materiPPKn
PRINSIP PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTARGOLONGAN (SARA), SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN GENDER DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
PRINSIP PERSATUAN DALAM KEBERAGAMAN SUKU, AGAMA, RAS, DAN ANTARGOLONGAN (SARA), SOSIAL, BUDAYA, EKONOMI, DAN GENDER DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA |
A. Keberagaman Masyarakat
dalam Bingkai Bhinneka Tunggal Ika
1. Makna Bhinneka Tunggal Ika
Berdasarkan
Wikipedia Bahasa Indonesia, Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau
semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan
seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Jika
diterjemahkan per patah kata, kata bhinneka berarti "beraneka
ragam" atau berbeda-beda. Kata neka dalam bahasa Sanskerta
berarti "macam" dan menjadi pembentuk kata "aneka" dalam
Bahasa Indonesia. Kata tunggal berarti "satu".
Kataika berarti "itu". Secara harfiah Bhinneka Tunggal Ika
diterjemahkan "Beraneka Satu Itu", yang bermakna meskipun
berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap adalah satu
kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan
Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam
budaya, bahasa daerah, ras,
suku bangsa, agama dan kepercayaan.
Bhinneka
Tunggal Ika terdapat dalam Garuda Pancasila sebagai Lambang
Negara Republik Indonesia. Lambang negara Indonesia adalah Garuda
Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika Lambang
negara Indonesia berbentuk burung Garuda yang kepalanya menoleh
ke sebelah kanan (dari sudut pandang Garuda), perisai berbentuk menyerupai
jantung yang digantung dengan rantai pada leher Garuda, dan
semboyan Bhinneka Tunggal Ika yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap
satu” ditulis di atas pita yang dicengkeram oleh Garuda. Lambang ini dirancang
oleh Sultan Hamid II dari Pontianak, yang kemudian disempurnakan oleh
Presiden Soekarno dan diresmikan pemakaiannya sebagai lambang negara
pertama kali pada Sidang Kabinet Republik Indonesia Serikat tanggal
11 Februari 1950. Penggunaan lambang negara diatur dalam UUD 1945 pasal 36A
dan UU No 24 Tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa, dan Lambang Negara, serta Lagu
Kebangsaan. (LN 2009 Nomor 109, TLN 5035). Sebelumnya lambang negara diatur
dalam Konstitusi RIS, UUD Sementara 1950, dan Peraturan Pemerintah No.
43/1958
Pasal
36 A, yaitu Lambang Negara Ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka
Tunggal Ika dan Pasal 36 B: Lagu Kebangsaaan ialah Indonesia Raya. Menurut
risalah sidang MPR tahun 2000, bahwa masuknya ketentuan mengenai lambang negara
dan lagu kebangsaan kedalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945
yang melengkapi pengaturan mengenai bendera negara dan bahasa negara yang telah
ada sebelumnya merupakan ikhtiar untuk memperkukuh kedudukan dan makna atribut
kenegaraan ditengah kehidupan global dan hubungan internasional yang terus
berubah.Dengan kata lain, kendatipun atribut itu tampaknya simbolis, hal
tersebut tetap penting, karena menunjukkan identitas dan kedaulatan suatu
negara dalam pergaulan internasional. Atribut kenegaraan itu menjadi simbol
pemersatu seluruh bangsa Indonesia ditengah perubahan dunia yang tidak jarang
berpotensi mengancam keutuhan dan kebersamaan sebuah negara dan bangsa tak
terkecuali bangsa dan negara Indonesia.
