengan wujud revisi K13 sendiri, sampai kemarin Anies masih irit
komentar. Termasuk juga tentang jam belajar versi K13 dan jumlah mata pelajaran
yang terlalu banyak, dia belum bersedia memaparkannya. "Teknis revisi
kurikulumnya bisa dikonfirmasi langsung ke Puskurbuk (Pusat Kurikulum dan
Perbukuan, red)," kata dia.
Kepala
Puskurbuk Tjipto Sumardi my ngakui memang banyak aspek yang direvisi atau
dibenahi dari K13. Namun dia menegaskan bahwa pembenahan saat ini belum sampai
pada kesimpulan mengepras jam belajar atau mengurangi jumlah mata pelajarannya.
"Sekarang kita masih tahap revisi Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar
(KD), dan silabus," kata dia.
Tjipto
berpedoman bahwa deadline revisi K13 ini harus tuntas sebelum tahun ajaran 2016/2017
dimulai Juli tahun depan. Selain merevisi jeroan K13, Tjipto juga mengatakan
mereka terus mempersiapkan bukunya. Dia mengatakan buku-buku baru hasil revisi
K13 kemungkinan sudah beres pada akhir Januari tahun depan. "Puskurbuk
tidak menjalankan pelatihan guru, karena sudah dipegang direktorat
lainnya," kata dia.
Sumber:
http://surabayanews.co.id/
http://www.jpnn.com/read/2015/12/07/343156/Alamak!-Kurikulum-Diubah-Lagi-/page2
http://www.jpnn.com/read/2015/12/26/346827/PENGUMUMAN!-Nama-K13-Sudah-Diubah-jadi-Kurikulum-Nasional-/page2
http://www.jpnn.com/read/2015/12/26/346827/PENGUMUMAN!-Nama-K13-Sudah-Diubah-jadi-Kurikulum-Nasional-/page2
====================================
mudah--mudahan pergantian kurikulum dilakukan dengan persiapan yg matang baik persiapan infrastruktur/sarana prasarana, guru, dins maupun hal-hal lain yg mendukung keberadaan dan keberlangsungan kurikuklum nasional tsb
ReplyDeleteRumput Bergoyang
makasih atas informasinya
ReplyDeleteI think this blog is one of the best blogs . Through this blog gained a lot of new information about the educational issues that developed in Indonesia . This information really interesting and trustworthy . We are always waiting for the latest info other . We thank the admin who has posted the latest news
ReplyDeletePak, terima kasih atas informasinya. Posting bapak sangat menarik dan sesuai dengan profesi kami sebaga guru. Sekali lagi kami ucapkan terima kasih
ReplyDeleteThe article is very interesting and useful . Thank you
ReplyDeleteTerimka kasih, gan, Posting agan sangat bermanfaat khusus untuk para guru dan siswa serta bagi institusi sekolah. Selamat dan sukses selalu.
ReplyDeleteTerimka kasih, gan, Posting agan sangat bermanfaat khusus untuk para guru dan siswa serta bagi institusi sekolah. Selamat dan sukses selalu.
ReplyDeleteTerima kasih atas informasinya
ReplyDeleteMakasih, ini betul-betul info yang sangat kami butuhkan. Sekali lagi kami mengucapkan terima kasih banyak atas postingnya yg sangat membantu
ReplyDeleteTerima kasih gan atas informasinya
ReplyDeleteTerima kasih infonya sangat bermanfaat, apakah boleh saya dapat info terbaru Gan, untuk persiapan tahun ajaran mendatang di email: keke22466@yahoo,co,id nuwun,,,,
ReplyDelete