METODE TANYA JAWAB |
1.
Hakikat
atau Pengertian Metode Tanya Jawab
Metode tanya
jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru. Hal ini sejalan dengan pendapat Sudirman (1987:120)
yang mengartikan bahwa “metode tanya jawab adalah cara
penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan
yang harus dijawab, terutama dari
guru kepada siswa, tetapi dapat pula
dari siswa kepada guru.”
Lebih lanjut dijelaskan pula oleh Sudirman (1987:119) menyatakan bahwa metode tanya jawab ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan
pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam rangka
belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat kabar,
kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan sebagainya.
Sementara itu, dalam Petunjuk Teknis
Kurikulum 1994 (1996:26) dinyatakatan bahwa “metode tanya jawab adalah suatu cara mengajar atau menyajikan
materi melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami
materi tersebut.
Penggunaan metode ini dengan baik dan
tepat, akan dapat merangsang minat dan
motivasi siswa dalam belajar. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
penggunaan metode tanya jawab
adalah:
1) Materi
menarik dan menantang serta memiliki nilai aplikasi tinggi.
2) Pertanyaan
bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu
kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan
dengan banyak kemungkinan jawaban).
3) Jawaban
pertanyaan itu diperoleh dari penyempurnaan jawaban-jawaban siswa.
4) Dilakukan
dengan teknik bertanya yang baik. (Depdikbud, 1996:26).
Suasana Penerapan Metode Tanya Jawab |
B. Langkah-Langkah Penggunaan Metode Tanya Jawab
Untuk menghindari penyimpangan dari pokok
persoalan, penggunaan metode tanya jawab harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :
a.
Merumuskan
tujuan tanya jawab sejelas-jelasnya dalam bentuk tujuan khusus dan berpusat pada
tingkah laku siswa.
b.
Mencari
alasan pemilihan metode tanya jawab.
c.
Menetapkan
kemungkinan pertanyaan yang akan
dikemukakan.
d.
Menetapkan
kemungkinan jawaban untuk menjaga
agar tidak menyimpang dari pokok persoalan.
e.
Menyediakan
kesempatan bertanya bagi siswa.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanya jawab adalahseorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
D. Kelebihan Metode Tanya Jawab
E. Kelemahan Metode Tanya Jawab
F. Bentuk-Bentuk
Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab
2) Pertanyaan Pemahaman (comprehension)
Berdasarkan langkah-langkah yang di atas,
maka tindakan guru dalam menggunakan metode
tanya jawab harus dipersiapkan secermat mungkin dalam bentuk rencana
pengajaran yang detail dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1.
Menyebutkan
alasan penggunaan metode tanya jawab.
2.
Mempersiapkan
pertanyaan-pertanyaan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran khusus.
3.
Menyimpulkan
jawaban siswa sesuai dengan tujuan
pembelajaran khusus.
4.
Memberi
kesempatan kepada siswa untuk bertanya
pada hal-hal yang belum dipahami.
5.
Memberi
pertanyaan atau kesempatan kepada siswa
untuk bertanya pada hal-hal yang
sifatnya pengembangan atau pengayaan.
6.
Memberi
kesempatan pada siswa untuk menjawab
pertanyaan yang relevan dan sifatnya
pengembangan atau pengayaan.
7.
Menyimpulkan
materi jawaban yang relevan dengan
tujuan pembelajaran khusus.
8.
Memberi
tugas kepada siswa untuk membaca materi berikutnya di rumah dan menulis pertanyaan yang akan diajukan pada
pertemuan berikutnya.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam memberikan tanya jawab adalahseorang guru dalam memberikan tanya jawab harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.
Ciri
pertanyaan yang baik antara lain :
1)
Merangsang
siswa untuk berpikir.
2)
Jelas
dan tindak menimbulkan banyak penafsiran.
3)
Singkat
dan mudah dipahami siswa.
4)
Disesuaikan
dengan kemampuan siswa.
b.
Teknik
mengajukan pertanyaan antara lain :
1)
Pertanyaan ditujukan pada seluruh siswa.
2)
Memberi
waktu yang cukup kepada siswa untuk berpikir.
3)
Usahakan
setiap siswa diberikan giliran menjawab.
4)
Dilakukan
dalam suasana rileks, tidak tegang.
c.
Sikap
guru terhadap jawaban siswa antara
lain :
1)
Tafsirkan
jawaban siswa ke arah yang baik.