Kalimat
Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam buku Sutasoma, karangan Mpu Tantular pada
masa kerajaan Majapahit sekitar abad ke-14. Dalam buku Sutasoma (Purudasanta),
pengertian Bhinneka Tunggal Ika lebih ditekankan pada perbedaan bidang
kepercayaan juga keanekaragam agama dan kepercayaan di kalangan masyarakat
Majapahit
Secara
harfiah pengertian Bhinneka Tunggal Ika adalah Berbeda-beda tetapi Satu
Itu. Adapun makna Bhinneka Tunggal Ika adalah
meskipun berbeda-beda tetapi pada hakikatnya bangsa Indonesia tetap
adalah satu kesatuan. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan
kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas
beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan
Kata Bhineka
Tunggal Ika dapat pula dimakna bahwa meskipun bangsa dan negara
Indonesia terdiri atas beraneka ragam suku bangsa yang memiliki kebudayaan dan
adat-istiadat yang bermacam-macam serta beraneka ragam kepulauan wilayah negara
Indonesia namun keseluruhannya
itu merupakan suatu persatuan yaitu bangsa dan negara Indonesia. Keanekaragaman
tersebut bukanlah merupakan perbedaan yang bertentangan namun justru
keanekaragaman itu bersatu dalam satu sintesa yang pada gilirannya justru
memperkaya sifat dan makna persatuan bangsa dan negara Indonesia.
Bagi
bangsa Indonesia semboyan Bhineka Tunggal Ika merupakan dasar untuk mewujudkan
persatuan dan kesatuan Indonesia. Perwujudan semboyan Bhineka Tunggal Ika dalam
kehidupan sehari-hari dilakukan dengan cara hidup saling menghargai antara
masyarakat yang satu dengan yang lainnya tanpa memandang suku
bangsa,agama,bahasa,adat istiadat, warna kulit dan lain-lain. Seperti di
ketahui Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri dari beribu-ribu
pulau dimana setiap daerah memiliki adat istiadat,bahasa,aturan,kebiasaan dan
lain-lain yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya
tanpa adanya kesadaran sikap untuk menjaga Bhineka tunggal Ika pastinya akan
terjadi berbagai kekacauan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Dengan
semboyan Bhineka Tunggal Ika kita harus membuang jauh-jauh sikap mementingkana
dirinya sendiri atau daerahnya sendiri tanpa perduli kepentngan bersama. Bila
hal tersebut terjadi pastinya negara kita ini akan terpecah belah.Oleh sebab
itu marilah kita jaga bhineka tunggal ika dengan sebaik-baiknya agar persatuan
bangsa dan negara Indonesia tetap terjaga
Tugas!
1. Jelaskan mengapa bangsa Indonesia memilih semboyan Bhinneka Tunggal Ika!
2. Tuliskan perilaku siswa yang tidak sesuai dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika! Kemukan usaha kamu untuk mencegahnya!
2. Keberagaman masyarakat dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Indonesia
merupakan negara kepulauan yang penuh dengan kekayaan serta keragaman budaya,
ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, bahasa daerah, dan masih banyak lainnya.
Meskipun penuh dengan keragaman budaya, Indonesia tetap satu sesuai dengan
semboyan nya, Bhineka Tunggal Ika yang artinya "meskipun berbeda-beda
tetapi tetap satu jua". Keragaman budaya turut serta didukung oleh wilayah
Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terpisah wilayah-wilayahnya oleh
lautan.
Keberagaman
bangsa Indonesia adalah suatu kondisi dalam masyarakat yang terdapat banyak
perbedaan dalam berbagai bidang. Perbedaan seperti itu ada pada suku bangsa,
agama, ras, serta budaya. Keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan
dan keindahan bangsa indonesia. Pemerintah harus bisa mendorong keberagaman
tersebut menjadi suatu kekuatan untuk bisa mewujudkan persatuan dan kesatuan
nasional menuju indonesia yang lebih baik.
Keberagaman
bangsa Indonesia dapat dibentuk oleh banyaknya jumlah suku bangsa yang tinggal
di wilayah Indonesia dan tersebar di berbagai pulau dan wilayah di penjuru
indonesia. Setiap suku bangsa memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri pada
aspek sosial dan budaya. Menurut penelitian badan statistik auat BPS, yang di
lakukan tahun 2010, di Indonesia terdapat 1.128 suku bangsa.
