ainamulyana.blogspot.com Instrumen Supervisi Akademik Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK. Kata supervisi diambil dari bahasa Inggris yaitu supervision yang artinya pengawasan bidang pendidikan, sedang orangnya yang melakukan kegiatan supervisi disebut supervisor. Ditinjau dari morfologisnya/asal bahasanya kata supervisi berasal dari dua kata yaitu super artinya atas atau tinggi atau lebih, dan kata visi yang artinya lihat, tilik, atau awasi, dalam sisi semantik hal ini tergantung seseorang yang mendefinisikannya. Berikut paparan dari para ahlinya: a. Menurut Kimball Willes (dikutip dalam Nana Sudjana) menyebutkan sebagai konsep supervisi modern: Supervision is assistance in the development of better teaching learning situasion, bahwa supervisi akademik merupakan suatu kegiatan bantuan dalam pengembangan situasi belajar mengajar agar memperoleh kondisi yang lebih baik.
Bantuan supervisi akademik tersebut
merupakan kegiatan proses pelayanan, pembinaan oleh pengawas/supervisor untuk memfasilitasi
dan membantu guru dalam memperbaiki untuk meningkatkan motivasi kerja serta
profesionalisme guru. Kegiatan supervisi akademik yang dilakukan dengan memperbaiki
proses pembelajaran oleh guru mata pelajaran dengan cara menggunakan metode
pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, enak, menyenangkan gembira dan berbobot,
serta dengan mengajar, menggunakan alat, media pembelajaran yang berbasis
teknologi.
Sahabat ainamulyana.blogspot.com, supervisi
akademik pada dasarnya merupakan bagian dari kajian bidang supervisi, sehingga sebelum
menuju pada devinisi supervisi akademik maka kita harus mengetahui apa itu supervsisi
secara umum. Banyak sekali devinisi yang dikemukakan oleh para ahli mengenai
apa itu supervisi, secara etimologi kata supervisi diambil dari bahasa Inggris yaitu
Supervision yang artinya pengawasan dibidang pendidikan, sedangkan orang yang melakukan
kegiatan supervsisi disebut dengan supervisor. Sedangkan jika ditinjau dari
segi morfologisnya kata supervisi bersal dari dua kata, yakni super berarti atas,
lebih dan visi berarti lihat, tilik, awasi.
Kegiatan supervisi merupakan
pengawasan pendidikan yang berkaitan dengan seluruh kegiatan pembelajaran baik yang
berhubungan dengan persiapan mengajar maupun yang berhubungan dengan pelaksanaannya
serta berkaitan juga dengan penilaian atau evaluasi setelah melakukan pengajaran
yang dilakukan oleh petugas yang berwenang yang biasa disebut dengan supervisor
atau pengawas. Menurut Syaiful Sagala, supervisi akademik sama maksudnya dengan
konsep supervisi pendidikan (educational supervision) sering disebut pula
sebagai instructional supervision atau instructional leadership, yang menjadi
fokusnya pada hal ini adalah membantu, menilai, memperbaiki, meningkatkan dan
mengembangkan mutu pembelajaran yang dilakukan guru melalui pendekatan
bimbingan dan konsultasi dalam kegiatan belajar dan mengajar.
Menurut Good Carter, supervisi
akademik adalah usaha dari petugas-petugas sekolah dalam memimpin guru-guru dan
petugas lainnya dalam memperbaiki pembelajaran, termasuk menstimulasi, menyeleksi
karier/jabatandan perkembangan guru-guru, merevisi tujuan pendidikan, bahan pembelajaran,
dan metode serta evaluasi pembelajaran.
Sedangkan menurut Harold P.
Adams dan Frans C. Dickey, supervisi adalah upaya yang dilakukan oleh para
petugas pendidikan agar pendidik atau sumber belajar yang disupervisi dapat
meningkatkan proses kegiatan belajar mengajar, mengembangkan profesi
pendidikan, memilih dan merevisi tujuan dan komponen-komponen pendidikan. Supervisi
akademik terdiri dari kata supervisi dan akademik, kata akademik artinya
pembelajaran atau mata pelajaran, sedang supervisi dapat diartikan sebagai pengawasan,
supervisi akademik merupakan bagian dari kajian bidang supervisi pendidikan.
Sebelum admin membagiakan
Contoh Instrumen Supervisi Akademik
Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK, terlebih dahulu akan memapatlam tujuan
dan fungsi supervisi akademik¸ prinsip-prinsip dalam supervisi akademik, pendekatan
dan teknis supervisi akademik. Menurut Glickman (1981), supervisi akademik bertujuan
agar tercapainya tujuan pembelajaran yang direncanakan bagi murit-muritnya.
