Pengertian Minat
merupakan suatu keadaan di mana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu
dan disertai keiinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun membuktikannya
lebih lanjut. Minat timbul karena adanya perhatian yang mendalam terhadap suatu
obyek, di mana perhatian tersebut menimbulkan keinginan untuk mengetahui,
mempelajari, serta membuktikan lebih lanjut. Hal itu menunjukkan, bahwa dalam
minat, di samping perhatian juga terkandung suatu usaha untuk mendapatkan
sesuatu dari obyek minat tersebut.
Menurut M.
Buchori (1999:135) pengertian minat adalah kesadaran seseorang, bahwa suatu objek,
seseorang, suatu soal atau situasi mengandung sangkut paut dengan dirinya. Jadi
minat harus dipandang sebagai suatu sambutan yang sadar, kalau tidak demikian
minat itu tidak memiliki arti sama sekali. Sedangkan Sardiman AM (1988:76) menyatakan,
bahwa minat seseorang terhadap suatu obyek akan lebih kelihatan apabila obyek
sasaran bekaitan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang yang bersangkutan.
Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa minat merupakan suatu kondisi yang
terjadi apabila berhubungan dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan
kata lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang adalah
sesuatu yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhan seseorang tersebut.
Pengrtaian Minat (2) |
Keterkaitan dengan sikap, pengertian minat dapat pula diartikan sebagai kecenderungan yang sudah relatif menetap pada diri seseorang untuk menyukai objek-objek atau kegiatan-kegiatan yang membutuhkan perhatian dan menghasilkan kepuasan. Minat merupakan suatu perangkat mental yang meliputi campuran antara perasaan, harapan, pendirian, prasangka, rasa takut atau kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan seseorang kepada suatu pilihan tertentu.
Sejalan
dengan pendapat di atas, S. Nasution (1987:66), menyatakan bahwa pengertian minat
merupakan pernyataan psikis yang menunjukkan adanya pemusatan pikiran,
perasaan, dan kemauan terhadap suatu obyek, karena obyek tersebut menarik
perhatian.
Pengertian
minat di atas dapat dipahami, bahwa seseorang menaruh minat terhadap suatu
obyek karena adanya rangsangan, stimulus, atau dorongan. Rangsangan atau
dorongan tersebut, dapat berasal dari kekuatan minat itu sendiri, sehingga
dapat disimpulkan bahwa seseorang tidak dapat dikatakan mempunyai minat
terhadap suatu obyek tanpa adanya respon atau dorongan terhadap obyek tersebut.
Minat lebih lazim diwujudkan
dalam cita-cita. Hal
ini berhubungan dengan masa depan
yang perlu direncanakan oleh seseorang,
terkait dengan ketika
menentukan pilihan pendidikan,
pekerjaan, teman hidup, dan sebagainya. Minat
berhubungan erat dengan
motivasi. Para ahli psikologi menyebutkan
bahwa minat merupakan
aspek penting dari motivasi
yang mempengaruhi perhatian, belajar, berpikir, dan berprestasi.
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (dalam Moh. Uzer Usman,2001:94), mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (dalam Moh. Uzer Usman,2001:94), mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Beberapa
ahli pendidikan berpendapat, bahwa cara yang paling efektif untuk membangkitkan
minat pada suatu subyek yang baru adalah dengan menggunakan minat-minat yang
telah ada. Hal tersebut, dikemukakan oleh Tanner dan Tanner (dalam Slameto, 1991:138), bahwa agar
para pelajar juga berusaha membentuk minat-minat baru pada siswa, ini dapat
dicapai dengan memberikan informasi pada siswa mengenai hubungan antara satu
pelajaran yang akan diberikan dengan bahan pelajaran yang lalu, menguraikan
kegunaan bagi siswa yang akan datang. Hal senada dikemukakan oleh Rooijakkers
(1980), bahwa minat dapat pula dicapai dengan cara menghubungkan bahan
pelajaran dengan suatu berita sensasional yang sudah diketahui kebanyakan siswa.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada dasarnya adalah
membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang diharapkan untuk
dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu, proses ini berarti
menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhannya.
Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa
tujuan yang dianggapnya penting, dan jika siswa melihat bahwa hasil dari pengalaman
belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia akan
berminat.