Keberagaman
yang ada pada masyarakat, bisa saja menjadi tantangan hal itu disebabkan karena
orang yang mempunyai perbedaan pendapat bisa lepas kendali. Munculnya perasaan
kedaerahan serta kesukuan yang berlebihan dan dibarengi tindakan yang dapat
merusak persatuan, hal tersebut dapat mengancam keutuhan NKRI. Karean itu
adanya usaha untuk dapat mewujudkan kerukunan bisa dilakukan dengan menggunakan
dialog dan kerjasama dengan prinsip kesetaraan, kebersamaan, toleransidan juga
saling menghormati satu sama lain.
Keberagaman
masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya adalah sebagai
berikut :
1. Kondisi
negara kepulauan
2. Letak
strategis wilayah Indonesia
3. Perbedaan
kondisi alam
4. Penerimaan
masyarakat terhadap perubahan
5. Keadaan
transportasi dan kumunikasi
Dalam
bingkai Bhinneka Tunggal Ika, keberagaman yang dimiliki bangsa Indonesia harus dapat
dimanfaatkan untuk Identitas bangsa di mata internasional, sarana untuk memupuk
sikap toleransi, mengembangkan sikap nasionalisme, dan sebagai alat permersatu
bangsa.
1)
Identitas bangsa di mata internasional
Dengan
kemajemukan budaya yang ada bisa menjadi identitas diri suatu bangsa. Kita tahu
bahwa bangsa australia adalah bangsa aborogin, hal itu merupakan salah satu
identitas negara australian di mata dunia. Kita tahu bahwa alat musik gitar
akustik adalah ciri musik latin dari Amerika selatan. Itu pun bisa menjadi ciri
khas suatu bangsa. Oleh sebab itu, manfaat keberagaman budaya Indonesia ini
membuat indonesia memiliki banyak sekali artefak budaya yang bisa mengenalkan
negara kita kepada dunia internasional. Dengan keanekaragam budaya pula
tentunya melahirkan berbagai macam ide yang berguna bagi pembangunan bangsa dan
negara.
2)
Memupuk sikap toleransi
Masih
banyak lagi manfaat yang dapat kita rasakan dari keberagaman budaya di Negara
Kesatuan Republik Indonesia ini. Dengan adanya multikulturalisme (ragam
budaya), diharapkan mempertebal sikap toleransi dan rasa tolong menolong serta
nasionalisme kita.
3)
Menumbuhkan sikap nasionalisme
Perbedaan
budaya yang ada dapat menciptakan rasa cinta tanah air, karena keanekaragam
budaya merupakan suatu kekayaan yang dimiliki suatu bangsa. Tidak hanya hasil
tambang, komoditi ekspor yang mempengaruhi pendapatan negara. Faktor budaya
juga menjadi daya tarik dan kekayaan yang bisa dimiliki suatu bangsa. Budaya
mengajarkan kita akan nilai-nilai leluhur bangsa yang memiliki keunikan dan
kegunaannya masing-masing. Ketika kita memandang bahwa keanekaragaman budaya
merupakan suatu kekayaan, maka dengan sendirinya kita akan berusaha menjaga
kekayaan kita tersebut. Sehingga sikap memiliki dan menghargai kekayaan bangsa
dapat muncul di dalam diri kita.
3)
Alat pemersatu bangsa
Dengan
memiliki berbagai bahasa daerah, tidak menyebabkan bangsa Indonesia terpecah
belah tetapi justru menambah kekayaan perbendaharaan bahasa. Karena keunikan
ini merupakan kekayaan yang mana tidak ada negara lain yang memiliki
keanekaragaman budaya layaknya Indonesia. Bhineka Tunggal Ika merupakan simbol
pemersatu bangsa dan sangat menarik di mata bagsa bangsa dunia.
Tugas: Analisis mengapa bangsa Indonesia beragam? Apa manfaat dan kekurangan dari adanya keberagaman tersebut. Tuliskan upaya mengatasi pertentangan karena adanya keberagaman!
Tugas: Analisis mengapa bangsa Indonesia beragam? Apa manfaat dan kekurangan dari adanya keberagaman tersebut. Tuliskan upaya mengatasi pertentangan karena adanya keberagaman!
