LINIERITAS GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK PADA KURIKULUM MERDEKA

Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka


Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka. Beban kerja guru pada satuan pendidikan pelaksana Kurikulum Merdeka  mengacu pada ketentuan peraturan perundang-undangan yang mengatur mengenai  pemenuhan  beban  kerja  guru,  kepala  sekolah,  dan  pengawas  sekolah.  Berdasarkan ketentuan  dalam peraturan  tersebut,  beban  kerja guru mencakup kegiatan pokok yakni  merencanakan pembelajaran atau pembimbingan; melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan; menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;   membimbing dan melatih peserta didik; dan melaksanakan  tugas tambahan  yang  melekat  pada  pelaksanaan kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

 

Kegiatan  pokok  melaksanakan  pembelajaran  atau  pembimbingan  harus memenuhi beban kerja guru  paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu dan paling banyak 40 (empat puluh) jam tatap muka per-minggu.  Penghitungan  kegiatan  pokok  melaksanakan  pembelajaran  atau pembimbingan dihitung dengan cara jam tatap muka dalam 1 (satu) tahun dibagi per-minggu yang menghasilkan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam  tatap  muka.  Pemenuhan  beban  kerja  guru  melaksanakan pembelajaran  atau  pembimbingan  dilakukan  dalam  kegiatan intrakurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

 

Struktur  Kurikulum  Merdeka  merupakan  pengorganisasian  atas  capaian pembelajaran,  muatan  pembelajaran,  dan  beban  belajar.  Pemerintah mengatur  muatan  pembelajaran  wajib  beserta  beban  belajarnya.  Satuan pendidikan  dan/atau  pemerintah  daerah  dapat  menambahkan  muatan lokal  dan  muatan  tambahan  sesuai  kebutuhan  dan  karakteristik  satuan pendidikan  dan/atau  daerah. Pembelajaran  dibagi  menjadi  2  (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan projek penguatan profil  pelajar  Pancasila.  Projek  penguatan  profil  pelajar  Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler pada Kurikulum Merdeka.

 

Bagaimana  Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka ? Pemenuhan  beban  kerja  guru  pada  satuan  pendidikan  pelaksana Kurikulum  Merdeka  dapat  tercapai  apabila  jumlah  guru  pada  satuan pendidikan  pelaksana  kurikulum  merdeka  sesuai  dengan  kebutuhan. Kepala  satuan pendidikan  menghitung  kebutuhan  guru  berdasarkan pemenuhan beban kerja dalam struktur Kurikulum Merdeka.

 

Dalam  hal  guru  tidak  dapat  memenuhi  ketentuan  dalam  melaksanakan pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap  muka  per-minggu  berdasarkan  struktur  Kurikulum Merdeka,  guru dapat diberikan: 1)  tugas tambahan; dan/atau 2)  tugas  tambahan  lain  yang  terkait  dengan  pendidikan  di  satuan pendidikan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

 

Tugas  tambahan  lain sebagaimana  dimaksud  pada  angka  2  ditambah dengan  tugas  sebagai  koordinator  projek  penguatan  profil  pelajar Pancasila. Tugas tambahan lain sebagai koordinator projek diprioritaskan bagi  guru  yang  masih  kekurangan  jam  pelajaran  akibat  perubahan struktur kurikulum.

 

Tugas koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah: 1)  mengembangkan  kemampuan,  kepemimpinan,  dalam  mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan; 2)  mengelola  sistem  yang  dibutuhkan  oleh  pendidik  sebagai fasilitator projek  penguatan  profil  pelajar  Pancasila  dan  peserta  didik  untuk menyelesaikan  projek  penguatan  profil  pelajar  Pancasila  dengan sukses,  dengan  dukungan  dan  kolaborasi  dari  koordinator  dan pimpinan satuan pendidikan; 3) memastikan kolaborasi pembelajaran terjadi di antara para pendidik dari berbagai mata pelajaran; dan 4)  memastikan tujuan dan asesmen pembelajaran yang diberikan sesuai dengan capaian profil pelajar Pancasila dan kriteria kesuksesan yang  sudah ditetapkan.

 

Tugas sebagaimana dimaksud pada angka 1 sampai dengan angka 4 di atas dibuktikan dengan: 1) surat  tugas  sebagai  koordinator  projek  penguatan  profil  pelajar Pancasila dari kepala satuan pendidikan; 2)  program  dan  jadwal  kegiatan  koordinator  projek  penguatan  profil pelajar Pancasila yang ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan; dan 3) laporan  hasil  kegiatan  koordinator  projek  penguatan  profil  pelajar Pancasila yang ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan.