Pengertian Minat Belajar Siswa
Keberhasilan proses kegiatan belajar dan
pembelajaran, selain dipengaruhi oleh faktor guru juga dipengaruhi oleh faktor
siswa itu sendiri. Tingkah laku siswa ketika mengikuti proses pembelajaran
dapat mengindikasikan akan
ketertarikan siswa tersebut terhadap pembelajaran itu atau
sebaliknya, ia merasa tidak tertarik
dengan pembelajaran tersebut. Ketertarikan siswa inilah yang sering dikenal dengan
istilah minat.
Pengertian Minat Belajar Siswa |
Pendapat ini memberikan pengertian, bahwa
minat merupakan suatu kondisi yang mencerminkan adanya hubungan antara sesuatu
yang diamati atau dialami dengan keinginan atau kebutuhan sendiri, dengan kata
lain ada kecenderungan apa yang dilihat dan diamati seseorang merupakan sesuatu
yang berhubungan dengan keinginan dan kebutuhannya.
“Pengertian Minat
diartikan sebagai kehendak,
keinginan atau kesukaan” (Kamisa,1997:370). Minat
merupakan sumber motivasi
yang mendorong orang untuk melakukan apa yang mereka inginkan bila
mereka bebas memilih (Hurlock, 1995:144).
Wiliam james dalam
Usman (1995:27) melihat bahwa minat belajar siswa merupakan faktor
utama yang menentukan
derajat keaktifan belajar siswa. Mursell
dalam Usman (1995:27), mengemukakan
hakikatnya anak memiliki minat
terhadap belajar.
Shalahuddin (1990:95) menyatakan minat
sebagai perhatian yang mengandung unsur-unsur perasaan. Pernyataan Shalahudin
di atas memberikan pengertian bahwa minat berkaitan dengan rasa senang atau
tidak senang. Oleh karena itu, minat sangat menentukan sikap yang
menyebabkan seseorang aktif
dalam suatu pekerjaan atau
situasi, atau dengan kata lain minat dapat menjadi sebab atau faktor motivasi
dari suatu kegiatan.
Menurut Moh. Uzer Usman (2001:21)
Kondisi belajar mengajar yang efektif adalah adanya minat dan perhatian siswa
dalam belajar. Kemudian Ia juga menyatakan, bahwa minat ini besar sekali
pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan melakukan
sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat, seseorang tidak mungkin
melakukan sesuatu.
Dari pernyataan di atas, dapat dikatakan
bahwa orang yang mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha lebih keras
untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya atau dengan kata lain dengan adanya
minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi untuk mendapatkan sesuatu
itu. Misalnya, seorang anak menaruh minat terhadap bidang olahraga sepak bola,
maka ia akan berusaha untuk mempelajari dan mengetahui lebih banyak tentang
olahraga sepak bola.
Mengingat pentingnya minat dalam belajar,
Ovide Declory yang dikutip oleh Moh. Uzer Usman (2001:17), mendasarkan sistem
pendidikannya pada pusat minat yang pada umumnya dimiliki oleh setiap orang,
yaitu minat terhadap makanan, perlindungan terhadap pengaruh iklim (pakaian dan
rumah), memperhatikan diri terhadap macam-macam bahaya dan musuh, bekerjasama
dalam olahraga. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat terhadap
belajar, dan guru sendiri hendaknya berusaha membangkitkan minat anak terhadap
belajar.
Getzel
dalam Mardapi(2007:106) mengemukakan
“minat adalah suatu disposisi yang terorganisir melalui
pengalaman yang mendorong seseorang
untuk memperoleh objek khusus, aktivitas, pemahaman, dan keterampilan
untuk rujukan perhatian atau pencapaian”. Sedangkan Hilgard dalam
Slameto (2010:57) memberi rumusan
tentang minat sebagai berikut „interest
is persisting to pay attenton
to and enjoy
some activity or content.‟
Yang berarti minat
adalah kecenderungan yang
tetap untuk memperhatikan dan
mengenang beberapa kegiatan.
Syah (2005:136) mengemukakan minat sebagai:
“kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Hal ini sejalan dengan pendapat Sabri (1995:84) yang menyatakan bahwa minat
diartikan sebagai kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat
sesuatu secara terus menerus. Dalam konteks ini, minat erat
kaitannya dengan perasaan
senang atau terjadi karena sikap senang kepada sesuatu. Orang yang
berminat kepada sesuatu berarti orang tersebut bersikap senang kepada sesuatu.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa pengertian minat belajar adalah suatu ketertarikan terhadap suatu pelajaran yang kemudian mendorong individu untuk
mempelajari dan menekuni pelajaran tersebut.