B. Makna Persatuan dalam Kebangsaan
Persatuan
berasal dari kata satu yang artinya tidak terpecah-belah atau utuh. Persatuan
dapat diartikan pula sebagai perkumpulan dari berbagai komponen yang membentuk
menjadi satu. Jadi arti persatuan yaitu bersatunya bermacam-macam aneka
ragam kebudayaan menjadi satu yang utuh dan serasi. Lalu apa makna persatuan.
Setidaknya Terdapat 3 makna penting di dalam persatuan dan kebangsaan, yaitu:
1. Rasa
persatuan dan kesatuan menjalin rasa kebersamaan dan saling melengkapi antara
satu dengan yang lain.
2. Menjalin
rasa kemanusiaan dan sikap saling toleransi serta rasa harmonis untuk hidup
berdampingan.
3. Menjalin
rasa persahabatan, kekeluargaan, dan sikap tolong menolong antar sesama, serta
sikap nasionalisme.
Persatuan
identik dengan dengan kesatuan. Tahukah kamu bahwa bangsa Indonesia adalah Negara
kesatuan yang terbentuk melalui rasa persatua. Proklamasi kemerdekaan bangsa
Indonesia merupakan awal dibentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara
Indonesia yang diproklamasikan oleh para pendiri negara adalah negara kesatuan.
Pasal 1 ayat (1) UUD. Negara Republik Indonesia Tahun 1945 menyatakan, “Negara
Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik”. Sila ketiga
Pancasila menegaskan kembali bagaimana tekad bangsa Indonesia mewujudkan persatuan.
Dengan demikian, makna
persatuan dalam kebangsaan yang sesungguhnya adalah adanya rasa persatuan
bangsa dari seluruh rakyat yang mendiami wilayah Indonesia sekalipun
memiliki perbedaan suku, agama, rasa dan golongan. Rasa persatuan tersebut
telah mendorong bangsa Indonesia untuk mencapai kehidupan yang bebas dan
independen dalam wadah negara yang merdeka dan berdaulat. Pertahanan Keamanan
Nasional menjadi kepentingan bersama seluruh bangsa yang diatur oleh Negara.
Tugas: Buat rangkuman makna Bhinneka Tunggal Ika dan makna persatuan dan kabangsaan!
Tugas: Buat rangkuman makna Bhinneka Tunggal Ika dan makna persatuan dan kabangsaan!
C. Prinsip Persatuan dalam
Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan
Prinsip-prinsip
persatuan dan kesatuan dari keberagaman di Indonesia adalah sebagai berikut:
1) Prinsip Bhineka Tunggal Ika
Prinsip
ini mengharuskan kita mengakui bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang
terdiri dari berbagai suku, bahasa, agama dan adat kebiasaan yang majemuk. Hal
ini mewajibkan kita bersatu sebagai bangsa Indonesia.
2) Prinsip Nasionalisme Indonesia
Kita
mencintai bangsa kita, tidak berarti bahwa kita mengagung-agungkan bangsa kita
sendiri. Nasionalisme Indonesia tidak berarti bahwa kita merasa lebih unggul
daripada bangsa lain. Kita tidak ingin memaksakan kehendak kita kepada bangsa
lain, sebab pandangan semacam ini hanya mencelakakan kita. Selain tidak
realistis, sikap seperti itu juga bertentangan dengan sila Ketuhanan Yang Maha
Esa dan Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3) Prinsip Kebebasan yang Bertanggungjawab
Manusia
Indonesia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Ia memiliki kebebasan dan
tanggung jawab tertentu terhadap dirinya, terhadap sesamanya dan dalam
hubungannya dengan Tuhan Yang maha Esa.
4) Prinsip Wawasan Nusantara
Dengan
wawasan itu, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam kerangka kesatuan
politik, sosial, budaya, ekonomi, serta pertahanan keamanan. Dengan wawasan itu
manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah
air, serta mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.
5) Prinsip Persatuan Pembangunan untuk Mewujudkan
Cita-cita Reformasi
Dengan
semangat persatuan Indonesia kita harus dapat mengisi kemerdekaan serta
melanjutkan pembangunan menuju masyarakat yang adil dan makmur.
