Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Transisi PAUD SD atau Contoh Instrumen Asesmen Diagnosis Awal Siswa SD Kelas 1


ainamulyana.blogspot.com - Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Transisi PAUD SD atau Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1. Asesmen Diagnostik merupakan penilaian/asesmen kurikulum merdeka yang dilakukan secara spesifik dengan tujuan untuk mengidentifikasi atau mengetahui karakteristik, kondisi kompetensi, kekuatan, kelemahan model belajar peserta didik, sehingga pembelajaran dapat dirancang sesuai dengan kompetensi dan kondisi murid.

 

Asesmen adalah Proses mengumpulkan dan menganalisa, hingga melaporkan informasi berdasarkan hasil pengamatan terhadap suatu perilaku. Pada konteks pendidikan, asesmen digunakan untuk melihat sejauh mana kemajuan atau ketercapaian pembelajaran yang dilakukan peserta didik melalui perilaku yang ditampilkan anak. Oleh karenanya, perilaku teramati yang ditampilkan oleh anak dalam proses belajar merupakan indikator ketercapaian dari tujuan pembelajaran yang ditetapkan oleh guru.

 

Sahabat ainamulyana.blogspot.com Bagaimana Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1. Pada anak usia dini (SD Kelas bawag dan PAUD), perilaku yang teramati adalah segala hal yang dibuat, ditulis, digambar, dikatakan, dan dilakukan oleh murid. Artinya, segala hal yang dapat kita amati secara langsung misalnya mulai dari tingkah laku, proses kerja saat membuat hasil karya, maupun celotehan anak. Hal-hal yang ditampilkan murid tersebut merupakan data perilaku yang berguna dan penting untuk diamati oleh guru sebagai data asesmen.

 

Anak usia dini berkembang dan belajar dengan cara mengeksplorasi, bermain, hingga berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Dengan mengamati dan mendengarkan anak selama proses berkegiatan, guru dapat menemukan berbagai hal seperti perkembangan anak, strategi penyelesaian masalah, keterampilan, hingga minat anak. Perkembangan capaian belajar anak tidak dapat diperoleh dengan utuh jika guru hanya mengandalkan satu informasi saja. Apalagi jika yang digunakan adalah hasil dari satu kali pelaksanaan kegiatan.

 

Melakukan pengamatan dan observasi pada proses kegiatan belajar anak usia dini akan membantu guru lebih memahami anak. Setiap anak memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Dengan berfokus pada perilaku teramati, guru akan lebih memahami tantangan atau kesulitan yang dialami anak, maupun upaya yang dilakukan anak untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. Pengamatan perilaku juga akan mengurangi kecenderungan untuk melabelkan anak mampu/tidak mampu dan memberikan ruang untuk guru memproses informasi berdasarkan perilaku-perilaku yang ditampilkan anak.

 

Apa yang diperoleh guru saat melakukan Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 melalui observasi terhadap murid ? Ketika guru melihat anak berinteraksi dengan orang lain, guru jadi tahu bagaimana kemampuannya membangun hubungan sosial dengan orang lain. Ketika guru melihat anak menyelesaikan tantangan yang diberikan di kelas, guru tahu strategi penyelesaian masalah yang mereka miliki dan gambaran daya juang/motivasi anak. Ketika guru mengamati anak berkegiatan sehari-hari di sekolah, guru dapat melihat perkembangan yang dimunculkan anak maupun keterampilan apa yang sudah dicapai/perlu dikuatkan anak. Ketika mengamati anak bermain, guru dapat menemukan hal yang mereka sukai/minati.

 

Beberapa aspek kemampuan fondasi yang perlu menjadi indicator dalam Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Transisi PAUD SD atau Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 adalah Mengenal nilai agama dan budi pekerti; Keterampilan sosial dan bahasa yang memadai untuk berinteraksi sehat dengan teman sebaya dan individu lainnya; Kematangan emosi yang cukup untuk berkegiatan di lingkungan belajar; Pemaknaan terhadap belajar yang positif; Pengembangan keterampilan motorik dan perawatan diri yang memadai untuk dapat berpartisipasi di lingkungan sekolah secara mandiri; dan Kematangan kognitif yang cukup untuk melakukan kegiatan belajar, seperti kepemilikan dasar literasi, numerasi serta pemahaman dasar mengenai cara dunia bekerja. 

