CONTOH SOAL UJI KOMPETENSI STUDI KASUS BAGI JF GURU MUDA KE MADYA

Contoh Soal UKOM Studi Kasus UKKL (Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Guru)


Contoh Soal Uji Kompetensi Studi Kasus bagi JF Guru Muda ke Madya. Salah satu materi Uji Kompetensi bagi Guru yang Berstatus PNS Tahun 2024 yang akan naik jabatan atau Uji Kompetensi kenaikan jenjang jabatan (UKKJ) adalah Studi Kasus. Studi kasus dirancang untuk mengevaluasi keterampilan pengambilan keputusan, kemampuan berpikir kritis, dan analitis, serta perilaku peserta Uji Kompetensi dalam berbagai situasi di tempat kerja.

 

Berikut ini beberapa Contoh Soal UKOM Studi Kasus UKKL (Uji Kompetensi Kenaikan Jenjang Jabatan Guru) semoga dapat menginspirasi Bapak/Ibu guru dalam menjawab soal-soal studi kasus.

 

Kasus 1: Kasus pembelajaran IPA

Pak Heru guru adalah guru IPA. Pak Heru akan mengajarkan pelajaran IPA dengan materi organ pernapasan pada manusia. Untuk mengajarkan materi ini, Pak Heru mempersiapkan media berupa gambar model organ pernapasan manusia. Selain itu, beliau juga mempersiapkan LKS tentang nama-nama organ pernapasan pada manusia. Pada kegiatan appersepsi, Pak Heru meminta siswa untuk menyebutkan salah satu ciri makhluk hidup dan siswa menjawab “bernapas, Pak!”. Kemudian Pak Heru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. Setelah itu, Pak Heru mulai mengajar tentang materi organ pernapasan manusia.

 

Pak Heru menyuruh semua siswa menarik napas untuk membuktikan bahwa manusia bernapas dan untuk mengetahui dimana letak organ-organ pernapasan tersebut. Selanjutnya, Pak Heru memasang gambar organ pernapasan manusia di papan tulis, dan melakukan tanya jawab tentang nama-nama organ pernapasan manusia. Setelah itu, Pak Heru memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Setelah selesai siswa melaporkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

 

Untuk menambah pemahaman siswa, Pak Heru menunjukkan model organ pernapasan manusia. Hal ini juga bertujuan agar siswa lebih tertarik untuk mengetahui letak dan fungsi organ pernapasan manusia. Sambil menunjukkan pada model, Pak Heru mengadakan tanya jawab tentang fungsi masing-masing organ pernafasan pada manusia.

 

Setelah semuanya selesai, Pak Heru mengadakan evaluasi namun setelah dikoreksi, Pak Heru tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan. Hasil nilai siswa yang mencapai 75 ke atas hanya 7 orang dari 25 siswa. Pak Heru merenung dan berpikir, mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75% siswa mendapat nilai 75 ke atas. Selain itu menurut Pak Heru langkah pembelajaran yang dilakukannya sudah tepat.

 

Pertanyaan :

1. Menurut saudara, apa penyebab nilai yang dicapai siswa tidak mencapai target yang diinginkan oleh Pak Heru?

a. Pak Heru kurang tepat dalam menggunakan media pembelajaran

b. Pak Heru kurang tepat dalam memulai pembelajaran

c. Pak Heru kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran

d. Pak Heru kurang tepat dalam melalukan penilaian

 

 

Pembahasan

Penyebab masalah antara lain

·          Pak Heru kurang tepat dalam menggunakan metode pembelajaran, karena untuk materi yang diajar pak Heru  lebih tepat menggunakan demontrasi dan eksperimen.

