Prinsip dan prosedur Penyusunan Modul Ajar Kurikulum Merdeka. Bagaimana Prisnip penyusunan Modul Ajar dan Bagaimana prosedur penyusunan Modul Ajar pada kurikulum Sekolah Penggerak. Untuk memahaminya marilah kita baca uraian berikut ini.
Penyusunan modul ajar harus
mempertimbangkan kebutuhan peserta didik, minat peserta didik, dan kompetensi
pada usianya. Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan:
• Karakteristik,
kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
• Perbedaan
tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi yang bisa
terjadi di setiap fase.
• Melihat
dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
• Bahwa
belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua hal
tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
• Tingkat
kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang dilalui
oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman sebelumnya.
Alur Tujuan Pembelajarn (ATP)
dikembangkan setiap mata pelajaran dan fase pembelajaran. Hal penting lainnya
adalah kebutuhan untuk belajar keterampilan sesuai konteks dan untuk
mengeksplorasi konten yang relevan dan sesuai perkembangan zaman.
Secara umum kriteria yang
harus dimiliki oleh modul ajar adalah: 1) Esensial: Pemahaman konsep dari
setiap mata pelajaran melalui pengalaman belajar dan lintas disiplin.2) Menarik,
bermakna, dan menantang: menumbuhkan minat untuk belajar dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan dengan pengetahuan
dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga tidak terlalu kompleks, namun
juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya. 3) Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu dan
tempat peserta didik berada. 4) Berkesinambungan: Keterkaitan alur
kegiatan pembelajaran sesuai dengan fase belajar peserta didik
Lalu Bagaiman Prosedur Pengembangan Modul Ajar Kurikulum
Sekolah penggerak. Secara umum Prosedur Penyusnan atau Pengembangan Modul
Ajar Kurikulum Sekolah penggerak, adalah sebagai berikut.
1.
Menganalisis kondisi dan kebutuhan peserta didik, guru, serta satuan
pendidikan. Identifikasi kondisi dan kebutuhan peserta didik dapat dilakukan
melalui asesmen diagnostik terhadap kondisi dan kebutuhan peserta didik. Guru
perlu mengetahui kondisi dan kebutuhan peserta didik berdasarkan latar belakang
serta sarana dan prasarana sekolah. Pengembangan modul ajar disesuaikan dengan
kemampuan dan kreativitas guru.
2.
Mengidentifikasi dan menentukan dimensi Profil Pelajar Pancasila yang akan
dicapai. Guru memilih dimensi Profil Pelajar Pancasila yang tepat untuk dikembangkan
dalam proses pembelajaran.
3.
Menentukan ATP yang akan dikembangkan menjadi modul ajar. Guru dapat memilih
ATP hasil pengembangan sekolah atau mengacu pada contoh ATP yang tersedia.
4.
Menyusun modul ajar berdasarkan komponen-komponen yang ditentukan. Guru dapat
menentukan komponen-komponen yang esensial sesuai dengan kebutuhan
pembelajaran. Artinya, tidak harus semua komponen dicantumkan dalam Modul Ajar.
Pada prinsipnya modul yang disusun benarbenar membantu guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
5.
Pelaksanaan: Melakukan kegiatan pembelajaran sesuai dengan modul ajar yang
telah disusun. Catatan:pelaksanaan kegiatan dapat dimulai dari mana saja. Guru
dapat memulai kegiatan dari pertanyaan pemantik, analisa studi kasus, diskusi,
asesmen dan variasi lain.
6.
Evaluasi dan tindak lanjut: Setelah melakukan pembelajaran, guru mengevaluasi
efektivitas modul ajar yang digunakan.
Dalam mengembangkan Modul Ajar guru dapat mengembangkan sendiri
materi atau bahan ajar sesuai dengan kondisi sosial, budaya,
kemampuan peserta didik, serta tingkat ekonomi masyarakat sekitar. Pada
prinsipnya modul yang disusun benar benar membantu guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
Demikian informasi tentang Prinsip dan prosedur Penyusunan Modul Ajar
Kurikulum Sekolah penggerak, semoga ada manfaatnya.