Setiap pendidik perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP.
Download Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen (PPA) Kurikulum Merdeka PAUD DIKDASMEN Edisi Revisi 2022. Pemerintah telah menerbitkan Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen PAUD DIKDASMEN Edisi Revisi 2022. Dalam buku edisi revisi terdapat cukup banyak perubahan terkait penerapan paradigma baru dalam pembelajaran. Buku ini lebih sistematis dan penyusunan telah disesuaikan dengan Permendikbud Nomor 16 Tahun 2022 tentang Standar Proses pada Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Jenjang Pendidikan Menengah.
Buku
Panduan Pembelajaran dan Asesmen PPA Kurikulum Merdeka SD SMP SMA SMK Edisi Revisi 2022 ini disusun dalam rangka
memberikan inspirasi dalam implementasi pembelajaran dan asesmen pada Kurikulum
Merdeka. Peserta didik seyogianya menjadi fokus utama dalam pembelajaran dan asesmen.
Usaha untuk menjadikan peserta didik menjadi pembelajar yang aktif akan
memudahkan usaha untuk mengaktualisasikan tujuan pendidikan, yaitu berkembangnya
karakter dan kompetensi peserta didik.
Dalam kaitannya dengan
pembelajaran dan asesmen yang berpusat dan berpihak pada peserta didik perlu
adanya panduan bagi pendidik pada tingkat satuan pendidikan dalam
pengimplementasian Kurikulum Merdeka. Panduan ini dapat dijadikan acuan dalam
pembelajaran dan asesmen di dalam kelas yang mengacu pada standar proses dan
standar penilaian. Standar proses dan standar penilaian digunakan sebagai
pedoman dalam melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang efektif dan efisien
sehingga mampu untuk mengembangkan potensi, prakarsa, kemampuan, dan kemandirian
peserta didik secara optimal. Selanjutnya, pembelajaran dan asesmen juga
diarahkan untuk memberikan fleksibilitas bagi pendidik dan peserta didik dalam mencapai
tujuan pembelajaran yang ditetapkan.
Buku
Panduan Pembelajaran dan Asesmen PAUD DIKDASMEN Edisi Revisi 2022 merupakan dokumen yang berisi
prinsip, strategi, dan contoh-contoh yang dapat memandu guru dan satuan
pendidikan dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran dan
asesmen. Pembelajaran yang dimaksud meliputi aktivitas merumuskan capaian
pembelajaran menjadi tujuan pembelajaran dan cara mencapai tujuan pembelajaran
tersebut. Sementara asesmen adalah aktivitas selama proses pembelajaran untuk
mencari bukti ketercapaian tujuan pembelajaran. Dalam panduan ini, pembelajaran
dan asesmen merupakan satu siklus; di mana asesmen memberikan informasi tentang
pembelajaran yang perlu dirancang, kemudian asesmen digunakan untuk mengecek
efektivitas pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, asesmen yang
diutamakan adalah asesmen formatif yang berorientasi pada perkembangan
kompetensi peserta didik.
Buku
Panduan Pembelajaran dan Asesmen PAUD DIKDASMEN pada Kurikulum Merdeka ini akan terus disempurnakan
berdasarkan evaluasi dan umpan balik dari berbagai pihak. Sejalan dengan proses
evaluasi tersebut, Panduan ini juga akan mengalami revisi dan pembaruan secara
berkala.
Berdasarkan Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi
Revisi 2022, satuan pendidikan dan
pendidik diberikan kebebasan untuk mengembangkan pembelajaran, perangkat ajar,
dan asesmen sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerahnya. Satuan pendidikan dan pendidik juga memiliki
keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
Pembelajaran dan asesmen
merupakan satu kesatuan yang sebaiknya tidak dipisahkan. Pendidik dan peserta
didik perlu memahami kompetensi yang dituju sehingga keseluruhan proses
pembelajaran diupayakan untuk mencapai kompetensi tersebut. Kaitan antara pembelajaran
dan asesmen, digambarkan dan diilustrasikan melalui ilustrasi berikut:Pembelajaran
dapat diawali dengan proses perencanaan asesmen dan perencanaan pembelajaran.
Pendidik perlu merancang asesmen yang dilaksanakan pada awal pembelajaran, pada
saat pembelajaran, dan pada akhir pembelajaran. Perencanaan asesmen, terutama
pada asesmen awal pembelajaran sangat perlu dilakukan karena untuk
mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
Perencanaan pembelajaran
meliputi tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan asesmen
pembelajaran yang disusun dalam bentuk dokumen yang fleksibel, sederhana, dan
kontekstual. Tujuan Pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan mempertimbangkan
kekhasan dan karakteristik Satuan Pendidikan. Pendidik juga harus memastikan
tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan tahapan dan kebutuhan peserta didik.Proses
selanjutnya adalah pelaksanaan pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman
belajar yang berkualitas, interaktif, dan kontekstual. Pada siklus ini, pendidik
diharapkan dapat menyelenggarakan pembelajaran yang : (1) interaktif; (2)
inspiratif; (3) menyenangkan; (4) menantang; (5) memotivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif; dan (6) memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa,
kreativitas, kemandirian sesuai bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis
peserta didik. Sepanjang proses pembelajaran, pendidik dapat mengadakan asesmen
formatif untuk mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran sudah dicapai oleh peserta
didik.
