Bagi Anda yang ingin mengetahui Pengertian Pembelajaran Berdiferensial, Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensial, Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berdiferensial, Elemen yang Berdiferensial, Arti penting Pembelajaran Berdiferensial, Penilaian Pembelajaran Berdiferensial, Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensial di dalam Kelas, dan Tahapan Penerapan Pembelajaran Berdiferensial (Berdiferensiasi) silahkan baca secara utuh buku Naskah Akademik Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi pada salinan dokumen yang tersedia di bawah ini.
Link download Buku Naskah Akademik Prinsip Pengembangan Pembelajaran Berdiferensiasi
Berdasarkan Buku Naskah Akademik Prinsip Pengembangan
Pembelajaran Berdiferensiasi (Differentiated Instruction) Pada Kurikulum Fleksibel Sebagai Wujud
Merdeka Belajar (Kemendikbudristek, 2021), salah satu pengertian
pembelajaran berdiferensiasi adalah satu cara untuk guru memenuhi kebutuhan
setiap peserta didik karena pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar
mengajar dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai dengan
kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya masing-masing sehingga mereka
tidak frustasi dan merasa gagal dalam pengalaman belajarnya (Breaux dan Magee,
2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017). Dalam pembelajaran
berdiferensiasi, guru harus memahami dan menyadari bahwa tidak ada hanya satu
cara, metode, strategi yang dilakukan dalam mempelajari suatu bahan pelajaran.
Guru perlu menyusun bahan pelajaran, kegiatan-kegiatan, tugas-tugas harian baik
yang dikerjakan di kelas maupun yang di
rumah, dan asesmen akhir sesuai dengan kesiapan peserta didik-peserta didik
dalam mempelajari bahan pelajaran tersebut, minat atau hal apa yang disukai
peserta didikpeserta didiknya dalam belajar, dan bagaimana cara menyampaikan
pelajaran yang sesuai dengan profil belajar peserta didik-peserta didiknya.
Jadi dalam pembelajaran berdiferensiasi ada 3 aspek yang bisa dibedakan oleh
guru agar peserta didik-peserta didiknya dapat mengerti bahan pelajaran yang
mereka pelajari, yaitu aspek konten yang mau diajarkan, aspek proses atau
kegiatan-kegiatan bermakna yang akan dilakukan oleh peserta didik di kelas, dan
aspek ketiga adalah asesmen berupa pembuatan produk yang dilakukan di bagian
akhir yang dapat mengukur ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pembelajaran berdiferensiasi berbeda dengan pembelajaran individual seperti yang dipakai untuk mengajar anak-anak berkebutuhan khusus. Dalam pembelajaran berdiferensiasi guru tidak menghadapi peserta didik secara khusus satu persatu (on-one -on) agar ia mengerti apa yang diajarkan. peserta didik dapat berada di kelompok besar, kecil atau secara mandiri dalam belajar. Walaupun banyak tokoh pendidikan membicarakan hal ini, namun pada tulisan kali ini akan dibahas ide dan hasil karya dari Carol Tomlinson, seorang penggagas utama dari pembelajaran berdiferensiasi ini.
Pembelajaran Berdiferensiasi
adalah usaha guru untuk menyesuaikan proses pembelajaran di kelas untuk
memenuhi kebutuhan belajar individu murid. Menurut Tomlinson (1999:14) dalam
kelas yang mengimplementasikan pembelajaran berdiferensiasi, seorang guru melakukan
upaya yang konsisten untuk merespon kebutuhan belajar murid.
Melakukan pembelajaran
berdiferensiasi bukanlah berarti bahwa guru harus mengajar dengan 32 cara yang
berbeda untuk mengajar 32 orang murid. Bukan pula berarti bahwa guru harus
memperbanyak jumlah soal untuk murid yang lebih cepat bekerja dibandingkan yang
lain. Pembelajaran berdiferensiasi juga bukan berarti guru harus mengelompokkan
yang pintar dengan yang pintar dan yang kurang dengan yang kurang. Bukan pula
memberikan tugas yang berbeda untuk setiap anak. Pembelajaran berdiferensiasi
bukanlah sebuah proses pembelajaran yang semrawut (chaotic), yang gurunya
kemudian harus membuat beberapa perencanaan pembelajaran sekaligus, di mana
guru harus berlari ke sana kemari untuk membantu si A, si B atau si C dalam
waktu yang bersamaan. Bukan. Guru tentunya bukanlah malaikat bersayap atau
Superman yang bisa ke sana kemari untuk berada di tempat yang berbeda-beda
dalam satu waktu dan memecahkan semua permasalahan. Lalu seperti apa sebenarnya
pembelajaran berdiferensiasi?
Pembelajaran berdiferensiasi
adalah serangkaian keputusan masuk akal (common sense) yang dibuat oleh guru
yang berorientasi kepada kebutuhan murid. Keputusan-keputusan yang dibuat tersebut
adalah yang terkait dengan:
·
Kurikulum yang memiliki tujuan pembelajaran
yang didefinisikan secara jelas. Bukan hanya guru yang perlu jelas dengan
tujuan pembelajaran, namun juga muridnya.
·
Bagaimana guru menanggapi atau merespon
kebutuhan belajar muridnya. Bagaimana ia akan menyesuaikan rencana pembelajaran
untuk memenuhi kebutuhan belajar murid tersebut. Misalnya, apakah ia perlu
menggunakan sumber yang berbeda, cara yang berbeda, dan penugasan serta
penilaian yang berbeda.
·
Bagaimana mereka menciptakan lingkungan
belajar yang “mengundang’ murid untuk belajar dan bekerja keras untuk mencapai
tujuan belajar yang tinggi. Kemudian juga memastikan setiap murid di kelasnya
tahu bahwa akan selalu ada dukungan untuk mereka di sepanjang proses belajar
mereka.
·
Manajemen kelas yang efektif. Bagaimana guru
menciptakan prosedur, rutinitas, metode yang memungkinkan adanya fleksibilitas,
namun juga struktur yang jelas, sehingga walaupun mungkin melakukan kegiatan
yang berbeda, kelas tetap dapat berjalan secara efektif.
·
Penilaian berkelanjutan. Bagaimana guru
tersebut menggunakan informasi yang didapatkan dari proses penilaian formatif
yang telah dilakukan, untuk dapat menentukan murid mana yang masih ketinggalan,
atau sebaliknya, murid mana yang sudah lebih dulu mencapai tujuan belajar yang
ditetapkan.
Demikian penjelasan tentang Pengertian Pembelajaran Berdiferensial, Ciri-ciri Pembelajaran Berdiferensial, Prinsip-Prinsip Pembelajaran Berdiferensial, Elemen yang Berdiferensial, Arti penting Pembelajaran Berdiferensial, Penilaian Pembelajaran Berdiferensial, Contoh Penerapan Pembelajaran Berdiferensial di dalam Kelas, dan Tahapan Penerapan Pembelajaran Berdiferensial (Berdiferensiasi). Semoga ada manfaatnya bagi sekolah penggerak dan sekolah-sekolah yang mengimplementasikan kurikulum merdeka.
No comments
Post a Comment
Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem
Silahkan Berikan Saran