Eskul Seni sarana mengembangkan Minat Belajar Seni |
Minat merupakan sifat yang relatif menetap pada diri seseorang. Minat ini besar sekali pengaruhnya, dengan minat seseorang akan melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat seseorang tidak mungkin melakukan sesuatu. Marshell (Usman, 1998:94) mengemukakan 22 macam minat, di antaranya ialah bahwa anak memiliki minat terhadap belajar. Dengan demikian, pada hakikatnya setiap anak berminat pada belajar.
Beberapa ahli pendidikan berpendapat, bahwa
cara yang paling efektif untuk membangkitkan minat pada suatu subyek yang baru
adalah dengan menggunakan minat-minat yang telah ada. Hal tersebut, dikemukakan
oleh Tanner dan Tanner (Slameto, 2010:138) bahwa agar para pelajar berusaha
membentuk minat-minat baru dapat dicapai dengan memberikan informasi pada siswa
mengenai hubungan antara satu bahan pembelajaran yang akan diberikan dengan
bahan pembelajaran yang lalu, menguraikan kegunaan pembelajaran tersebut bagi
siswa di masa yang akan datang.
Mengembangkan minat terhadap sesuatu pada
dasarnya adalah membantu siswa melihat bagaimana hubungan antara materi yang
diharapkan untuk dipelajari dengan dirinya sendiri sebagai individu, proses ini
berarti menunjukkan pada siswa bagaimana pengetahuan atau kecakapan tertentu
mempengaruhi dirinya, melayani tujuan-tujuannya, dan memuaskan kebutuhannya.
Bila siswa menyadari bahwa belajar merupakan suatu alat untuk mencapai beberapa
tujuan yang dianggapnya penting, dan jika siswa melihat bahwa hasil dari
pengalaman belajarnya akan membawa kemajuan pada dirinya, kemungkinan besar ia
akan berminat.
Minat
seseorang terhadap pelajaran dan proses pembelajaran tidak muncul
dengan sendirinya akan tetapi banyak faktor yang dapat mempengaruhi
munculnya minat. Salah satu faktor yang dapat
membangkitkan dan merangsang
minat adalah faktor bahan pelajaran
yang akan diajarkan kepada siswa. Bahan pembelajaran yang menarik minat
siswa, akan sering dipelajari oleh siswa
yang bersangkutan. Dan sebaliknya bahan pembelajaran yang tidak menarik
minat siswa tentu akan
dikesampingkan oleh siswa. Oleh karena itu bila bahan pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan
minat siswa, maka siswa tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak
ada daya tarik baginya.
William James, sebagaimana yang dikutif oleh
Moh. Uzer Usman (2001:95) melihat bahwa minat siswa merupakan faktor utama yang
menentukan derajat keaktifan belajar siswa. Jadi, minat merupakan faktor yang
menentukan keterlibatan siswa secara aktif dalam belajar. Selanjutnya
Kurt Singer (1987:95) mengemukakan beberapa faktor yang dapat menimbulkan
minat terhadap pelajaran, sebagai berikut:
a. Pelajaran
akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan
nyata.
b. Bantuan
yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.
c. Adanya
kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam
proses belajar mengajar.
d. Sikap
yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang
guru yang tidak disukai oleh anak didik tentu akan mengurangi minat dan
perhatian siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang
bersangkutan.
Singgih D. Gunarsa dan Ny. Y. Singgih
Gunarsa (1995:69) menyebutkan, bahwa minat akan timbul dari sesuatu yang
telah diketahui, dan kita dapat mengetahui sesuatu dari belajar. Jadi, apabila
seseorang belum pernah mendengar tentang sesuatu maka ia tidak akan menaruh
minat terhadapnya. Minat tersebut, muncul dari sesuatu yang telah diketahui dan
untuk mengetahui minat tersebut adalah melalui belajar.
Di samping itu, faktor lain yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat seseorang adalah adanya kesempatan. Hal ini,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Andi Mappeira (1983:63), bahwa minat akan
muncul jika ada kesempatan untuk pemunculan minat tersebut. Jadi, dengan
adanya kesempatan yang diberikan pada seseorang yang pada awalnya tidak
berminat terhadap pelajaran pendidikan agama Islam, namun karena adanya
kesempatan dan faktor lainnya, kemungkinan sekali ia akan menjadi berminat
untuk mempelajari pelajaran tersebut.
Sedangkan Nasution (1995:47) menyatakan,
bahwa minat dapat ditimbulkan atau dibangkitkan dengan cara-cara sebagai
berikut:
a.