2)
Hargai
secara wajar sekalipun jawaban siswa
kurang tepat.
3)
Pada
saat tertentu berikan kesempatan kepada siswa lain untuk menilai jawaban yang diberikan temannya.
d.
Sikap
guru terhadap pertanyaan siswa
antara lain :
1)
Memberikan
keberanian kepada siswa untuk bertanya.
2)
Pertanyaan siswa perlu disusun secara
keseluruhan.
3)
Pertanyaan harus sesuai dengan tata tertib.
Agar penggunaan metode tanya jawab menjadi efektif, ada beberapa hal
penting yang perlu mendapat perhatian guru, yakni:
1)
Mempersiapkan Pertanyaan:
1.
Kuasai
materi pelajaran yang akan ditanyakan.
2.
Susunlah
pertanyaan-pertanyaan yang baik yang akan diajukan kepada siswa. Ciri-ciri pertanyaan yang baik adalah sebagai
berikut:
a.
Pertanyaan yang berhubungan dengan pokok
atau topik materi yang dibahas. Dalam hal ini, yang perlu ditanyakan adalah bagian-bagian atau
hal-hal penting dari topik atau pokok materi itu. Usahakanlah tidak menanyakan
sesuatu yang tidak penting.
b.
Pertanyaan yang mudah dipahami siswa.
c.
Setiap
pertanyaan hendaknya berisi hanya
satu pokok pikiran
d.
Gunakan
kalimat yang singkat. Hindarkan bahasa atau istilah-istilah yang sulit
dimengerti oleh siswa.
e.
Pertanyaan
hendaklah sesuai dengan taraf berpikir atau tingkatan siswa.
f.
Pertanyaan
yang tidak terlampau mengehendaki jawaban
atau fakta atau jawaban ya atau
tidak.
g.
Pertanyaan yang dapat menumbuhkan respons
bagi siswa untuk mencari dan menemukan jawabannya.
h.
Sekalipun
dapat dilakukan bersamaan pada waktu pengajuan pertanyaan, sebaiknya rencanakanlah bentuk atau jenis pertanyaan yang akan diajukan sesuai
dengan petunjuk taksonomi Bloom sebagaimana yang telah dijelaskan.
Contoh Penerapan Metode Tanya Jawab |
2)
Mengajukan Pertanyaan Kepada Siswa
Dengan
memperhatikan bentuk atau jenis pertanyaan
yang telah direncanakan, dalam mengajukan pertanyaan perlu diperhatikan petunjuk berikut ini.
a.
Cara bertanya
a)
Pemberian
acuan (structuring)
Pertanyaan pemberian acuan (structuring)
adalah bentuk pertanyaan yang
didahului dengan pertanyaan yang
berisi dan mendekati informasi sesuai dengan jawaban yang diharapkan, agar siswa dapat menggunakan atau mengolah
informasi itu untuk menemukan jawaban
pertanyaan.
b)
Pemusatan
(focusing)
Dilihat
dari scope (lingkup materi) yang ditanyakan,
ada pertanyaan luas dan ada pertanyaan sempit. Dari pertanyaan luas itu kita perlu memberi
tekanan pada bagian-bagian tertentu yang penting dalam bentuk pertanyaan. Inilah yang dinamakan pertanyaan pemusatan (focusing).
c)
Pemberian
tuntunan (prompting)
Bila
seorang siswa memberikan jawaban
yang salah atau kurang tepat, guru hendaknya memberikan tuntunan kepada siswa
itu agar dapat menemukan jawaban
yang benar.
d)
Mengadakan
pelacakan
Mengadakan
pelacakan dapat digunakan guru dengan pertanyaan
pelacak, yang termasuk keterampilan bertanya
lanjut. Apabila jawaban yang
diberikan siswa dinilai oleh guru benar, tetapi masih dapat ditingkatkan
menjadi lebih sempurna, maka guru dapat mengajukan pertanyaan-pertanyaan
pelacak kepada siswa tersebut. Sedikitnya ada tujuh teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan
guru, yakni: (a) klarifikasi, (b) meminta siswa memberikan alasan, (c) meminta
kesepakatan pandangan, (d) meminta ketepatan jawaban, (e) meminta jawaban
yang lebih relevan, (f) meminta contoh, dan (g) meminta jawaban yang lebih kompleks.
3)
Beberapa teknik yang perlu diperhatikan dalam mengajukan
pertanyaan
(1)
Mulailah
dengan menciptakan suasana yang menyenangkan dan akrab dengan siswa. Hindarkan
suasana yang tegang atau yang dapat membuat siswa tercekam rasa takut.
