Apa yang dimaksud Teaching at the Right Level (TaRL) ? Mari kita bahas defini atau pengertian TaRL atau Teaching at the Right Level. Secara sedehana penegerian TaRL atau Teaching at the Right Level adalah sebuah pendekatan belajar yang mengac upada tingkatan capaian atau kemampuan peserta didik. Pendekatan pembelajaran ini tidak mengacu pada tingkatan kelas, pembelajaran dibuat disesuaikan dengan capaian, tingkat kemampuan, kebutuhan peserta didik, untuk mencapai capaian pembelajaran yang diharapkan.
Pendekatan pembelajaran Teaching at the Right Level atau TaRL merupakan
bentuk implementasi yang sesuai dengan filosofi Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Dengan memperhatikan capaian,tingkat
kemampuan, kebutuhan peserta didik sebagai acuan untuk merancang pembelajaran, maka kita melakukan segala upaya kita untuk berpusat
pada peserta didik.
Pendekatan pembelajaran Teaching at the Right Level atau TaRL sudah
digunakan di bebera panegara, antara lain: India, Kenya, Australia, dsb. Pada penelitian hasil studi India, dari 200
sekolah yang mengikuti program melatih kemampuan membaca, terdapat peningkatan 19%
jumlah peserta didik yang mampu membaca paragraph singkat atau cerita.
Pesertadidik pada awalnya di kelompokkan sesuai dengan tingkat kemampuannya terlebih
dahulu, lalu diberikan pengajaran selama 1 jam setiap hari, sesuai dengan tingkatan
kemampuan mereka. Hal serupa juga terjadi pada studi serupa lainnya di India,
484 sekolah, dan hanya dalam 50 hari, terjadi peningkatan jumlah siswayang
mampu membaca paragraph singkat atau cerita sebanyak33%. Hal ini menunjukkan dengan mengetahui capaian
atau tingkatan kemampuan didik sebagai acuan untuk penyusunan pembelajaran,
mampu mengembangkan peserta didik lebih baik. Pembelajaran disusun sesuai dengan
kebutuhan dan kemampuan peserta didik, karena itu tentunya akan lebih tepat guna
untuk peserta didik itu sendiri.
Beberapa Prinsip Teaching at the Right Level (TaRL). Pertama,
tujuan pengajaran dengan menggunakan pendekatan ini adalah penguatan kemampuan
numerasi dan literasi pada peserta didik, serta pengetahuan pada mata pelajaran
yang menjadi capaian pembelajaran. Kedua, peserta didik tidak terikat pada tingkatan
kelas. Namun dikelompokkan berdasarkan fase perkembangan ataupun sesuai dengan tingkat
kemampuan peserta didik yang sama. Ketiga, setiap fase, ataupun tingkatan
tersebut mempunyai capaian pembelajaran yang harus dicapai. Proses pembelajaran
peserta didik akan disusun mengacu pada capaian pembelajaran tersebut, namun disesuaikan
dengan karakteristik, potensi, kebutuhan peserta didiknya. Keempat, kemajuan
hasil belajar akan ditentukan berdasarkan evaluasi pembelajaran. Peserta didik
yang belum mencapai capaian pembelajaran di fasenya, akan mendapatkan
pendampingan oleh pendidik untuk bisa mencapai capaian pembelajarannya.
Pada umum Tahapan penerapan
strategi/penekatan pembelajaran Teaching
at the Right Level (TaRL). Diawali denga asesmen, perencanaan, dan pembelajaran.
a) Tahap Asesmen. Untuk bisa membuat pembelajaran yang berpusat pada peserta didik,
maka asesmen menjadi tahap pertama yang harus kita lakukan Asesmen ini biasa disebut
juga asesmen diagnostis. Yang perlu dikenali
antara lain: potensi, karakteristik, kebutuhan, tahap perkembangan peserta didik,
tahap capaian pembelajaran anak, dll. b) Perencanaan. Setelah berhasil mengidentifikasi
potensi, karakteristik, tingkat capaian,
kemampuan, maka bagian berikutnya adalah menyusun proses pembelajaran yang
sesuai dengan data asesmen kita. Perencanaan ini juga termasuk pengelompokkan peserta
didik dalam tingkat yang sama. Dengan penyusunan pembelajaran yang sesuai dengan
capaian ataupun tingkat kemampuan peserta didik ini, maka kita menempatkan peserta
didik sebagai pusat utama pembelajarannya, sesuai dengan filosofi Ki Hadjar Dewantara; c) Pembelajaran. Selama proses pembelajaran ini, perlu dibuat adanya asesmen-asesmen
berkala untuk melihat proses pemahaman murid, kebutuhan, kemajuan selama pembelajarana
tau biasa disebut asesmen formatif. Adapun
asesmen sumatif, sebagai proses evaluasi ketercapaian tujuan pembelajaran di
akhir suatu pembelajaran juga diperlukan untuk membantu pendidik merancang projek
berikutnya.