Bangkitkan suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk
mendapatkan penghargaan).
b. Hubungan
dengan pengalaman yang telah lalu.
c. Beri
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, “Nothing succed like succed”, tak
ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil yang baik. Untuk
itu, bahan pelajaran harus sesuai dengan kesanggupan individu.
d. Gunakan
berbagai bentuk metode belajar seperti, diskusi, kerja kelompok, membaca, dan
sebagainya.
Selanjutnya Singer (1987:95) mengemukakan
beberapa faktor yang dapat menimbulkan minat terhadap pembelajaran, sebagai
berikut:
a. Pembelajaran
akan menarik murid jika terlihat adanya hubungan antara pelajaran dan kehidupan
nyata.
b. Bantuan
yang diberikan guru terhadap anak didiknya dalam mencapai tujuan tertentu.
c. Adanya
kesempatan yang diberikan guru terhadap siswa untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran.
d. Sikap
yang diperlihatkan guru dalam usaha meningkatkan minat siswa, sikap seorang
guru yang tidak disukai oleh siswa tentu akan mengurangi minat dan perhatian
siswa terhadap mata pelajaran yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.
Eskul Pramuka sebagai Sarana Meningkatkan Minat Belajar |
Di samping itu, faktor lain yang dapat
mempengaruhi timbulnya minat seseorang adalah adanya kesempatan. Hal ini,
sebagaimana yang diungkapkan oleh Mappeira (1983:63), bahwa minat akan muncul
jika ada kesempatan untuk pemunculan minat tersebut. Jadi, dengan adanya kesempatan yang diberikan
pada seseorang yang pada awalnya tidak berminat terhadap pelajaran PKn, namun
karena adanya kesempatan dan faktor lainnya, kemungkinan sekali ia akan menjadi
berminat untuk mempelajari pelajaran tersebut.
Nasution (1998:147) menyatakan, bahwa minat
dapat ditimbulkan atau dibangkitkan dengan cara-cara sebagai berikut:
a. Bangkitkan
suatu kebutuhan (kebutuhan untuk menghargai keindahan, untuk mendapatkan
penghargaan).
b. Hubungan
dengan pengalaman yang telah lalu.
c. Beri
kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik, “Nothing succed like succed”, tak ada yang lebih memberi hasil yang baik daripada hasil yang baik. Untuk itu, bahan
pelajaran harus sesuai dengan kesanggupan individu.
d. Gunakan
berbagai bentuk metode belajar seperti, diskusi, kerja kelompok, membaca, dan
sebagainya.
Selain faktor yang disebutkan di atas, faktor
lain yang mempengaruhi minat adalah cita-cita, bakat dan hobi. Setiap manusia
memiliki cita-cita di dalam hidupnya, termasuk para siswa. Cita-cita juga
mempengaruhi minat belajar siswa, bahkan
cita-cita juga dapat dikatakan sebagai perwujudan dari minat seseorang dalam
prospek kehidupan di masa yang akan datang. Cita-cita ini senantiasa dikejar dan diperjuangkan,
bahkan tidak jarang meskipun
mendapat rintangan, seseorang tetap
beruaha untuk mencapainya.
Begitu pula dengan bakat, melalui bakat
seseorang akan memiliki minat. Ini
dapat dibuktikan dengan contoh: bila seseorang sejak kecil memiliki bakat
menyanyi, secara tidak langsung ia
akan memiliki minat dalam menyanyi. Jika ia dipaksakan
untuk menyukai sesuatu yang lain,
kemungkinan ia akan membencinya atau merupakan suatu beban bagi dirinya. Oleh
karena itu, dalam memberikan pilihan baik sekolah
maupun aktivitas lainnya sebaiknya disesuaikan dengan bakat dimiliki.
Selain bakat, hobi seseorang juga
mempangaruhi minat. Bagi setiap orang hobi merupakan salah satu hal yang
menyebabkan timbulnya minat. Sebagai contoh, seseorang yang memiliki hobi
terhadap matematika maka secara tidak langsung dalam dirinya timbul minat untuk menekuni ilmu matematika, begitupun dengan hobi yang lainnya. Dengan demikian,
faktor hobi tidak bisa dipisahkan dari faktor minat.
Salah satu ciri kondisi kegiatan pembelajaran
yang efektif adalah kegiatan pembelajaran yang ditandai adanya minat dan
perhatian siswa dalam belajar. Usman (1998:17) juga menyatakan, bahwa minat ini
besar sekali pengaruhnya terhadap belajar, sebab dengan minat seseorang akan
melakukan sesuatu yang diminatinya. Sebaliknya tanpa minat, seseorang tidak
mungkin melakukan sesuatu.
