Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pada Kurikulum Sekolah Penggerak. Perumusan dan penyusunan Alur dan Tujuan Pembelajaran berfungsi mengarahkan guru dalam merencanakan, mengimplementasi dan mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, terarah dan terukur.
Penggunaan kata kerja operasional
dalam rumusan tujuan pembelajaran memfasilitasi guru dalam mengidentifikasi indikator
atau kegiatan / aktivitas pembelajaran yang tentunya sangat terkait dengan pemilihan
materi ajar dan jenis evaluasi pembelajaran baik formatif maupun sumatif.
Apa saja Prinsip Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran
Pada Kurikulum Sekolah Penggerak ? Terdapat enam prinsip dalam Penyusunan Alur
Tujuan Pembelajaran Pada Kurikulum Sekolah Penggerak.
Prinsip
pertama, sederhana dan Informatif.
Perumusan ATP dipahami oleh penulis sendiri
maupun pengguna/pembaca. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan istilah
atau terminologi yang umum dan tidak bermakna ambigu atau tafsir ganda. Untuk penggunaan
istilah khusus, penulis dapat menyertakan penjelasan secukupnya dalam bentuk glosarium.
Prinsip
kedua, Esensial dan Kontekstual mengandung makna Memuat aspek pembelajaran
yang sangat mendasar atau penting yakni kompetensi, konten, dan hasil pembelajaran.
Selain itu, juga mempertimbangkan penyediaan pengalaman belajar yang relevan dengan
kehidupan atau dunia nyata berupa aktivitas yang menantang, menyenangkan dan
bermakna.
Prinsip
ketiga, berkesinambungan. Antar fase dan antar tujuan pembelajaran
saling terkait dan merupakan capaian secara runtut, sistematis, dan berjenjang untuk
memeroleh CP yang telah ditetapkan dalam setiap mata pelajaran. Penyusunan dilakukan
secara kronologis berdasarkan urutan pembelajaran dari waktu ke waktu.
Prinsip
keempat. Pengoptimalan tiga aspek kompetensi yaitu: pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang berjenjang selaras dengan tahapan kognitif (mengingat,
memahami, mengaplikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan mencipta) serta dimensi
pengetahuan (faktual – konseptual – prosedural – meta kognitif). Pengoptimalan juga
dilakukan pada penumbuhan kecakapan hidup (kritis, kreatif, komunikatif, dan
kolaboratif) serta profil Pelajar Pancasila (Beriman, berkebinekaan global,
bergotong-royong, kreatif, bernalar kritis, dan mandiri).
Prinsip
kelima. Operasional dan Aplikatif. Rumusan ATP
memvisualisasikan dan mendeskripsikan proses pembelajaran dan penilaian secara utuh
yang dapat menjadi acuan operasional yang aplikatif untuk merancang modul ajar.
Prinsip
keenam, Adaptif dan Fleksibel. Sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, karakteristik siswa, dan karakteristik satuan pendidikan serta mempertimbangkan
alokasi waktu dan relevansi antar mata pelajaran serta ruang lingkup
pembelajaran yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
Bagaimana dengan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) Pada Kurikulum Sekolah Penggerak? Terdapat 7 langkah
dalam Prosedur Penyusunan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) Pada Kurikulum Sekolah
Penggerak. Langkah pertama Melakukan analisis
CP yang memuat materi dan kompetensi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Ada enam fase CP, yaitu: Fase A untuk kelas I dan II, Fase B
untuk kelas III dan IV, Fase C untuk kelas
V dan VI, Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX, Fase E untuk kelas X, Fase F
untuk kelas XI dan XI.
Langkah
Kedua, identifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan
kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik sebelum
mencapai kompetensi di akhir fase.
Langkah
ketiga, melakukan analisis setiap elemen dan atau sub-elemen Profil
Pelajar Pancasila yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada
fase tersebut. Ada enam dimensi, yaitu: 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3) bergotong-royong, 4) berkebinekaan global,
5) bernalarkritis, dan 6) kreatif.
Langkah
keempat, berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di
akhir fase, rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi
yang akan dicapai, pemahaman bermakna yang akan dipahami dan variasi keterampilan
berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Langkah
kelima, Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, susun tujuan
pembelajaran secara linear sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang
dilakukan dari hari ke hari.
Langkah
keenam, Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan
pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran dapat memiliki lebih dari satu ingkup
materi dan materi utama)
Langkah
ketujuh, Berdasarkan perumusan TP tentukan jumlah jam pelajaran yang
diperlukan. Contoh: TP untuk mencapai suatu kompetensi pengetahuan 120 menit,
keterampilan 480, dan sikap120 menit.
Demikian uraian tentang Prinsip dan Prosedur Penyusunan Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP) Pada Kurikulum Sekolah Penggerak, semoga ada manfaatnya.
Mari menjadi penggerak untuk kemajuan pendidikan di Indonesia, terima kasih
mantap
nice
Thank you brother