Pengertian Metode Latihan (Drill)

Pengertian Metode Latihan (Drill), langkah-langkah Metode Latihan (Drill)
METODE LATIHAN (DRILL)
1. Pengertian Metode Latihan (Drill)

Metoda adalah cara yang digunakan untuk menyampaikan materi pelajaran dalam upaya mencapai tujuan. Dewasa ini aktivitas guru yang bertindak sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswa. Pengembangan kurikulum dan pembelajaran (2002: 22) juga sesuai dengan petunjuk pelaksanaan kegiatan belajar mengajar kelas. Tentang pengertian metoda latihan ialah latihan siap sangat sesuai untuk melatih keterampilan, baik keterampilan fisik maupun mental dan menurut pendapat Syaiful Sagala dan Subana (217: 202).


Metode latihan (Driil) merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Latihan adalah suatu teknik mengajar yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan latihan agar memiliki ketangkasan / keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang dipelajari. Menurut Djamarah dan Zain (2006) metode latihan adalah suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu, yang digunakan untuk memperoleh ketangkasan, ketepatan, kesempatan, dan keterampilan.
\

Syaiful Sagala (2003) menyatakan bahwa Metode  latihan (metode drill) adalah metode latihan, atau metode training yang merupakan suatu cara mengajar yang baik untuk menanamkan kebiasaan-kebiasaan tertentu. Juga sebagai sarana untuk memperoleh suatu ketangkasan, ketepatan, kesempatan dan keterampilan”  Sedangkan Roestiyah (2001: 125) mengungkapkan metode latihan adalah cara mengajar dimana siswa melaksanakan kegiatan-kegiatan latihan, agar siswa memiliki ketangkasan atau keterampilan yang lebih tinggi dari apa yang telah dipelajari.

Pengertian Metode Latihan (Drill), langkah-langkah Metode Latihan (Drill)
PENERAPAN METODE LATIHAN (DRILL)
Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disipmpulkan metode latihan (metode drill) adalah suatu cara mengajar yang dilakukan guru untuk menanamkan suatu kebiasan-kebiasaan tertentu atau mengajarkan siswa melakukan suatu latihan-latihan. Hal ini dilakukan supaya siswa dapat memperoleh suatu ketangkasan maupun keterampilan yang lebih baik lagi.

2. Fungsi dan Manfaat Metoda Latihan
Metoda Latihan atau drill dapat diterapkan untuk materi yang menekankan aspek keterampilan, baik keterampilan fisik maupun keterampilan mental karena dengan latihan, sesuatu keterampilan dapat dikuasai. Beberapa hal yang yang harus diperhatikan dalam penggunaan teknik/ metode latihan.
a. Sifat latihan berbeda dengan latihan sebelumnya, karena situasi dan pengaruh latihan berbeda. Hal itu mendatangkan kondisi, respon serta tanggapan yang berbeda.
b. Penilaian latihan dengan keseluruhan pelajaran disekolah perlu dikaitkan agar siswa ada dorongan motivasi untuk mengetahui tujuan latihan serta kaitannya dengan pelajaran sehingga dapat memanfaatkannya dalam kehidupan.

Sudjana dan Syaiful Sagala (86: 217) mengatakan: Penilaian pada umumnya digunakan untuk memperoleh keterangan suatu keterampilan dari apa yang telah dipelajari dan sebagai sarana untuk membantu siswa menguasai keterampilan secara tepat dalam perilaku yang cepat dan otomatik.

Metode latihan (driil) ia berhubungan dengan pembentukan kemahiran motoris (fisik) ataukah kemahiran yang bersifat penyesuaian seperti kemahiran untuk memecahkan suatu soal atau kecakapan dalam penyelesaian diri terhadap suatu situasi (petunjuk pelaksanaan mengajar, 21: 22).

Agar dapat mencapai tujuan yang diharapkan, guru harus memperhatikan dari pihak anak didik, yaitu mereka memiliki dorongan minat dan perhatian terhadap apa yang sedang dipelajari, pelaksanaan metoda latihan harus tetap diusahakan mengembangkan minat dan meningkatkan kemampuan anak didik.


3. Kelebihan dan Kekurangan Metode Latihan
Kelebihan Metode Latihan (Drill) menurut Djamarah dan Zain (2006: 6):
a. Untuk memperoleh kecakapan motoris, seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, dan terampil menggunakan setiap peralatan.
b. Untuk memperoleh kecakapan mental seperti, perkalian, pembagian, penjumlahan, pengurangan, tanda-tanda (simbol- simbol), dan sebagainya.
c. Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat, seperti hubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol,dan sebagainya.
d. Pembentukan kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan serta kecepatan pelaksanaan.
e. Pemanfaatan kebiasaan-kebiasaan yang tidak memerlukan adanya konsentrasi dalam pelaksanaanya.
f. Pembentukan kebiasan-kebiasan membuat gerakan-gerakan yang kompleks, rumit, menjadi lebih otomatis.

Kelemahan Metode Latihan (Metode Drill) menurut Djamarah dan Zain (2006):
a. Menghambat bakat dan inisiatif siswa, karena siswa lebih banyak dibawa kepada penyesuaian dan diarahkan jauh dari pengertian.
b. Menimbulkan penyesuaian secara statis kepada lingkungan.
c. Kadang-kadang latihan yang dilaksanakan secara berulang- ulang merupakan hal yang monoton, mudah membosankan.
d. Membentuk kebiasaan yang kaku, karena bersifat otomatis.
e. Dapat menimbulkan verbalisme.

4. Langkah-Langkah Penerapan Metode Latihan  (Metode Drill)
Berikut ini Langkah-Langkah Penerapan Metode Latihan  (Metode Drill), agar pembelajaran dapat terlaksana dengan efektif serta hasil belajar dapat sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
a)    Siswa terlebih dahulu dibekali dengan pengetahuan secara teori, sesuai dengan bahan ajaran  yang akan diterapkan dengan metode pembelajaran drill.
b)    Guru memberikan contoh latihan soal sebelum diberikannya latihan tentang materi pembelajaran yang telah diberikan.
c)    Guru memberikan latihan soal-soal tentang materi yang telah diberikan, kemudian dilakukan oleh siswa, dengan bimbingan guru.
d)    Guru mengoreksi dan  membetulkan  kesalahan-kesalahan  latihan yang dilakukan oleh siswa.
e)    Siswa diharuskan mengulang kembali latihan untuk mencapai gerakan otomatis yang benar.
f)      Pengulangan yang ketiga kalinya atau terakhir, guru melakukan evaluasi hasil belajar siswa, dengan lembar tes. Evaluasi dilakukan pada saat melakukan kegiatan yang ketiga kalinya.


Referensi

Djamarah, Syaiful Bachri dan Aswan Zain. 2006. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta

Karli, H. dan Sri Yulirtianingsih, M (2002), Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jakarta; Bina Media Informasi

Mulyana, E (2003), Strategi Pembelajaran dan Diagnosis Kesulitan Belajar Siswa, Makalah, Bandung, PP BPG.

Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar. PT. Rineka Cipta. Jakarta.


Sagala, Syaiful (2003), Konsep dan Makna Pembelajaran, Bandung; Alfabeta.



= Baca Juga =



7 Comments

Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem

Previous Post Next Post


































Free site counter


































Free site counter