·          Pak Heru tidak memberikan refleksi dan menyampaikan kesimpulan di akhir pembelajaran

Jawaban yang memungkinan C

 

2. Jelaskan alternatif pemecahan masalah agar dapat membantu Pak Heru mencapai target nilai yang diinginkannya!

a. Pak Heru harus lebih menguasai teknik pemilihan media yang tepat.

b. Pak Heru harus meningkatakan kompetensi terutama dalam pemilihan metode yang tepat.

c. Pak Heru harus banyak melibatkan siswa dalam pembelajaran

d. Pak Heru harus melakukan evaluasi sesuai tujuan pembelajaran

Jawaban yang memungkinan B

 

Kasus2: Kasus Pembelajaran Matematika

Ibu Widya adalah guru Matematika. Beliau adalah guru yang menyenangkan dan kreatif, terutama pada saat menjelaskan pelajaran matematika. Ibu Widya sering menggunakan alat peraga yang menarik dalam menjelaskan materi untuk menumbuhkan kreatifitas siswa dalam memahami konsep matematika.

 

 

Pada pertemuan sebelumnya, Ibu Widya telah menjelaskan berbagai jenis bangun ruang termasuk kubus. Pada pertemuan kali ini, Ibu Widya melanjutkan dengan volume kubus. Di dalam kelas tersedia papan tulis berkotak-kotak dengan ukuran kotak kecilnya 1cm x 1cm. Untuk menjelaskan volume kubus, Ibu Widya membawa alat peraga kubus yang terbuat dari karton bekas. Kegiatan diawali dengan appersepsi dan tanya jawab terkait dengan materi pertemuan sebelumnya. Kemudian Ibu Widya bertanya "siapa yang mau menjelaskan tentang volume kubus?" Yuda menjawab dengan spontan "Saya bu, volume kubus yaitu sisi x sisi x sisi, contohnya kubus yang sisinya 2 cm berarti volumenya adalah 8 cm3”. “Bagus, sekali Yuda! Dari mana ananda mengetahuinya?” Tanya Ibu Widya. Saya membaca saja di buku bu, tapi apakah benar seperti itu?. Ibu Widya tersenyum "Benar, wah berarti siswa Ibu sudah pintar semua, baiklah sekarang siswa Ibu kerjakan soal-soal ini, Ibu beri waktu sampai waktu istirahat tiba.

 

Tetapi sebelumnya ibu punya soal, ada sebuah kubus dengan panjang sisinya 3 cm, berapa volumenya? Tanya Ibu Widya. Setelah beberapa saat siswa berbisik-bisik, ada siswa yang menjawab "saya bu, 27" Benar, nah sekarang semua mengerjakan soal. Selanjutnya siswa mengerjakan soal, Ibu Widya meninggalkan kelas. Di kelas, tampak beberapa siswa kebingungan. Setelah dikumpulkan dan dikoreksi, ternyata tidak semua siswa dapat menjawab soal dengan benar sehingga hasil belajar siswa rendah.

 

Pertanyaan :

3.  Menurut saudara, hal yang TIDAK dapat dijadikan penyebab siswa tidak dapat menjawab soal dengan benar sehingga mengakibatkan hasil belajar rendah?

 

a. Guru tidak memanfaatkan papan kotak dan bangun ruang kubus yang terbuat dari karton bekas yang telah tersedia menjelaskan volume kubus kepada siswa

b.  Guru dalam melaksnakaan pembelajaran tidak mempertimbangkan tahap perkembangan kognitif siswa

c.  Guru  langsung  membenarkan  jawaban  siswa  sebelum  mengecek  jawaban  dalam proses pembelajaran

d.  Guru telah memberi kesempatakan kepada siswa untuk menanyakan tentang hal-hal yang belum jelas

Jawaban yang memungkinan B

 

4.  Jelaskan alternatif pemecahan masalah berdasarkan kasus diatas!

a) Guru harus memanfaatkan alat peraga seefektif mungkin agar tujuan pembelajaran dapat tercapai.

b) Guru seharusnya mempertimbangkan tingkat perkembangan kognitif siswa.

c) Guru sebaiknya menanyakan kepada siswa, apakah semua siswa sudah mengerti dan jelas tentang materi yang dibahas

d) Ketika siswa menyelesaikan tugas/latihan yang diberikan guru, sebaiknya guru mendampingi siswa. Sehingga ketika siswa bingung terhadap soal yang sedang diselesaikannya, siswa langsung dapat terbantu dengan adanya guru di kelas. Dimana salah satu fungsi guru adalah sebagai fasilitator.