Neagley (1980) menyatakan supervisi akademik diharapkan dapat meningkatkan kualitas
akademik guru. Sergiovanni (1987) menyatakan setidak ada tiga tujuan supervisi
akademik yaitu:
1)
supervisi akademik diselenggarakan dengan maksut membantu guru mengembangkan kemampuan
profesionalnya dalam memahami akademik, kehidupan kelas, mengembangkan
keterampilan mengajarnya dan menggunakan kemampuannya melalui teknik-teknik
tertentu.
2)
supervisi akademik diselenggarakan dengan maksut untuk memonitor kegiaan
belajar mengajar di sekolah. Kegiatan monitor bisa dilakukan dengan melakukan kunjungan
kepala sekolah ke kelas-kelas disaat guru sedang mengajar, percakapan pribadi
dengan guru, teman sejawatnya maupun dengan murit-muritnya.
3)
supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru menerapkan kmampuannya dalam
melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong guru mengembangkan kemampuannya
sendiri, serta mendorong guru agar ia memiliki perhatian yang sungguh-sungguh (commitement)
terhadap tugas dan tanggung jawabnya.
Menurut Alfonso, Firth, dan Neville
(1981) supervisi akademik yang baik adalah supervisi yang mampu berfungsi mencapai
multitujuan tersebut di atas. Tidak ada keberhasilan bagi supervisi akademik jika
hanya memerhatikan salah satu tujuan tertentu dengan mengesampingkan tujuan lainnya.
Hanya dengan merefleksi ketiga tujuan inilah supervisi akademik akan berfungsi mengubah
perilaku mengajar guru. Pada gilirannya nanti perubahan perilaku guru ke arah yang
lebih berkualitas akan menimbulkan perilaku belajar murid yang lebih baik.
Sedangkan untuk fungsinya, supervisi
akademik memiliki fungsi yang sangat penting yaitu:
1)
Penelitian (research), untuk memperoleh gambaran yang jelas dan objektif
tentang suatu-situasi pendidikan.
2)
Penilaian (evaluation), lebih menekankan pada aspek positif daripada negatif.
3)
Perbaikan (improvement), dapat mengetahui bagaimana situasi
pendidikan/pengajaran pada umumnya dan situasi belajar mengajarnya.
4)
Pembinaan, berupa bimbingan (guidance) kearah pembinaan diri yang disupervisi.
Lalua apa prinsip dalam
supervisi akademik? Prinsip-prinsip supervisi akademik modern yang harus
direalisasikan pada setiap proses supervisi akademik di sekolah-sekolah
sebagaimana pendapat Tahalele dan Indrafachrudi (1975), yaitu sebagai berikut:
a.
Supervisi akademik harus mampu menciptakan hubungan kemanusiaan yang harmonis, bersifat
terbuka, kesetiakawanan, dan informal. Hubungan demikian ini bukan saja antara
supervisor dengan guru, melainkan juga antara supervisor dengan pihak lain yang
terkait dengan program supervisi akademik.
b.
Supervisi akademik harus dilakukan secara berkesinambungan. Supervisi akademik bukan
tugas bersifat sambilan yang hanya dilakukan sewaktu-waktu jika ada kesempatan.
Apabila guru telah berhasil mengembangkan dirinya tidaklah berarti selesailah tugas
supervisor, melainkan harus tetap dibina secara berkesinambungan. Hal ini
logis, mengingat problema proses pembelajaran selalu muncul dan berkembang.
c.
Supervisi akademik harus demokratis. Supervisor tidak boleh mendominasi pelaksanaan
supervisi akademiknya. Titik tekan supervisi akademik yang demokratis, aktif dan
kooperatif. Supervisor harus melibatkan secara aktif guru yang dibinanya. Tanggung
jawab perbaikan program akademik bukan hanya pada supervisor melainkan juga pada
guru. Karena itu, program supervisi akademik sebaiknya direncanakan, dikembangkan
dan dilaksanakan bersama secara kooperatif dengan guru, kepala sekolah, dan
pihak lain yang terkait di bawah koordinasi supervisor.
d.
Program supervisi akademik harus integral dengan program pendidikan secara keseluruhan.
Dalam upaya perwujudan prinsip ini diperlukan hubungan yang baik dan harmonis
antara supervisor dengan semua pihak pelaksana program pendidikan.
e.
Supervisi akademik harus komprehensif. Program supervisi akademik harus mencakup
keseluruhan aspek pengembangan akademik, walaupun mungkin saja ada penekanan pada
aspek-aspek tertentu berdasarkan hasil analisis kebutuhan pengembangan akademik
sebelumnya.
f.