(2)
Penyampaian
pertanyaan dengan tenang tetapi
bersemangat dan dengan suara yang jelas.
(3)
Usahakan
supaya tidak sering mengulang pertanyaan,
agar semua siswa selalu penuh perhatian.
(4)
Apabila
terpaksa menggunakan istilah asing yang belum diketahui siswa dalam rangkaian
suatu kalimat, jelaskanlah arti istilah itu, tetapi bukan penjelasan yang
merupakan jawaban.
(5)
Arahkan
pertanyaan kepada seluruh kelas.
(6)
Dalam
kenyataan, pada akhir penjelasan bagian topik atau topik tertentu, guru sering
memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya.
Terhadap pertanyaan siswa ini,
beberapa teknik yang dapat dilakukan guru ialah:
(7)
Usahakan
agar guru tidak langsung menjawabnya,
maksudnya untuk merangsang berpikir siswa lainnya. Berikanlah kesempatan siswa
lainnya untuk menanggapi atau menjawabnya,
selanjutnya baru guru menyempurnakan jawaban
itu apabila diperlukan.
(8)
Rangsanglah
agar banyak siswa yang bertanya
terhadap apa yang dibahas, agar siswa tidak berada dalam keraguan selamanya.
4)
Bersikap yang baik terhadap jawaban siswa
1.
Berikan
waktu yang cukup bagi siswa untuk memikirkan atau mencari jawaban.
2.
Jangan
memaksa siswa tertentu menjawab
dengan mendesaknya, sebab siapa tahu dia belum menemukan jawaban.
3.
Apabila jawaban
siswa tidak benar, janganlah dibesar-besarkan kesalahan atau kelemahannya,
sebab itu dapat mematahkan semangatnya dan semangat siswa lainnya.
4.
Berikan
penguatan (reinforcement) dengan segera terhadap jawaban siswa yang ada benarnya
5.
Penguatan
verbal: seperti dengan kata-kata: baik, benar, bagus, tepat, atau sempurna.
6.
Penguatan
nonverbal; seperti dengan gerakan-gerakan mimik muka yang senyum,
mengangguk-angguk, mengacungkan jempol, menepuk-nepuk badan siswa atau berjalan
dengan mendekati siswa.
7.
Penguatan
campuran (verbal dan nonverbal); seperti sambil mengatakan benar atau bagus,
ketika itu juga mengacungkan jempol atau mengangguk-anggukkan kepala dan
sebagainya.
Contoh Kegiatan Pembelajaran dengan Metode Tanya Jawab |
5)
Menilai Tanya Jawab dan Tindak Lanjut
Setelah
berlangsungnya tanya jawab sebagai cara penyajian pelajaran
kepada siswa, sebaiknya guru mengadakan penilaian yang antara lain meliputi:
a)
Apakah
pertanyaan yang diajukan dan jawaban siswa telah terarah sesuai
dengan pokok materi yang dibahas.
b)
Apakah
suasana cukup merangsang siswa untuk berpikir.
c)
Apakah
berlangsung dalam suasana yang menyenangkan.
d)
Apakah
tanya jawab itu dapat membina keberanian dan keterampilan siswa dalam
mengemukakan pendapat.
Selain itu dipandang
penting pula tindak lanjut dari tanya
jawab, antara lain:
1)
Guru
sebaiknya menjelaskan kembali secara keseluruhan tentang pokok materi yang
dibahas melalui Tanya jawab itu, terutama bagian-bagian
penting tertentu yang kiranya perlu mendapat penekanan dan kaitan satu bagian
dengan bagian-bagian lainnya.
2)
Memberi
tugas tertentu lebih lanjut kepada siswa dengan tujuan agar siswa memperoleh
pengayaan dan pendalaman terhadap materi yang telah dibahas.