Jawaban yang memungkinan C

 

Kasus 3:  Kasus pembelajaran IPA

Ibu Roza sedang mengajarkan pelajaran IPA. Materi yang dibahas adalah melayang, terapung, dan tenggelam. Di depan kelas sudah tersedia bak air besar dan berbagai jenis benda seperti bola, batu, gabus, telur, sikat sepatu dan benda-benda lain yang bentuk dan bahannya berbeda-beda. Ibu Roza mulai pembelajaran dengan menyampaikan bahwa pelajaran IPA hari ini adalah melayang, terapung dan tenggelam. Materi tersebut ditulis di papan tulis dan kemudian Ibu Roza menjelaskan apa yang disebut malayang, terapung, dan tenggelam. Sambil menjelaskan Ibu Roza menuliskan pokok-pokok materi di papan tulis dan siswa di minta untuk mencatat di buku catatan masing-masing. Ketika menjelaskan tentang jenis benda yang dapat melayang, mengapung, dan tenggelam, Ibu Roza mendemonstrasikan proses melayang, terapung, dan tenggelam dengan memasukan benda untuk setiap proses kedalam bak air. Kemudian Ibu Roza menyebutkan benda lain yang dapat melayang, mengapung, dan tenggelam untuk di catat oleh siswa. Pada akhir pelajaran Ibu Roza memberikan soal-soal latihan. Setelah di periksa hasilnya  sangat  mengecewakan karena hanya 8 dari 24 siswa yang mendapat nilai 60 atau lebih (dalam skala 100).

 

5. Pertanyaan : Berikut ini hasil analisis faktar penyebab kegagalan pembelajaran yang dilakukan Ibu Roza sehingga nilai yang diperoleh siswa sangat mengecewakan

1) Kurang tepat memilih metode pembelajaran

2) Kegiatan pembelajaran banyak melibatkan siswa.

3) Kurang tepat dalam menentukan media pembelajaran

4) Kurang tepat dalam melakukan asesmen

Berdasarkan kasus di atas, manakah menurut saudara faktor yang menjadi penyebab kegagalan pembelajaran yang dilakukan Ibu Roza sehingga nilai yang diperoleh siswa sangat mengecewakan?

a. 1 dan 3

b.  2 dan 4

c  1, 2 dan 3

d. 1, 2, 3, dan 4

 

Kasus 4: Kasus pembelajaran Bahasa Indonesia

Pak Rozi guru kelas IV SD Bangsa. Ketika Pak Rozi memasuki kelas, siswa bergegas ke tempat duduknya masing-masing. Kemudian Pak Rozi mengucapkan salam. Ketika melihat seorang siswa yang sedang membaca buku, Pak Rozi menanyakan judul buku yang dibacanya, lalu meminta siswa untuk berhenti membaca dan melanjutkannya setelah pelajaran selesai. Selanjutnya Pak Rozi menyampaikan bahwa setelah siswa mendengarkan sebuah dongeng, mereka diminta untuk menceritakan kembali dongeng tersebut dengan bahasa sendiri. Pak Rozi memulai pembelajaran dengan tanya jawab tentang manfaat belajar menceritakan dongeng dengan bahasa sendiri. Pada saat ada seorang siswa yang menyampaikan pendapatnya yang bagus, Pak Rozi memberi pujian terhadap siswa tersebut. Ketika ada jawaban siswa yang belum tepat, Pak Rozi meminta siswa lain untuk menanggapi jawaban temannya.

