Petunjuk Teknis atau Juknis Sayembara Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024. Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi rurut aktif menggiatkan Gerakan Literasi Nasional (GLN) yang mulai digiatkan tahun 2016. Salah satu yang dibutuhkan dalam gerakan literasi ini adalah tersedianya bahan bacaan. Gerakan literasi menjadi bagian penting dalam upaya penumbuhan budi pekerti, seperti yang tertuang dalam Pem1endikbud Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penanaman Budi Pekerti. Pengembangan budaya literasi dilakukan melalui pendidikan yang terintegrasi, mulai dari pendidikan nonformal dalam ranah keluarga, pendidikan fom1al di sekolah, sampai pada pendidikan secara sosial di masyarakat. Pengembangan ini sejalan dengan prasyarat kecakapan hidup abad ke-21 yang disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015. Dalam prasyarat ini, literasi diklasifikasikan menjadi enam literasi dasar yang mencakup literasi baca-tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya serta kewargaan. Penguasaan enam literasi dasar ini menjadi sangat penting, tidak hanya bagi peserta didik, tetapi juga bagi orang tua serta masyarakat pada umumnya.
Salah satu upaya menumbuhkan
budi pekerti pada anak adalah melalui aktivitas membaca. Minat baca pada anak
perlu dipupuk sejak usia dini, dimulai dari lingkungan keluarga. Ketersediaan
pilihan buku yang sesuai dengan jenjang pembacanya, terutama usia dini dan
awal, akan membantu men ingkatkan minat baca pada anak. Selain itu, buku yang
bermutu dan berkuali tas juga akan mendorong aktivitas membaca dan menulis, baik
di lingkungan sekolah maupun di masyarakat. Dengan kemampuan membaca yang baik,
lima literasi dasar berikutnya (numerasi, sains, digital, finansial, serta
budaya dan kewargaan) dapat ditumbuhkembangkan.
Untuk mendukung upaya
tersebut, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) sebagai salah
satu unit utama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan mengambil ikhtiar
penyediaan bahan bacaan literasi yang bennutu dan dapat dijangkau ketersediaannya
oleh masyarakat Indonesia. Selain itu, bahan bacaan tersebut diharapkan mampu
mendorong praktik baik literasi bacatulis di sekolah di komunitas literasi,
setta pada kegiatan lain yang berkaitan erat dengan penumbuhan budaya literasi.
Hal ini juga dimaksudkan untuk mendukung program Merdeka Belajar yang tertuang
dalam episode ke-23, yaitu Buku Bermutu untuk Literasi Indonesia.
Badan Bahasa telah tujuh tahun
(2016-2023) melaksanakan program penyediaan bahan bacaan literasi untuk
mendukung Gerakan Literasi Nasional (GLN). Penyed iaan bahan bacaan ini
mencakup jenjang pendidikan usia dini sampai menengah atas. Badan Bahasa sudah
menerbitkan lebih dari 900 buku yang diperoleh melalui sayembara penulisan
bahan bacaan literasi dan sudah lolos penilaian Pusat Perbukuan (Pusbuk).
Pada tahun 2024 penyediaan bahan
bacaan literasi yang dilakukan melalui kegiatan Sayembara Penulisan Bahan
Bacaan Literasi 2024 akan berfokus pada jenjang pembaca awal (perkiraan usia 5-10
tahun) dan pembaca madya (13-15 tahun). Pola penyediaan ini dilakukan agar
kompetensi penulis dapat diarahkan secara maksimal untuk menggali dan
menuangkan ide dalam menulis buku bacaan sesuai dengan tema yang diinginkan.
Berdasarkan Petunjuk Teknis atau Juknis Lomba/Sayembara
Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024, kegiatan ini bertujuan Sayembara Bahan
Bacaan Llterasi Tahun 2024 untuk:
a.
menggali potensi penulis untuk ikut menwnbuhkan generasi muda cerdas dan berkarakter
melalui tema-tema yang terkait dengan nilai-nilai budi pekerti;
b.
menuangkan ide dan kreativitas ke dalam bentuk tulisan dan gambar; serta
c.
menyediakan buku bacaan yang dapat meningkatkan kesadaran dan kepedulian anak
jenjang pembaca awal (perkiraan usia 5-10 tahun) dan pembaca madya (13-15
tahun) akan pengetahuan dan keterampilan, khususnya dalam hal-hal yang
berkaitan dengan tema buku.
Berdasarkan Petunjuk Teknis atau Juknis Lomba - Sayembara
Bahan Bacaan Llterasi Tahun 2024. Kegiatan Sayembara Bahan Bacaan Llterasi
Tahun 2024 ini diharapkan dapat menghasilkan
penulis dan buku bacaan literasi terbaik sesuai dengan jenjang pembaca awal,
yaitu sebanyak 350 buku bergambar (picture book) yang terbagi atas 100 buku
untuk jenjang Pembaca Awal B1 dengan perkiraan usia 5-7 tahun, 100 buku untuk
jenjang Pembaca Awal B2 dengan perkiraan usia 7-9 tahun, 100 buku untuk jenjang
Pembaca Awal B3 dengan perkiraan usia 9-11 tahun, serta 50 buku untuk pembaca
madya dengan perkiraan usia 13- 15 tahun. Pembedaan keempat jenjang ini
berdasarkan pedoman penjenjangan Pusat Perbukuan yang tertuang dalam dan
berdasarkan perbedaan tingkat kemampuan membaca anak/siswa.
Selengkapnya berikut ini
salinan Petunjuk Teknis atau Juknis Sayembara
Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024
Link download Petunjuk Teknis atau Juknis Sayembara Bahan Bacaan Literasi Tahun 2024 (DISINI)
Demikian informasi tentang Petunjuk Teknis atau Juknis Sayembara Bahan
Bacaan Literasi Tahun 2024. Semoga ada manfaatnya.