 

Apa saja Teknik Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 atau Asesmen Awal pada Transisi PAUD SD? Teknik pengambilan data perlu dilakukan dengan mengutamakan kondisi yang autentik yaitu pengamatan yang alami dan apa adanya yang ditampilkan anak. Oleh karenanya, durasi pengambilan data tidak dilakukan dalam jangka waktu singkat atau dalam satu kali kegiatan. Pengambilan data untuk asesmen anak usia dini disarankan untuk dilakukan dalam durasi dan jangka waktu lama misalnya satu hingga dua pekan. Tujuannya, agar perilaku yang diperoleh dapat mengungkap kemampuan anak secara utuh. Teknik asesmen merupakan cara atau metode yang digunakan untuk mendapatkan data atau informasi dari proses belajar anak. Pada anak usia dini dan SD Awal, teknik yang digunakan untuk pengambilan data adalah teknik observasi dan kinerja.

 

Beberapa Teknik Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 atau Asesmen Awal pada Transisi PAUD SD, adalah sebagai berikut.

1. Teknik Observasi, yakni teknik utama dan terpenting yang perlu dimiliki guru SD Kelas Awal dan PAUD terutama saat mengajar anak usia dini karena proses pengambilan data dilakukan secara autentik. Penilaian peserta didik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang diamati secara berkala. Guru mengumpulkan informasi berdasar apa yang dilihat dan didengar tanpa melibatkan perspektif pribadi (personal observer). Hanya fakta. Ini mengandung makna bahwa observasi selalu bersifat objektif karena memandang anak sebagaimana adanya. Hal yang dapat diobservasi yaitu pengalaman bermain anak dan celoteh, karya, serta cara anak membangun hubungan dengan orang lain dan material-material yang disiapkan guru.


Bagaimana contoh Instrumen Teknik Observasi dalam melakukan Teknik Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 atau Asesmen Awal pada Transisi PAUD SD? Instrumen yang diperlukan antara lain Lembar observasi atau ceklis yaitu daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik, atau elemen yang dituju. Catatan anekdotal yaitu catatan yang bentuknya tertulis atau bisa pula dengan foto berseri. Catatan singkat hasil observasi ini difokuskan pada performa dan perilaku yang menonjol, disertai latar belakang kejadian dan hasil analisis atas observasi yang dilakukan. Dokumentasi hasil karya anak yaitu kumpulan hasil karya anak dapat berupa foto untuk kemudian guru memberikan keterangan berdasarkan cerita anak terhadap hasil karyanya

 

2. Teknik Kinerja merupakan Penilaian yang memberikan kesempatan anak untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang ditentukan guru. Teknik kinerja dilakukan dengan mengumpulkan data melalui penilaian terhadap kegiatan yang mengajak anak untuk praktik, menghasilkan produk, melakukan projek, dan atau membuat portofolio. Penting untuk diperhatikan bahwa guru tidak perlu memberi kegiatan yang "memenjara" anak, yaitu semua hasil karya seragam antara satu anak dengan anak yang lain, sesuai perintah guru.


Bagaimana contoh Instrumen Teknik Kinerka dalam melakukan Teknik Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 atau Asesmen Awal pada Transisi PAUD SD? Instrumen Teknik Kinerja antara lain Lembar observasi atau ceklis, Lembar catatan anekdot, dan Portofolio yaitu kumpulan hasil karya anak yang menunjukkan rekam jejak pembelajaran anak dalam kurun waktu tertentu. Umumnya, portofolio berbentuk folder yang di dalamnya berisi kumpulan foto, hasil karya anak, dan berbagai hasil pekerjaan anak lainnya.

 

Selengkapnya terkait Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Transisi PAUD SD atau Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1 dapat di download DISINI

 

Demikian informasi tentang Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Transisi PAUD SD atau Contoh Instrumen Asesmen Diagnostik Awal Siswa SD Kelas 1. Semoga ada manfaatnya. (ainamulyana.blogspot.com)



= Baca Juga =