Tahapan selanjutnya adalah
proses asesmen pembelajaran. Asesmen pembelajaran diharapkan dapat mengukur
aspek yang seharusnya diukur dan bersifat holistik. Asesmen dapat berupa
formatif dan sumatif. Asesmen formatif dapat berupa asesmen pada awal
pembelajaran dan asesmen pada saat pembelajaran. Asesmen pada awal pembelajaran
digunakan mendukung pembelajaran terdiferensiasi sehingga pesertadidik dapat
memperoleh pembelajaran sesuai dengan yang mereka butuhkan. Sementara, asesmen
formatif pada saat pembelajaran dapat dijadikan sebagai dasar dalam melakukan refleksi
terhadap keseluruhan proses belajar yang dapat dijadikan acuan untuk
perencanaan pembelajaran dan melakukan revisi apabila diperlukan. Apabila
peserta didik dirasa telah mencapai tujuan pembelajaran, maka pendidik dapat
meneruskan pada tujuan pembelajaran berikutnya. Namun, apabila tujuan
pembelajaran belum tercapai, pendidik perlu melakukan penguatan terlebih
dahulu. Selanjutnya, pendidik perlu mengadakan asesmen sumatif untuk memastikan
ketercapaian dari keseluruhan tujuan pembelajaran.
Ketiga tahapan ini akan
terus berlangsung dalam bentuk siklus. Dalam prosesnya, pendidik dapat
melakukan refleksi, baik dilakukan secara pribadi maupun dengan bantuan kolega
pendidik, kepala satuan pendidikan, atau pengawas sekolah. Oleh karena itu,
proses pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan yang bermuara untuk membantu
keberhasilan peserta didik di dalam kelas.
Pemerintah tidak mengatur
pembelajaran dan asesmen secara detail dan teknis. Namun demikian, untuk
memastikan proses pembelajaran dan asesmen berjalan dengan baik, Pemerintah
menetapkan Prinsip Pembelajaran dan Asesmen. Prinsip pembelajaran dan prinsip
asesmen diharapkan dapat memandu pendidik dalam merencanakan dan melaksanakan
pembelajaran yang bermakna agar peserta didik lebih kreatif, berpikir kritis,
dan inovatif.
Pada halaman 10, dinyatakan Pendidik dapat (1)
mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau perencanaan
pembelajaran, (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana
pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan pemerintah, atau (3)
menggunakan contoh yang disediakan. Pendidik menentukan pilihan tersebut berdasarkan
kemampuan masing-masing.
Dalam Platform Merdeka
Mengajar, pemerintah menyediakan contoh-contoh alur tujuan pembelajaran,
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang sering dikenal sebagai RPP, dan
modul ajar. Dengan kata lain, setiap pendidik
perlu menggunakan alur tujuan pembelajaran dan rencana pembelajaran untuk memandu mereka mengajar; akan tetapi mereka tidak harus
mengembangkannya sendiri.
Pernyaatan tersebut
mengandung makna bahwa apabla pendidik belum mampu mengembangkan Capaian Pembelajaran
secara mandiri ke dalam Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran
ATP), pendidik dapat menggunakan contoh yang dikembangkan oleh pemerintah.
Pada halaman 23 dinyatakan
Rencana pembelajaran dirancang untuk memandu guru melaksanakan pembelajaran sehari-hari
untuk mencapai suatu tujuan pembelajaran. Dengan demikian, rencana pembelajaran
disusun berdasarkan alur tujuan pembelajaran yang digunakan pendidik sehingga
bentuknya lebih rinci dibandingkan alur tujuan pembelajaran. Perlu diingatkan kembali
bahwa alur tujuan pembelajaran tidak ditetapkan oleh pemerintah sehingga pendidik
yang satu dapat menggunakan alur tujuan pembelajaran yang berbeda dengan pendidik
lainnya meskipun mengajar peserta didik dalam fase yang sama. Oleh karena itu, rencana
pembelajaran yang dibuat masing-masing pendidik pun dapat berbeda-beda, terlebih
lagi karena rencana pembelajaran ini dirancang dengan memperhatikan berbagai faktor
lainnya, termasuk faktor peserta didik yang berbeda, lingkungan sekolah,
ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran, dan lain-lain.
Setiap pendidik
perlu memiliki rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses pembelajaran mencapai CP. Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) rencana pelaksanaan
pembelajaran atau yang dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk modul ajar. Apabila pendidik menggunakan modul
ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP karena komponen-komponen dalam modul ajar
meliputi komponen-komponen dalam RPP atau lebih lengkap daripada RPP.
Pada pernyataan terakhir di
atas, kata atau
secara eksplisit dapat dimaknai 1) Pendidik tidak diwajibkan membuat RPP kalau
sudah menggunakan Modul Ajar; 2) Pendidik diperbolehkan tidak membuat modul
ajar, apabila telah membuat RPP yang penting telah memahami Capaian
Pembelajaran (CP) dan menjabarkannya dalam Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP) yang kemudian dituangkan dalam RPP.
Selengkapnya silahkan
download dan baca Buku Panduan Pembelajaran
dan Asesmen PAUD DIKDASMEN Edisi
Revisi 2022, melalui salinan dokumen yang tersedia di bawah ini
Link download Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen Edisi Revisi 2022 (DISINI)
Demikian informasi tentang Buku Panduan Pembelajaran dan Asesmen PAUD DIKDASMEN Edisi Revisi 2022. Semoga
ada manfaatnya. #Ayo Semangat, Kurikulum Merdeka Mudah dilaksanakan