D. Permasalahan yang Muncul dalam
Keberagaman Suku, Agama, Ras dan Antargolongan
Adanya
permasalahan merupakan salah satu esensi dari kehidupan dan perkembangan
manusia yang mempunyai karakteristik yang beragam. Manusia memiliki perbedaan
jenis kelamin, strata sosial dan ekonomi, system hukum, bangsa, suku, agama,
kepercayan, aliran politik, serta budaya dan tujuan hidupnya. Dalam sejarah
umat manusia, perbedaan inilah yang selalu menimbulkan permasalahan. Selama
masih ada perbedaan tersebut, permasalahan tidak dapat dihindari dan selalu
terjadi. Permasalahan selalu terjadi di dunia dalam system sosial yang bernama
negara, bangsa, organisasi, perusahaan dan bahkan dalam system sosial terkecil
yang bernama keluarga dan pertemanan. Permasalahan terjadi di masa lalu,
sekarang dan pasti akan terjadi di masa yang akan datang.
Beberapa
contoh permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama, ras dan
antargolongan, antara lain:
1.
Adanya tindakan kekerasan yang dilakukan sekelompok Ras atau Agama tertentu
kepada Ras atau agama yang lain.
2.
Adanya penindasan dari kelompok yang kaya kepada kelompok masyarakat yang
miskin.
3.
Adanya sikap yang merasa dirinya paling baik dan paling benar dari pada orang
lain.
4.
Adanya sikap yang merendahkan orang lain, agama lain atau ras yang berbeda.
5.
Adanya sikap tidak mau bergaul dan berteman dengan orang lain yang berbeda ras,
agama dan golongan.
Salah
satu upaya mengatasi permasalahan yang muncul dalam keberagaman suku, agama,
ras dan antargolongan adalah dengan menumbuhkan rasa memiliki, rela berkorban
dan cinta tanah air, serta memahami dan menghayati berbagai lambang kedaulatan dan tanda kehormatan bangsa sebagai simbol persatuan Indonesia. Perlu kamu ketahui bahwa negara kita memiliki lambang-lambang kedaulatan dan tanda
kehormatan sebagai bangsa Indonesia.
Adapun
lambang-lambang kedaulatan dan tanda kehormatan sebagai bangsa Indonesia antara
lain:
a.
Bendera Kebangsaan Indonesia Sang Dwi Warna Merah Putih
Bendera
kebangsaan merupakan penjelmaan dan cita-cita tinggi yang tekandung dalam jiwa
bangsa Indonesia. Pasal 35 UUD 1945 berbunyi, “Bendera Negara Indonesia ialah
Sang Merah Putih”. Sang Saka Merah Putih merupakan lambang kedaulatan dan
kehormatan bangsa dan negara Indonesia. Sang Merah Putih yang dikibarkan pada
hari Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945 disebut
bendera pusaka dan selanjutnya dikibarkan setiap hari kemerdekaan tanggal 17
Agustus. Bendera Pusaka dijahit oleh Ibu Fatmawati (ibu negara).
b.
Garuda Pancasila sebagai Lambang Negara Republik Indonesia
Lambang
negara kita adalah burung garuda. Burung tersebut melambangkan kekuasaan dan
kekuatan, setiap sayapnya terdiri atas 17 helai, ekornya terdiri dari 8 helai,
bulu sisik di bawah perisai berjumlah 19 helai, dan di atas perisai 45 helai.
Hal ini melambangkan hari Proklamasi Kemerdekaan Negara Indonesia 17, bulan 8,
dan tahun 1945. Perisai atau tameng dikalungkan, di tengahnya terdapat garis
yang melambangkan garis Khatulistiwa serta lima ruangan yang memuat
simbol-simbol dasar negara Pancasila, antara lain sebagai berikut:
1)
Nur (cahaya) berbentuk bintang bersudut lima melambangkan sila Ketuhanan Yang
Maha Esa.