Selain menggunakan langkah-langkah dari metode tanya tersebut seorang guru harus mengetahui dan melakukan beberapa
prinsip penggunaan metode tanya jawab diantaranya yaitu:
a. Penyebaran (distribution)
Agar siswa banyak berpartisipasi pada suatu
kegiatan belajar mengajar sebaiknya guru menyebarkan giliran menjawab pertanyaan secara acak dan kalau perlu secara merata.
b. Pemberian waktu berfikir (pausing)
Setelah mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas, guru sepatutnya memberikan kesempatan
kepada siswa untuk berfikir sejenak kemudian baru menunjuk salah seorang siswa
untuk menjawab pertanyaan tersebut.
c. Penggunaan pertanyaan pelacak (probbing)
Suatu saat guru ingin meningkatkan jawaban siswanya.Untuk itu dapat
digunakan teknik probbing (pelacak)
agar jawaban siswa meningkat menjadi
lebih sempurna. Adapun teknik pelacak yang dapat digunakan adalah sebagai
berikut :
1) Klasifikasi
Guru dapat memberikan
pertanyaan pelacak yang meminta siswa
menjelaskan atau mengatakan dengan jawaban
atau kata-kata lain sehingga jawaban
siswa tersebut menjadi lebih baik.
2) Meminta siswa
memberikan alasan
Guru dapat meminta siswa
mengemukakan alasan atau pendapat yang telah dikemukakan dalam menjawab pertanyaan.
3) Meminta
kesepakatan pandangan
Suatu saat guru dapat
meminta kepada para siswa untuk memberikan pandangan atas jawaban yang dikemukakan oleh teman mereka. Siswa yang lain dapat
menerima atau menolak pandangan tersebut atau menambahkan sehingga diperoleh
kesempatan jawaban yang disetujui
bersama.
4) Meminta ketepatan jawaban
Guru dapat meminta siswa
untuk meninjau kembali jawaban apabila
jawaban siswa kurang tepat, agar
diperoleh jawaban yang tepat dengan
mengajukan pertanyaan pelacak. Pertanyaan yang diajukan tidak boleh
membuat siswa tertekan, malu atau rendah diri.
5) Meminta jawaban
yang lebih relevan
Guru dapat mengajukan
pertanyaan yang memungkinkan siswa
menilai kembali jawabannya, atau
mengemukakannya kembali dengan kata- kata lain sehingga jawaban yang kurang tepat menjadi tepat dan benar.
6) Meminta Contoh
Guru dapat meminta siswa
itu untuk memeberikan ilustrasi atau contoh konkret tentang apa yang
dimaksudnya.
7) Meminta jawaban
yang lebih kompleks
Guru dapat meminta siswa
untuk memberi penjelasan lebih lanjut tentang pendapatnya tadi.
Contoh Pelaksanaan Metode Tanya Jawab |
D. Kelebihan Metode Tanya Jawab
Suatu metode
yang digunakan oleh guru dalam mengajar sudah barang tentu mempunyai kelebihan
atau keunggulan dan kekurangan, begitupun dengan metode tanya jawab. Menurut
Sudirman (1991:118); metode tanya jawab banyak memiliki kelebihan, seperti yang diungkapkan di
antaranya:
1.
Pertanyaan
dapat menarik dan memusatkan perhatian siswa. Bahkan siswa yang sedang ribut
sekalipun, apabila guru melontarkan sebuah pertanyaan, biasanya keributan langsung berubah menjadi tenang
kembali. Siswa yang mengantuk, biasanya segera kembali tegar dan hilang
kantuknya.
2.
Merangsang siswa untuk melatih dan
mengembangkan daya pikir termasuk daya ingatnya.
3.
Mengembangkan keberanian dan keterampilan
siswa dalam menjawab dan
mengemukakan pendapat.
4.
Metode ini dapat mengetahui kemampuan berpikir siswa
dan kesistematisannya dalam mengemukakan pokok-pokok pikiran dalam jawabannya.
5.
Metode ini dapat mengetahui sampai sejauh mana
penguasaan siswa tentang apa yang sedang dan atau telah dipelajari. Dengan
demikian, dapat pula dijadikan sebagai bahan introspeksi bagi guru dalam hal
cara mengajar yang telah dilakukannya.
6.
Metode ini dapat dijadikan sebagai pendorong dan
pembuka jalan bagi siswa untuk mengadakan penelusuran lebih lanjut (dalam
rangka belajar) kepada berbagai sumber belajar seperti buku, majalah, surat
kabar, kamus, ensiklopedia, laboratorium, video, masyarakat, alam, dan
sebagainya.
Berikut uraian di atas keunggulan atau
kelebihan metode tanya jawab : 1) Kelas akan hidup karena anak
didik aktif berfikir dan menyampaikan pikiran melalui berbicara. 2) Baik sekali
untuk melatih anak didik agar berani mengemukakan pendapatnya. 3) Akan membawa
kelas kedalam suasana diskusi.