 

Setelah menjelaskan pentingnya kemampuan menceritakan kembali, Pak Rozi menjelaskan pengertian unsur-unsur sebuah cerita. Dengan menggunakan chart, Pak Rozi menjelaskan bahwa setiap dongeng terdiri dari unsur pelaku, setting, alur cerita, sudut pandang pengarang, dan gaya bahasa. Selanjutnya dijelaskan pula bahwa penokohan terbagi menjadi dua yaitu protagononis dan antagonis; setting dibagi dua yaitu setting waktu dan setting tempat; alur terbagi menjadi alur maju, alur mundur, dan alur renggang. Pengertian tersebut dijelaskan tanpa menggunakan contoh. Dengan tidak memberikan kesempatan bertanya, Pak Rozi langsung memberikan tugas kelompok untuk mengidentifikasi unsur-unsur sebuah dongeng yang disampaikan dengan menggunakan tape recorder. Karena tidak ada yang bertanya tentang tugas yang diberikan, Pak Rozi langsung memutar rekaman dongeng Malin Kundang. Ketika siswa sedang mendengarkan cerita, Pak Rozi memberi komentar terhadap isi dongeng dan selalu mengatakan “Ini bagian yang penting, yang perlu diingat”.

Setelah dongeng berakhir, siswa sibuk mengerjakan tugas secara kelompok. Pak Rozi berkeliling melihat pekerjaan siswa. Pada setiap kelompok, Pak Rozi berhenti cukup lama karena perlu memberikan penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan oleh siswa. Hampir setiap kelompok mengalami kesulitan dalam mengerjakan tugas yang diberikan.

 

Setelah selesai mengerjakan tugas kelompok, salah seorang anggota dari setiap kelompok diminta untuk menceritakan kembali dongeng yang sudah didengarnya. Hampir semua kelompok belum dapat mengidentifikasi unsur-unsur dongeng tersebut.

 

Pertanyaan :

6. Apakah konsep yang dibahas Pak Rozi dalam kasus pembelajaran tersebut sudah tepat dan lengkap? Jelaskan jawaban saudara!

a. Sudah karena Ia sudah mengajar materi setara berstruktur

b. Belum karena saat Pada waktu menjelaskan pengertian dari unsur-unsur sebuah cerita, Pak Rozi tidak melengkapinya dengan contoh-contoh. Ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi rendah.

c. Sudah karena Pak Rozi menggunakan peta  konsep  model  jaring  laba-laba,  kemudian  pada  masing-masing  unsur  cerita dilengkapi dengan contoh-contoh yang biasa didengar oleh siswa

d. Belum karena Pak Rozi tidak memberikan tugas baik secara individu maupun kelompok.

 

Pembahasan

Konsep yang dibahas Pak Rozi dalam kasus pembelajaran tersebut belum tepat. Hal ini karena:

·        Pada waktu menjelaskan pengertian dari unsur-unsur sebuah cerita, Pak Rozi tidak melengkapinya dengan contoh-contoh. Ini mengakibatkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran menjadi rendah.

·        Pak Rozi tidak memberi kesempatan bertanya kepada siswa untuk mengemukakan hal-hal yang belum dipahaminya.

·        Ketika anak-anak sedang mendengarkan cerita, Pak Rozi mengomentari isi dongeng dan selalu mengatakan ini bagian penting untuk diingat. Ini mengganggu konsentrasi siswa ketika mereka menyimak.

·        Pak Rozi memberi penjelasan tentang tugas yang harus dikerjakan siswa pada saat siswa bekerja dalam kelompok. Seharusnya diberikan sebelum siswa mengerjakan tugas dalam kelompok.

·        Dalam menjelaskan unsur-unsur sebuah cerita, Pak Rozi seharusnya menggunakan peta  konsep  model  jaring  laba-laba,  kemudian  pada  masing-masing  unsur  cerita dilengkapi dengan contoh-contoh yang biasa didengar oleh siswa.

Altenatif Jawaban yang tepat adalah B

 

Itulah beberapa Contoh Soal Uji Kompetensi Studi Kasus bagi JF Guru Muda ke Madya. Untuk lebih memahami materi tentunya Anda harus lebih banyak membaca Contoh-contoh Studi Kasus UKOM Guru lainnya.

 

Demikian Contoh Soal Uji Kompetensi Studi Kasus bagi JF Guru Muda ke Madya. Semoga ada manfaatnya.



= Baca Juga =


No comments

Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem

Theme images by Maliketh. Powered by Blogger.
Back to Top


































Free site counter


































Free site counter