PENGERTIAN MENGJAR DAN MODEL MENGAJAR

  teori dan model mengajar

Referensi kita kali ini tentang teori dan model mengajar. Mengenai teori mengajar, dapat disebutkan sedikitnya ada tiga teori, yaitu menurut Bruner, Ausabel dan Gagne. Berikut ini akan dikemukakan ketiga teori tersebut. Menurut Bruner, mengajar adalah menyajikan konsep dan masalah secara bertahap, yaitu enaktif (gerak), ekonik (deskripsi visual) dan simbolik (deskripsi verbal). Mengajar adalah upaya menguraikan (a) pengalaman belajar, (b) cara mengorganisasikan, (urutan hal pokok secara sistematis. dan (d) prosedur penggunaan penguatan. Tahap-tahapnya enaktif, ekonik dan simbolik.

Menurut Ausabel, pengertian mengajar adalah upaya membuat struktur sesuatu yang dipelajari agar mudah dipahami. Ada tiga konsep advance organizer, kebermaknaan, dan belajar bermakna Advance organizer adalah menguraikan garis besar materi baru yang dikaitkan dengan yang sudah diketahui atau mengawali uraian rinci materi baru. Jadi dengan advance organizer, siswa memperoleh gambaran yang bulat antara yang sudah diperoleh dengan yang akan diperoleh. Kemudian, guru menumbuhkan kebermaknaan logik dan psikologik. Belajar bermakna adalah dimilikinya kesiapan belajar karena telah memahami hakiki substansial dan hakiki kebutuhan individual yang sedang dan akan dipelajari.

Menurut Gagne, pengertian mengajar adalah penataan situasi belajar, baik situasi mengajar itu sendiri maupun situasi yang mendukung aktivitas mengajar. Menurut dia setiap ilmu memiliki susunan hirarki tersendiri. Untuk memahami jenjang yang lebih tinggi, perlu memahami jenjang yang Iebih bawah. Urutan dari bawah jenjang tersebut adalah ; belajar isyarat, belajar stimulus respons, belajar merangkai, belajar asosiasi verbal, belajar membedakan, belajar konsep, belajar aturan, dan belajar pemecahan masalah.

Mengenai model mengajar, sedikitnya ada empat kelompok yaitu (a) model pengolahan informasi, (b) model interaksi sosial, (c) model modifikasi perilaku, dan (d) model personal-humanistik. Model pertama pengolahan informasi, bertolak dan prinsip mengolah data, mendeteksi masalah, menyusun konsep, memecahkan masalah, dan menggunakan simbol-simbol. Contob model pengolahan informasi. Hilda Taba menggunakan pengajaran induktif. Scwab menggunakan model inquiri atau penemuan. Bruner menggunakan model pembentukan konsep. Piaget, Siegel dan E. Sulivan menggunakan developmental. Ausabel menggunakan advance organizer. Model kedua model interaksi sosial, mendasarkan pada dua asumsi, yaitu (a) masalah sosial diidentifikasi, disepakati di dalam dan dengan proses sosial. (b) proses sosial demokratis memperbaiki masyarakat. Model ketiga, menggunakan modifikasi perilaku yang dilakukan dengan penguatan dengan harapan terjadi proses belajar. Model keempat, personal humanistik dilakukan oleh Carl Rogers dengan menggunakan model mengajar non-direktif, menekankan pembentukan kemampuan sendiri untuk pemahaman dan penemuan din sehingga terbentuk konsep diri W. Schutz menampilkan model awareness training yang menekankan penjajagan dan penyedaran diri untuk memahami orang lain. W. Glasser menampilkan model pertemuan kelas untuk pembentukan pemahaman diri dan tanggung jawab.





= Baca Juga =



3 comments:

  1. Saya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.

    ReplyDelete
  2. The article is very interesting and useful . Thank you

    ReplyDelete
  3. Salam kenal gan, Posting agan sangat bermanfaat untuk meningkatkan kompetensi guru.

    ReplyDelete

Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem

Theme images by Maliketh. Powered by Blogger.
Back to Top


































Free site counter


































Free site counter