Supervisi akademik harus konstruktif. Supervisi akademik bukanlah untuk mencari
kesalahan-kesalahan guru, melainkan untuk mengembangkan pertumbuhan dan kreativitas
guru dalam memahami dan memecahkan problem-problem akademik yang dihadapi.
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi, keberhasilan program supervisi akademik
harus obyektif berdasarkan kebutuhan nyata pengembangan profesional guru.
Adapun ruang lingkup dari
kegiatan supervisi akademik yang harus diketahui oleh para supervisor agar terarah
dan tidak salah objek dalam pengkajiannya antara lain meliputi: a) Pelaksanaan
kurikulum yang berlaku; b) Perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses
pembelajaran oleh guru; c) Pencapaian Standar kompetensi lulusan (SKL), Standar
proses, Standar isi, dan peraturan pelaksanaannya; d) Peningkatan mutu pembelajaran
melalui pengembangan model kegiatan pembelajaran, peran serta peserta didik dalam
proses pembelajaran secara aktif, kreatif, demokratis, mendidik, memotivasi,
mendorong kreatifitas dan dialogis.
Pendekatan yang digunakan dalam
menerapkan supervisi sering didasarkan pada prinsip-prinsip psikologis. Suatu pendekatan
supervisi sangat bergantung pada prototype guru. Paradigma ini dikemukakan oleh
Glickmn dalam Saahertian (2008). Secara teoristis terdapat beberapa pendekatan yang
dapat digunakan oleh supervisor dalam melaksanakan kegiatan supervisi akademik
antara lain:
a. Pendekatan langsung
(direct Appoarch)
Merupakan
pendekatan terhadap permasalahan yang bersifat langsung. Supervisor memberikan arahan
secara langsung kepada kepala sekolah dan guru-guru yang disupervisi sehingga perilaku
supervisor lebih dominan. Pendekatan ini berdasar pada pemahamn psikologi
behaviorisme yang pada dasarnya setiap perbuatan berasal dari refleks, yaitu respon
terhadap rangsangan atau stimulus. Sehingga guru yang mengalami kekurangan
harus diberi stimulus agar bisa bereaksi lebih aktif dalam pembelajaran. Seorang
supervisor dalam pendekatan ini dapat menggunakan penguatan (reinforcement) atau
hukuman (punishment). Supervisor mengetahui permasalahan yang dimiliki kepala sekolah
dan guru melalui kegiatan observasi dan intervew dengan perilaku menjelaskan, menyajikan,
mengarahkan, memberi contoh, menerapkan tolok ukur, dan memberi penguatan.
b. Pendekatan tidak langsung
(Non- direct Appoarch)
Merupakan
pendekatan terhadap permasalahn yang sifatnya tidak langsung. Supervisor memberi
kesempatan sebanyak-banyaknya kepada kepala sekolah dan guru untuk mengemukakan
masalah yang mereka alami. Pendekatan ini didasarkan pada pemahaman psikologi
humanistik yang prinsipnya menyatakan bahwa orang yang akan dibantu itu sangat
dihargai. Perilaku supervisor dalam pendekatan ini yaitu mendengarkan, memberikan
penguatan, menjelaskan, menyajikan, dan memecahkan masalah, dan hal ini akan dilakukan
secara berkesinambungan.
c. Pendekatan kolaboratif
(Colaborative Appoarch)
Merupakan
pendekatan yang dipadukan antara pendekatan direktif dan non-direktif. Pada
pendekatan ini supervisor dan kepala sekolah, guru-guru, dan staf sekolah bersama-sama
dan bersepakat untuk menetapkan struktur, proses, dan kriteria dalam
melaksanakan proses percakapan terhadap masalah yang dihadapi. Pendekatan ini
didasarkan pada psikologi kognitif yang pada prinsipnyamenyatakan bahwa belajar
adalah hasil paduan kegiatan individu dengan lingkungan, yang pada gilirannya nanti
akan berpengaruh dalam pembentukan aktivitas individu. Dengan demikian pendekatan
ini menghubungkan dua arah, yaitu atas ke bawah (top down) dan bawah ke atas
(bottom up). Untuk perilaku supervisornya yaitu menyajikan,
Bagaimana teknik supervisi
akademik ? Ada bermacam-macam teknik supervisi akademik dalam upaya pembinaan guru.