 

Beban kerja tugas tambahan sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila dapat diekuivalensikan dengan 2 (dua) jam tatap muka per 1 (satu) rombongan belajar setiap tahun untuk pemenuhan jam tatap muka paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu dan paling banyak mengampu 3 (tiga) rombongan belajar. 

 

Dalam  hal  peserta  didik  untuk  mata  pelajaran  pilihan  lebih  dari  36 (tiga puluh  enam) peserta  didik  di  SMA/MA/bentuk  lain  yang  sederajat dan SMK/MAK, satuan pendidikan dapat membuka rombongan belajar baru. 

 

Untuk  mata  pelajaran  pilihan  kelas  XI  dan  XII,  tidak  ada  syarat  jumlah minimum  peserta  didik  untuk  membuka/menawarkan  mata  pelajaran tersebut. 

Dalam hal masih terdapat guru:

1.  mata  pelajaran  Seni  dan  Prakarya  di  SMP/MTs,  SMA/MA,  dan  SMK/MAK atau bentuk lain yang sederajat;

2.  mata  pelajaran  dari  kelompok pilihan  di  SMA/MA/bentuk  lain  yang sederajat; atau

3.  mata pelajaran pilihan di SMK/MAK,  setelah  diberikan  tugas  tambahan  lain  sebagai  koordinator  projek  penguatan profil pelajar Pancasila masih tidak dapat memenuhi ketentuan  beban  kerja paling  sedikit  24  (dua  puluh  empat)  jam  tatap  muka  per-minggu karena perubahan struktur kurikulum, guru tersebut dapat diakui memenuhi beban kerja 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu jika  pada  pelaksanaan  pembelajaran  dengan  menggunakan Kurikulum 2013 telah memenuhi beban kerja paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu.

 

Bagaimana Penataan Linieritas Guru dalam Pembelajaran pada Kurikulum Merdeka? Penataan  linieritas  guru  dalam  pembelajaran  pada Kurikulum  Merdeka selain  mengacu  pada  ketentuan  mengenai  penataan  linieritas  guru bersertifikat pendidik, juga mengacu pada ketentuan yang diatur dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Republik Indonesia Nomor 262/M/2022 Tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, Dan Teknologi Nomor 56/M/2022 Tentang Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran.

 

Ketentuan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka mengacu pada  ketentuan  mengenai  penataan  linieritas  guru bersertifikat pendidik. Salah satu aturan terbaru tentang linieritas  guru terdapat pada Lampiran 2 Surat Edaran Plt. Surat Direktur Pendidikan Profesi Guru Nomor : 0946/B2/GT.00.03/2022 tertanggal  12 April 2022, yakni sebagai berikut.



Link download


Adapun Ketentuan Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka berdasarkan Keopmendikudristek Nomor 262/M/2022 adalah sebagai berikut.

1.  Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial (IPAS) Sekolah Dasar (SD)/Madrasah  Ibtidaiyah  (MI)/bentuk  lain  yang  sederajat dapat diampu oleh guru yang mempunyai kualifikasi akademik atau sertifikat pendidik Guru Kelas SD.

2.  Mata pelajaran IPAS SDLB dapat diampu oleh guru yang mempunyai kualifikasi akademik atau sertifikat pendidik Guru Kelas Sekolah Luar Biasa  (SLB)  atau  bidang  studi Ilmu  Pengetahuan  Alam  (IPA)/Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).

3.  Mata  pelajaran  Informatika  Sekolah  Menengah  Pertama (SMP)/Madrasah  Tsanawiyah  (MTs)/bentuk  lain  yang  sederajat  dan Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA)/bentuk lain yang sederajat pada Kelas X diampu oleh guru yang mempunyai kualifikasi akademik  sarjana  dan/atau  sertifikat  pendidik  bidang/keahlian sebagai berikut:

a.    ilmu komputer; 

b.    informatika; 

c.    Teknologi, Informasi, dan Komunikasi (TIK); atau

d.    Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA)/sains. 

4.  Mata  pelajaran  Informatika  Pilihan  SMA/MA/bentuk  lain  yang sederajat pada Kelas XI  dan  Kelas  XII  dapat  diampu  oleh  guru  yang mempunyai kualifikasi akademik sarjana dan/atau sertifikat pendidik ilmu komputer atau informatika.

5.  Dalam  hal  belum  tersedia  guru  mata  pelajaran  Informatika  pada SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat dan SMA/MA/bentuk lain yang sederajat  pada  kelas  X  yang  memiliki kualifikasi  akademik  sarjana dan/atau sertifikat  pendidik  sebagaimana  dimaksud  pada  nomor  3, maka  mata  pelajaran  Informatika dapat  diajarkan  oleh  guru  yang memiliki sertifikat pelatihan kompetensi informatika. 

