MODEL PEMBELAJARAN PRODUCTION BASED TRAINING |
Model Pembelajaran Production Based Training
yang biasa diterapkan di SMK merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang
menyatu pada proses produksi, dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar
pada situasi yang kontekstual mengikuti aliran kerja industri mulai dari
perencanaan berdasarkan pesanan, pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu
produk, hingga langkah pelayanan pasca produksi.
Model ini
Production Based Training/Production Based Education and Training
merupakan proses pendidikan dan pelatihan yang menyatu pada proses produksi,
dimana peserta didik diberikan pengalaman belajar pada situasi yang kontekstual
mengikuti aliran kerja industri mulai dari perencanaan berdasarkan pesanan,
pelaksanaan dan evaluasi produk/kendali mutu produk, hingga langkah pelayanan
pasca produksi.
Pelaksanaan model pembelajaran Production Based
Training (PBT) difokuskan pada potensi siswa, dan kebutuhan wilayah untuk
menghasilkan tamatan yang profesional, serta mempunyai relevansi yang tinggi,
dengan memperhatikan prinsip-prinsip efektifitas dan efisiensi. Sasaran utama
pengunaaan model pembelajaran Production Based Training (PBT) adalah agar
SMK dapat berperan dalam meningkatkan pemberdayaan potensi wilayah untuk memacu
pertumbuhan ekonomi.
Model pembelajaran Production Based Training (PBT)
untuk mendukung pengembangan Teaching Factory pada mata pelajaran pengembangan
produk kreatif. Tujuan penggunaan model pembelajaran PBT adalah untuk
menyiapkan peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan
kompetensi teknis serta kemampuan kerjasama sesuai tuntutan organisasi kerja.
Tujuan penerapan model pembelajaran Production Based
Training/Production Based Education and Training adalah untuk Menyiapkan
peserta didik agar memiliki kompetensi kerja yang berkaitan dengan kompetensi
teknis serta kemampuan kerjasama (berkolaborasi) sesuai tuntutan organisasi
kerja.
Pelaksanaan model pembelajaran Production Based
Training (PBT) mengacu pada produk unggulan sekolah/daerah, dan
kompetensi-kompetensi yang dibutuhkan untuk memasuki lapangan kerja dan
berusaha mandiri di bidang pertanian yang relevan. Pengembangan model
pembelajaran Production Based Training (PBT) juga memperhatikan
optimalisasi, efisiensi, kelestarian/ sustanibility agar mampu menggambarkan
suatu pola agribisnis yang terpadu, mengedepankan nilai-nilai kependidikan, dan
bisnis. Selain komponen-komponen di atas, faktor yang juga harus
dipertimbangkan agar program dapat berdayaguna dan berhasil guna adalah:
a. Berorientasi dan menyesuaikan dengan lingkungan hidup
yang meliputi: lingkungan biologis, lingkungan geografis termasuk kedekatan
dengan kegiatan ekonomi, lingkungan sosial dan ekologis.
b. Mempertimbangkan kebutuhan masa yang akan datang
(perkembangan IPTEK, kelestarian lingkungan/sustainability dan kesejahteraan
masyarakat).
c. Mempertimbangkan aspek ekonomi, bahwa program yang
dikembangkan harus mampu mendorong tumbuhnya perekonomian daerah, dan sekaligus
meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekolah.
MODEL PEMBELAJARAN PRODUCTION BASED TRAINING (PRODUCTION BASED EDUCATION AND TRAINING) |
Adapun sintaks atau tahapan model pembelajaran Production Based
Trainning menurut G. Y. Jenkins, Hospitality (2005) meliputi:
1. Merencanakan
produk;
Membuat
perencanaan produk dapat berupa benda hasil produksi/layanan jasa/perencanaan
pertunjukanyang dapat dilakukan dari mulai menggambar detail/membuat pamflet
(berisi tgl waktu pertunjukan,isi cerita), perhitungan kebutuhan
bahan/kostum, peralatan, dan teknik pengerjaanserta alur kerja/koordinasi
kerja.
2. Melaksanakan
proses produksi;
Pada
sintak ini peserta didik diajak melakukan tahapan produksi berdasarkan rencana
produk benda/layanan jasa/perencanaan pertunjukan, alur kerja/koordinasi kerja
serta memonitor proses produksi.
3. Mengevaluasi
produk (melakukan kendali mutu),
Pada
langkah ini peserta didik diajak untuk memeriksa hasil produk melalui
membandingkan dengan tuntutan pada perencanaan teknis.
4. Mengembangkan
rencana pemasaran.
Peserta
didik diajak mempersiapkan rancangan pemasaran baik dalam jejaring (daring)
maupunluar jejaring (luring) berbentuk brosur/pamflet dan mempresentasikannya.
Demikian info model pembelajaran Production Based
Training/Production Based Education and Training yang disarikan dari
materi pelatihan K13 jenjang SMK.
==================================
Terima kasih http://arenamodel.blogspot.com/