E. Kelemahan Metode Tanya Jawab
Beberapa kelemahan
atau kekurangan metode tanya jawab antara lain sebagai berikut:
1.
Siswa sering merasa takut, apalagi kalau guru
kurang dapat mendorong siswa untuk berani dengan menciptakan suasana yang tidak
tegang dan akrab.
2.
Tidak mudah membuat pertanyaan yang sesuai dengan tingkat berpikir dan mudah dipahami
siswa.
3.
Waktu sering banyak terbuang, terutama apabila
siswa tidak dapat menjawab pertanyaan sampai dua atau tiga orang.
4.
Guru masih tetap mendominasi proses belajar
mengajar. Biasanya guru kurang terbuka, dalam arti ingin jawaban siswa selalu sesuai dengan keinginannya.
5.
Siswa yang tidak biasa atau salah menjawab pada waktu itu belum tentu ia
bodoh, siapa tahu karena disebabkan oleh tergesa-gesa menjawab, kurang waktu untuk memikirkan jawaban, atau kurang mempelajari materi yang sedang atau telah
dibahas pada waktu lain.
6.
Apabila jumlah siswa puluhan, tidak mungkin
cukup waktu untuk memberikan pertanyaan
kepada setiap siswa. Sering jawaban
diborong oleh sejumlah kecil siswa yang menguasai dan senang berbicara,
sedangkan banyak siswa lainnya tidak memikirkan jawabannya.
7.
Dengan
tanyajawab kadang-kadang pembicaraan
menyimpang dari pokok persoalan bila
dalam mengajukan pertanyaan, siswa
menyinggung hal-hal lain walaupun masih ada hubungannya dengan pokok yang
dibicarakan. Dalam hal ini sering tidak terkendalikan sehingga membuat
persoalan baru.
Contoh Penerapan Metode Tanya Jawab |
F. Bentuk-Bentuk
Pertanyaan dalam Penerapan Metode Tanya Jawab
Bermacam bentuk atau jenis pertanyaan menurut para ahli dapat
digunakan dalam proses belajar mengajar, bergantung pada sudut pandangannya.
Berikut pertanyaan-pertanyaan yang didasarkan pada sudut
pandang yang didasarkan atas taksonomi Bloom, yakni sebagai berikut:
1)
Pertanyaan Ingatan (knowledge)
Kata-kata yag biasa
digunakan biasanya: siapa, apa, di mana, kapan, definisi, ingat, kenal.Contoh:
a.
Apa arti kata besar kepala?
b.
Siapa presiden RI yang pertama?
c.
Di mana pertama kali dinyatakannya secara
resmi Proklamasi Kemerdekaan RI?
d.
Kapan terjadinya pemberontakan G-30-S/PKI?
2) Pertanyaan Pemahaman (comprehension)
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui pemahaman
siswa bahwa ia telah memepunyai pengertian yang cukup untuk mengorganisasi dan
menyusun materi yang telah diketahuinya. Yang dituntut dari siswa lebih dari
sekadar mengingat kembali informasi, yaitu kemampuan memberikan deskripsi
dengan kata-kata sendiri dan menggunakannya dalam bentuk
perbandingan-perbandingan.
Kata-kata yang sering
digunakan ialah: deskripsikan, uraikan, bandingkan, cari perbedaan,
sederhanakan, katakan dengan kata-katamu sendiri, jelaskan ide pokok dari …
Contoh:
a.
Jelaskan ide pokok yang ditunjukkan dalam
paragraf pertama!
b.
Bandingkan novel dengan cerpen!
3)
Pertanyaan penerapan (aplication)
Bentuk pertanyaan ini adalah untuk mengetahui
kemampuan siswa dalam menerapkan informasi yang telah didapat dan dipahami ke
dalam pemecahan suatu masalah dari suatu aturan, generalisasi, aksioma, atau
suatu proses.
Kata-kata yang biasa
digunakan seperti: terapkan, klasifikasikan, gunakan, pilih, manfaatkan, tulis
sutau contoh, berapa banyak, yang mana, apakah.
Contoh:
b.
Jika X = 2 dan Y = 5, berapa X² + 2Y?
c.
Dari contoh-contoh kejadian berikut ini, mana
yang merupakan kata berimbuhan berawalan
ber- ?
4)
Pertanyaan Analisis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan
siswa berpikir secara kritis dan mendalam. Siswa dituntut untuk:
a.