2)
Rantai bermata bulat dan persegi melambangkan sila Kemanusiaan Yang Adil dan
Beradab.
3)
Pohon beringin melambangkan sila Persatuan Indonesia.
4)
Kepala banteng melambangkan sila Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat
Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
5)
Kipas dan padi melambangkan sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia.
Garuda
Pancasila mencengkeram pita yang bertuliskan Bhinneka Tunggal Ika yang
mengandung arti berbeda-beda tetapi satu jua. Bangsa Indonesia yang beragam
merupakan satu bangsa, satu negara dan satu bahasa, yakni Indonesia.
c.
Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
Lagu Indonesia
Raya merupakan gubahan Wage Rudolf Supratman. Lagu ini diperdengarkan
untuk pertama kali pada Kongres Pemuda II 28 Oktober 1928 yang
menghasilkan Sumpah Pemuda di Jakarta. Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
17 Agustus 1945, lagu Indonesia Raya dinyatakan sebagai lagu
kebangsaan Indonesia. Pada masa perjuangan, lagu Indonesia Raya dapat
mengobarkan semangat perjuangan melawan penjajah. Sekarang, lagu tersebut
dikumandangkan untuk memupuk persatuan dan kesatuan dalam mengisi kemerdekaan
dengan pembangunan nasional di segala bidang.
Lagu
kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan pada waktu-waktu tertentu, misalnya
ketika mengormati kepala negara dan wakil kepala negara, waktu mengiringi pengibaran
dan penurunan Bendera Kebangsaan Sang Merah Putih, upacara-upacara kenegaraan,
dan upacara yang bersifat nasional.
d.
Kekayaan Alam dan Budaya
Kekayaan
dan keadaan alam di Indonesia sukar dicari bandingannya. Itulah yang menjadi
salah satu pendorong yang menarik perhatian bangsa-bangsa asing. Bumi Indonesia
banyak mengandung bahan tambang, seperti minyak bumi, gas, dan logam. Kesuburan
tanahnya ditunjang oleh dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau.
Laut-laut yang luas di Indonesia mengandung kekayaan laut, seperti ikan, minyak
bumi dan gas. Selain itu, hasil rempah-rempahnya terkenal di seluruh dunia.
Kekayaan alam yang demikian itu, menunggu pengolahan yang baik dan mendatangkan
kemakmuran bagi bangsa Indonesia.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa besar dan bangsa yang memiliki kejayaan. Kebesaran dan
kejayaan bangsa Indonesia ada sejak zaman nenek moyang kita karena nenek moyang
kita telah mampu mengembangkan kebudayaan, misalnya dengan bercocok tanam
(bertani), membatik, serta mengembangkan karya-karya budaya lainnya. Karya
budaya dan peradaban yang mengagumkan dunia, antara lain Candi Borobudur,
Mendut, dan Prambanan yang dibangun pada masa kerajaan Hindu di Indonesia.
Sekarang peninggalan-peninggalan budaya itu banyak menarik perhatian dunia luar,
khususnya di bidang kepariwisataan.
Dengan
memiliki modal dasar tersebut, saat ini kita sedang giat-giatnya membangun
untuk menjadi bangsa dan negara yang mandiri. Berbagai sektor pembangunan
diarahkan pada kemampuan putra-putri bangsa sendiri. Para tenaga asing secara
terus menerus dikurangi dan tidak menjadi andalan bangsa kita. Berikut yang
merupakan bukti bahwa kita menjadi tuan rumah di negara sendiri, yaitu :
1) Semakin banyaknya produk dalam negeri yang dapat
dimanfaatkan untuk kepentingan kita sendiri bahkan negara lain seperti semen,
industri tekstil, timah, dan logam.
2) Bidang iptek telah mampu memproduksi pesawat terbang,
kapal laut, mobil, dan telekomunikasi.
3) Bidang makanan, kita telah mampu mengolah makanan
berkualitas yang digunakan untuk kepentingan kita dan bangsa lain.