Berdasarkan pernyataan di atas, dapat
dikatakan bahwa orang yang mempunyai minat terhadap sesuatu, ia akan berusaha
lebih keras untuk memperoleh sesuatu yang diminatinya atau dengan kata lain
dengan adanya minat dalam diri seseorang, maka ia akan termotivasi untuk
mendapatkan sesuatu itu. Misalnya, seorang anak menaruh minat terhadap
pembelajaran, maka ia akan berusaha untuk mempelajari dan mengetahui lebih
banyak tentang pembelajaran.
Menurut
Slameto (2010: 180): suatu
minat dapat diekspresikan
melalui pernyataan yang
menunjukkan bahwa anak didik
lebih menyukai suatu
hal daripada hal
lainnya, dapat pula
dimanifestasikan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Anak didik yang memiliki
minat terhadap subjek
tertentu cenderung untuk
memberi perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut.
Minat terhadap mata pembelajaran yang
dimiliki seseorang bukan sebagai bawaan sejak lahir, tetapi dipelajari melalui
proses penilaian kognitif dan penilaian afektif seseorang yang dinyatakan dalam sikap. Dengan kata lain, jika proses
penilaian kognitif dan afektif seseorang
terhadap objek minat adalah positif maka akan menghasilkan sikap yang positif dan
dapat menimbulkan minat.
Djamarah
(2002: 132) mengungkapkan
bahwa minat dapat diekspesikan
anak didik melalui:
1. Pernyataan lebih menyukai sesuatu daripada
yang lainnya.
2. Partisipasi dalam aktif dalam suatu kegiatan.
3. Memberikan
perhatian yang lebih
besar terhadap sesuatu
yang diminatinya tanpa menghiraukan yang lain (fokus).
Minat diperoleh melalui suatu proses belajar
yang timbul melalui proses mengamati suatu
objek yang kemudian menghasilkan suatu
penilaian-penilaian tertentu terhadap objek yang menimbulkan minat
seseorang. Penilaian-penilaian terhadap objek yang diperoleh melalui proses
belajar itulah yang kemudian menghasilkan suatu keputusan tentang adanya
ketertarikan atau ketidaktertarikan seseorang terhadap objek yang dihadapinya.
Hurlock (1990:422) mengatakan minat merupakan hasil dari pengalaman atau proses
belajar. Lebih jauh ia mengemukakan bahwa minat memiliki dua aspek yaitu :
1) Aspek kognitif
Aspek ini
didasarkan atas konsep yang dikembangkan
seseorang mengenai bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep yang membangun
aspek kognitif di dasarkan atas pengalaman dan apa yang dipelajari dari
lingkungan.
2. Aspek afektif
Aspek afektif ini
adalah konsep yang membangun konsep kognitif dan dinyatakan dalam sikap terhadap
kegiatan atau objek yang menimbulkan minat. Aspek ini mempunyai peranan yang
besar dalam memotivasi tindakan seseorang.
Berdasarkan
uraian tersebut, indikator untuk mengetahui minat seseorang
dalam pembelajaran, adalah:
1.
Adanya
pemusatan perhatian, perasaan dan pikiran dari subyek terhadap pembelajaran
karena adanya ketertarikan.
2.
Adanya
perasaan senang terhadap pembelajaran
3.
Adanya
kemauan atau kecenderungan pada
diri subyek untuk terlibat aktif dalam pembelajaran
serta untuk mendapat hasil yang terbaik.
Cara Membangkitkan Minat Belajar Anak
Menurut
Usman (1996: 27),
“pada hakikatnya anak
berminat terhadap belajar dan
guru sendiri hendaknya
berusaha meembangkitkan minat
anak terhadap belajar”.
Simanjuntak (1993:58) mengemukakan”
Minat dapat timbul pada seseorang jika menarik perhatian
terhadap suatu objek”. Menurut
Simanjuntak( 1993:58) cara
membangkitkan minat belajar anak diperlukan beberapa
syarat : belajar
harus menarik perhatian, sebagai contohnya mengajar dengan
cara yang menarik,
mengadakan selingan, menjelaskan
dari yang mudah ke sukar atau dari yang konkret ke abstrak, penggunaan
alat peraga.