Mengidentifikasi motif, alasan-alasan atau
sebab-sebab suatu kejadian.
b.
Mempertimbangkan dan menganalisis informasi,
agar diperoleh kesimpulan atau generalisasi atas dasar informasi itu.
c.
Menganalisis suatu kesimpulan atau
generalisasi untuk menemukan kejadian-kejadian yang dapat mendukung atau
menolak suatu kesimpulan atau alasan tertentu.
Kata-kata yang dapat
digunakan seperti: identifikasi, apa motif atau sebab-sebabnya, buat
kesimpulan, tentukan kejadian, dukungan, analisis, mengapa. Contoh:
b.
Mengapa perlu digunakan CBSA dalam proses
belajar-mengajar?
c.
Kesimpulan apa yang dapat Anda ambil setelah
membaca karya sastra itu?
5)
Pertanyaan Sintesis
Bentuk pertanyaan ini untuk mengetahui kemampuan
berpikir lebih tinggi dalam bentuk pikiran original (murni) dan kreatif.
Dalam pertanyaan ini siswa dituntut untuk:
a.
Menghasilkan komunikasi-komunikasi atau buah
pikiran yang asli.
b.
Membuat ramalan.
c.
Memecahkan masalah secara kreatif dan
bervariasi.
Kata-kata yang
digunakan seperti: perkirakan, hasilkan, tulis, rencanakan, kembangkan,
sintesiskan, konstruksikan, bagaimana kita bisa meningkatkan, apa yang akan
terjadi jika…, bagaimana kita memecahkan persoalan ….. Contoh:
a.
Untuk menghasilkan komunikasi asli:
1)
Nama apa yang layak bagi mesin sebaik ini?
2)
Tuliskan surat tentang isyu sosial yang ada
sangkut-pautnya dengan Anda kepada editor suatu majalah!
3)
Membuat ramalan.
4)
Apa yang akan terjadi jika G-30-S/PKI berhasil
dalam pemberontakannya?
5)
Akibat-akibat apa yang dapat terjadi jika
seorang anak kekurangan gizi?
b.
Memecahkan masalah.
1)
Bagaimana cara mengukur tinggi suatu gedung
jika kita tidak bisa masuk ke dalamnya dan tidak bisa pula memanjat dindingnya?
2)
Dari mana kita memperoleh uang untuk membiayai
pembangunan bangsa ini?
6)
Pertanyaan Evaluasi
Bentuk pertanyaan evaluasi ini termasuk pertanyaan tingkat tinggi di samping pertanyaan sintesis. Siswa dikembangkan
kemampuan berpikirnya melalui penggunaan proses-proses mental yang tinggi.
Dalam hal ini siswa dituntut untuk dapat membuat keputusan tentang
baik-tidaknya suatu ide, pemecahan masalah, suatu karya seni, atau pendapatnya
mengenai isyu tertentu yang sedang berkembang.
Kata-kata yang dapat
digunakan seperti: apa argumentasinya, putuskan, evaluasi, berikan pendapatmu,
yang mana gambar yang paling baik, apakah Anda setuju, apakah hal itu akan
lebih baik. Contoh:
1)
Apakah anak-anak diberi keleluasaan membaca
sembarang buku yang mereka ingini tanpa mempertimbangkan akibat-akibatnya?
2)
Gambar mana yang paling Anda sukai. Mengapa?
3)
Pendekatan mana yang paling baik untuk
mengatasi masalah ini?
4)
Benarkah pelajaran sekolah itu terlalu sukar
menurut Anda?
Tags:
Pembelajaran
Apa sama Metode Tanya Jawab dengan Questioning
Saya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.
Saya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.
Saat ini metode tanya jawab sudah menjadi bagian dari pembelajaran saintifik
Bolehkah saya bertanya,apakah fungsi TIPSE dalam kegiatan bidang ekspor dan impor
Fungsi TIPSE
Terimakasih kakak atas ilmunya, semogah bisa saya coba praktekan secepatnya.
terus jangan lupa kak kunjungi website kampus saya ya ( https://www.atmaluhur.ac.id )
saya adalah Leonardo Antonius (1722500120)
Terimakasih kakak atas ilmunya, semogah bisa saya coba praktekan secepatnya.
terus jangan lupa kak kunjungi website kampus saya ya ( https://www.atmaluhur.ac.id )
saya adalah Leonardo Antonius (1722500120)
Terima kaaih Pak Aina sudah berbagi ilmu yg sangat bermanfaat ini.