E. Upaya Pencegahan Konflik yang
Bersifat SARA
Isu-isu
SARA yang belakangan ini sangat marak terjadi dan bahkan bisa
menggoyahkan persatuan dan kesatuan Bangsa, maka dari itu kita harus
menyikapi nya secara bijak agar tidak terjadi perpecahan dalam kesatuan dan
persatuan Bangsa serta tidak akan merugikan orang lain.
Upaya
pencegahan konflik yang bersifat SARA bukanlah hal yang mudah. Banyak tantangan
dan masalah yang harus dihadapi bersama. Salah satu upaya pencegahan konflik
yang bersifat SARA adalah dengan menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Tugas ini merupakan kewajiban seluruh rakyat
Indonesia karena negara ini tidak hanya terdiri atas satu golongan suku, ras,
dan agama, tetapi banyak sekali golongan yang ada di tanah air kita tercinta.
Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika mari kita perkokoh persatuan dan kesatuan
banggsa.
Sebagai
siswa, kalian memiliki tanggung jawab yang besar dalam mencegah konflik yang
bersifat SARA. Posisi kalian sebagai generasi penerus menuntut perilaku yang
mampu mendukung persatuan dan kesatuan. Kalian harus mampu menunjukkan peran
yang positif sebagai pelajar yang memiliki tanggung jawab moral untuk kejayaan
bangsa pada masa depan. Bukan zamannya lagi siswa saling mengejak dan melakukan
tindakan-tindakan yang tidak terpuji apalagi melakukan tawuran. Kalian harus
bersungguh-sungguh memanfaatkan kesempatan untuk menempa diri. Kalian adalah
harapan akan masa depan Indonesia yang adil dan makmur dalam bingkai persatuan
dan kesatuan bangsa dan negara Indonesia.
Beberapa
contoh sikap untuk mencegah dan mengatasi konflik SARA :
1. Menanamkan sikap cinta kasih. Dengan memiliki sikap
mengasihi, manusia memutuskan segala tindakannya sesuai yang benar.
2. Penanaman kembali persatuan Indonesia dalam “Bhineka
Tunggal Ika”. Manusia Indonesia perlu disadarkan kembali bahwa selama kita
masih menjadi warga Indonesia, kita adalah satu jiwa dan raga yang harus
emmperjuangkan kesejahteraan bersama.
3. Penegasan hukum yang berlaku. Hukum seharusnya
mengatur rakyat untuk bertindak sesuai aturan yang baik. Jangan sampai hukum
justru diatur oleh rakyat yang menyalahgunakan kekuasaan untuk membeli hukum.
Pemerataan hukum juga penting untuk menciptakan keadilan bagi seluruh rakyat
Indonesia. Hukum bagi petinggi negara harus sama dengan hukum bagi rakyat
biasa.
4. Pemerintah yang cepat tanggap dalam setiap
permasalahan yang ada di masyarakat. Tindakan pencegahan maupun penanganan
masalah harus dilakukan dengan cepat supaya tidak menimbulkan kerugian yang
banyak bagi masyarakat. Selain itu pemerintah juga harus melakukan upaya
penyelesaian masalah yang menjadi dasar konflik terjadi.
Tugas: Carikan contoh kasus konflik (yang sudah terjadi) yang berkaitan Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA) atau salah satunya. Kemudian tulisan upaya untuk mengatasi konflik tersebut.
Sangat membantu
ReplyDeleteMengejek/mencela/membully teman yg memiliki perbedaan suku, ras, ataupun agama.
ReplyDeletecara mencegahnya yaitu dengan menumbuhkan rasa toleransi
1.Indonesia di jajah BELANDA selama 350 tahun atau 3,5 Abad, maka untuk itu Indonesia memilih semboyan BHINNEKA TUNGGAL IKA, yang bertujuan untuk mempersatukan bangsa Indonesia agar dapat mengusir penjajah dari bumi ibu pertiwi ini
ReplyDelete2.Mengejek/mencela/membully teman yg memiliki perbedaan suku, ras, ataupun agama.
cara mencegahnya yaitu dengan menumbuhkan rasa toleransi
sangat membantu sekali, terima kasih karena bisa diklik kanan .
ReplyDelete