Obyek atau keadaan yang kekuatannya menarik
kan menimbulkan minat misalnya menyelenggarakan
percobaan, menyelenggarakan berbagai
bentuk keterampilan, mengadakan pameran
karyawisata. Masalahnya berulang-ulang terjadi,
jika berulang-ulang terjadi akan
mendorong peserta didik
membangkitkan minat belajar karena
masalah tersebut sering
muncul sehingga merupakan
suatu kebiasaan. Semua kegiatan
harus kontras, hal-hal
yang sama bahkan
bahkan kontras dapat menarik perhatian seseorang.
Menurut
Rachman (1997:151) untuk
menumbuhkan perhatian dan
minat para siswa, pembelajaran
dapat dikembangkan melalui
pendekatan pembelajaran terpadu. Menurut
Rooijakkers (2008:25) cara
menumbuhkan minat dengan menghubungkan bahan pengajaran
dengan suatu berita
sensasional yang sudah diketahui kebanyakan
siswa. Anni( 2007:186)
mengemukakan pengaitan pembelajaran dengan
minat siswa adalah
sangat penting, dan
karena itu tunjukkanlah bahwa
pengetahuan yang dipelajari
itu sangat bermanfaat
bagi mereka .
Komponen-komponen proses
belajar mengajar yang
harus dilaksanakan sebagai usaha
membangkitkan minat belajar
anak atau anak
didik antara lain merumuskan tujuan
pengajaran, mengembangkan/menyusun alat-alat
evaluasi menetapkan kegiatan belajar
mengajar, merencanakan program
dengan menggunakan model pembelajaran yang tepat.
Bagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
Bagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
Bagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
Bagaimana cara mengukur MINAT BELAJAR SISWA
MINAT BELAJAR SISWA bisa diukur dengan skala sikap
Tolong di sharre contoh ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Tolong di sharre contoh ANGKET MINAT BELAJAR SISWA
Terima kasih infonya, Kebetulan saya sedang menulis tesis tentang MINAT BELAJAR SISWA
Sama2
Thanks, beberapa hari ini saya mencari refensi tentang MINAT BELAJAR SISWA. Infonya cukup lengkap, Sekali lagi thanks
Yang tahu tolog sharre perbedaan antara MINAT BELAJAR dengan MOTIVASI BELAJAR
Saya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.
Artikelnya sangat menarik dan bermanfaat. Terima Kasih
Bisa cantumkan sumber referensinya? Soalnya saya sedang mencari buku yg membahas tentang minat belajar secara lengkap
Sumber referensinya dari mana aja tuh??
tolong daftar pustakanya dibuat
Terima kasih, http://arenamodel.blogspot.com/
ASIK UGA PLAYLIST NYA WKWK
Mhon infonya.. indikator minat belajar... Sumber bukunya apa ya....
Mhon infonya.. indikator minat belajar... Sumber bukunya apa ya..plis infonya..makasih... Smga kbaikanya d balas Allah...
Terimakasih atas ilmu yang telah di berikan... Tpi alangkah baik nya kalau daftar pustakanya di buat.. Biar lebih mudah mendapatkan sumber nya.. 🙏
CV Bahagia Sukses Makmur menerima jasa pembuatan Rainbow Slide, Rainbow Slide sendiri adalah permainan seluncur yang terbuat dari PE/PP
wahana ini sering dijadikan tempat wisata anak anak dan remaja bahkan orang tua. sudah banyak tempat wisata yang menyediakan rainbow slide bahkan saat ini rainbow slide dijadikan bahan tranding nomer 1 diIndunesia tidak hanya Indonesia luar negeri pun sudah banyak yang mengadakan rainbow slide. Sebagai perusahaan swasta yang sedang berkembang, kami CV Bahagia Sukses Makmur selalu siap memberikan yang terbaik demi kepuasan anda dan para customer
Hal tersebut juga termasuk memberi pelayanan dengan produk kami yangg handal dikelasnya yaitu "Rainbow Slide" dan pelayanan after sales service untuk menunjang kualitas produk anda menjadi lebih baik.
Beli Rainbow Slide dengan kualitas terbaik dan harga terjangkau. Kepuasan pelanggan adalah prioritas utama kami, dan kami akan selalu siap memberikan yang terbaik.
Kantor Pemasaran:
081112520820
081776006788
Kantor Pusat :
Jl. Cendana raya no 15A bencongan indah karawaci tangerang
https://kontraktorpermainanrainbowslide.blogspot.com/
https://jualblowerjakarta12.blogspot.com/
https://medium.com/@jualblowertangerang/
https://jasapembuatanblowerindustribekasi.blogspot.com/