6.  Mata pelajaran IPA dalam struktur kurikulum pada SMA/MA/bentuk lain  yang  sederajat  pada   kelas  X  sebagaimana  dimaksud  dalam Lampiran  I  huruf  A  dapat  diajarkan  oleh  guru  yang  mempunyai kualifikasi  akademik  sarjana  dan/atau bersertifikat  pendidik guru Fisika, guru Kimia, dan/atau guru Biologi.

7.  Mata  pelajaran  IPS  struktur  kurikulum  pada  SMA/MA/bentuk  lain yang sederajat pada  kelas X sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf  A  dapat  diajarkan  oleh  guru  yang  mempunyai  kualifikasi akademik  sarjana  dan/atau  sertifikat  pendidik  Sejarah,  Geografi, Ekonomi, dan/atau Sosiologi.

8.  Mata  pelajaran  seni  tari,  seni  musik,  seni  teater,  dan  seni  rupa  di SMP/MTs/bentuk lain yang sederajat dan SMA/MA/bentuk lain yang sederajat dapat diampu oleh guru yang mempunyai:

a.  kualifikasi  akademik  sarjana  pendidikan  seni  atau  sarjana  seni dan/atau sertifikat pendidik seni budaya; atau

b.  kualifikasi  akademik  sarjana  dan/atau sertifikat  pendidik  sesuai dengan mata pelajaran seni yang diajarkan.

9.  Mata  pelajaran  dalam  struktur  kurikulum  SD/MI/bentuk  lain  yang sederajat sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf A selain:

a.  Pendidikan Agama dan Budi Pekerti;

b.  Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan (PJOK);

c.  Bahasa Inggris; dan 

d.  Muatan Lokal, diajarkan oleh guru kelas.

10. Mata  pelajaran  Bahasa  Inggris  dalam  struktur  kurikulum SD/MI/bentuk  lain  yang  sederajat  dan Sekolah  Dasar  Luar  Biasa (SDLB) sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf A merupakan mata  pelajaran  pilihan  pada  SD/MI/bentuk  lain  yang  sederajat dan SDLB yang dapat diajarkan oleh:

a.  guru kelas yang memiliki kompetensi Bahasa Inggris;

b.  guru  Bahasa  Inggris  yang  tersedia  di  SD/MI/bentuk  lain  yang sederajat dan SDLB yang bersangkutan;

c.  guru  Bahasa  Inggris  di  SD/MI/bentuk  lain  yang  sederajat atau SMP/MTs/bentuk  lain  yang  sederajat  dan Sekolah  Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB) terdekat yang ditugaskan dan diakui beban kerjanya; atau 

d.  mahasiswa yang masuk dalam Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka.

11. Mata  pelajaran  Muatan  Lokal  dalam  struktur  kurikulum SD/MI/bentuk lain yang sederajat dan SDLB sebagaimana dimaksud dalam  Lampiran  II  huruf  B  merupakan  mata  pelajaran  pilihan  pada SD/MI/bentuk  lain  yang  sederajat dan  SDLB  yang  dapat  diajarkan oleh:

a.  guru kelas yang memiliki kompetensi Muatan Lokal;

b.  guru  Muatan  Lokal  yang  tersedia  di SD/MI/bentuk  lain  yang sederajat dan SDLB yang bersangkutan;

c.  guru  Muatan  Lokal  di  SD/MI/bentuk  lain  yang  sederajat atau SMP/MTs/bentuk  lain  yang  sederajat dan  SMPLB  terdekat  yang ditugaskan dan diakui beban kerjanya; atau 

d.  mahasiswa  program  studi  Muatan  Lokal  (berdasarkan  Surat Keputusan  Gubernur)  yang  masuk  dalam  program  Kampus Merdeka.

12. Mata pelajaran Program Kebutuhan Khusus dalam struktur kurikulum SDLB/SMPLB/Sekolah  Menengah  Atas  Luar  Biasa  (SMALB) sebagaimana dimaksud dalam Lampiran I huruf A dapat diajarkan oleh:

a.  guru pendidikan khusus; atau

b.  guru  mata  pelajaran  lain  atau  guru  kelas  yang  telah  dinilai  layak oleh kepala satuan pendidikan.

Guru  yang  dimaksud pada  huruf  b  wajib  mendapatkan  pelatihan kompetensi program kebutuhan khusus (terstandar).

13. Khusus Penataan linieritas guru pada Kurikulum Merdeka SMK mengacu pada tabel di bawah ini.

 



Link download


Demikian informasi tentang Linieritas Guru Bersertifikat Pendidik pada Kurikulum Merdeka. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =



Post a Comment

Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem

Previous Post Next Post


































Free site counter


































Free site counter