Dalam hal ini meliputi pertemuan staf, kunjungan supervisi, buletin profesional,
perpustakaan profesional, laboratorium kurikulum, penilaian guru, demonstrasi pembelajaran,
pengembangan kurikulum, pengambangan petunjuk pembelajaran, darmawisata,
lokakarya, kunjungan antarkelas, bacaan profesional, dan survei
masyarakat-sekolah. Sedangkan menurut Gwyn, teknik-teknik supervisi itu bisa dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu. teknik supervisi individual dan teknik supervisi
kelompok
a. Teknik Supervisi
Individual
Teknik-teknik
supervisi yang dikelompokkan sebagai teknik individual meliputi: kunjungan kelas,
observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antarkelas, dan menilai diri sendiri.
Berikut ini dijelaskan pengertian-pengertian dasarnya secara singkat satu
persatu.
1) Kunjungan
Kelas
Merupakan
teknik pembinaan guru oleh kepala sekolah, pengawas, dan pembina lainnya dalam
rangka mengamati pelaksanaan proses belajar mengajar sehingga memperoleh data yang
diperlukan dalam rangka pembinaan guru.
2) Observasi
Kelas
Secara
sederhana bisa diartikan melihat dan memperhatikan secara teliti terhadap gejala
yang nampak. Observasi kelas adalah teknik observasi yang dilakukan oleh supervisor
terhadap proses pembelajaran yang sedang berlangsung. Secara umum, aspek-aspek yang
diamati selama proses pembelajaran yang sedang berlangsung adalah:
a)
usaha-usaha dan aktivitas guru-siswa dalam proses pembelajaran
b)
cara penggunaan media Pembelajaran
c)
reaksi mental para siswa dalam proses belajar mengajar
d)
keadaan media Pembelajaran yang dipakai dari segi materialnya.
3) Pertemuan
Individual
Pertemuan
individual adalah satu pertemuan, percakapan, dialog, dan tukar pikiran antara pembina
atau supervisor guru, guru dengan guru, mengenai usaha meningkatkan kemampuan
profesional guru. Dalam percakapan individual ini supervisor harus berusaha mengembangkan
segi-segi positif guru, mendorong guru mengatasi kesulitan-kesulitannya, dan memberikan
pengarahan, hal-hal yang masih meragukan sehingga terjadi kesepakatan konsep
tentang situasi pembelajaran yang sedang dihadapi.
4) Kunjungan
Antar Kelas
Kunjungan
antar kelas dapat juga digolongkan sebagai teknik supervisi secara perorangan. Guru
dari yang satu berkunjung ke kelas yang lain dalam lingkungan sekolah itu sendiri.
Dengan adanya kunjungan antarkelas ini, guru akan memperoleh pengalaman baru dari
teman sejawatnya mengenai pelaksanaan proses pembelajaran pengelolaan kelas,
dan sebagainya.
5) Menilai
Diri Sendiri
Menilai
diri sendiri merupakan satu teknik individual dalam supervisi pendidikan. Penilaian
diri sendiri merupakan satu teknik pengembangan profesional guru. Penilaian
diri sendiri memberikan informasi secara obyektif kepada guru tentang
peranannya di kelas dan memberikan kesempatan kepada guru mempelajari metode
pembelajaran. Menilai diri sendiri merupakan tugas yang tidak mudah bagi guru. Untuk
mengukur kemampuan mengajarnya, di samping menilai murid-muridnya, juga menilai
dirinya sendiri.
b. Teknik Supervisi Kelompok
Menurut
Gwynn, ada tiga belas teknik supervisi kelompok, yang harus dikatahui oleh
seorang supervisor sebagai berikut: 1) Kepanitiaan-kepanitiaan; 2) Kerja
kelompok; 3) Laboratorium kurikulum; 4) Baca terpimpin; 5) Demonstrasi
pembelajaran; 6) Darmawisata; 7) Kuliah/studi; 8) Diskusi panel; 9) Perpustakaan
jabatan; 10) Organisasi professional; 11) Buletin supervise; 12) Pertemuan
guru; 13) Lokakarya atau konferensi kelompok; 14. FGD
Untuk Bapak/Ibu kepala
sekolah dan atau pengawas sekolah berikut ini Contoh Instrumen Supervisi
Akademik Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK dalam format Excel dan PDF Versi
BPMP Provinsi Banten yang dapat digunakan apabila instrumen ini dirasakan
memiliki manfaat dengan tujuan supervise yang akan dilakukan.
Link download Format Instrumen Supervisi Akademik
Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK Pdf (DISINI)
Link download Format Instrumen Supervisi Akademik
Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK Excel (DISINI)
Dermikian infomasi tentang Contoh atau Format Instrumen Supervisi Akademik Kurikulum Merdeka Jenjang SD SMP SMA SMK Semoga
ada manfaatnya, terima kasih. (https://ainamulyana.blogspot.com/)