Apa Pengertian kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership)? Pengaruh kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) terhadap
peningkatan hasil belajar siswa sudah tidak diragukan lagi. Sejumlah ahli
pendidikan telah melakukan penelitian tentang pengaruh kepemimpinan
pembelajaran terhadap peningkatan hasil belajar. Mereka menyimpulkan bahwa: peningkatan hasil belajar siswa sangat
dipengaruhi oleh kepemimpinan pembelajaran. Artinya, jika hasil belajar
siswa ingin dinaikkan, maka kepemimpinan yang menekankan pada pembelajaran
harus diterapkan. Untuk lebih jelasnya, berikut dibahas tentang arti, tujuan,
pentingnya kepemimpinan pembelajaran, butir-butir penting kepemimpinan pembelajaran,
dan kontribusi kepemimpinan pembelajaran terhadap hasil belajar.
Pengertian atau Arti Kepemimpinan Pembelajaran
Walaupun telah banyak rumusan tentang arti kepemimpinan
pembelajaran, tetapi fokus dan ketajamannya masih berbeda-beda. Misalnya,
Daresh dan Playco (1995) mendefinikan kepemimpinan pembelajaran sebagai upaya
memimpin para guru agar mengajar lebih baik, yang pada gilirannya dapat
memperbaiki prestasi belajar siswanya. Definisi ini kurang komprehensif, karena
hanya memfokuskan pada guru. Ahli lain, Petterson (1993), mendefinikan
kepemimpinan pembelajaran yang efektif sebagai berikut:
a. Kepala
sekolah mensosialisasikan dan menamkan isi dan makna visi sekolahnya dengan
baik. Dia juga mampu membangun kebiasaan-kebiasaan berbagi pendapat atau urun rembug
dalam merumuskan visi dan misi sekolahnya, dan dia selalu menjaga agar visi dan
misi sekolah yang telah disepakati oleh warga sekolah hidup subur dalam
implementasinya;
b. Kepala
sekolah melibatkan para pemangku kepentingan dalam pengelolaan sekolah
(manajemen partisipatif). Kepala sekolah melibatkan para pemangku kepentingan
dalam pengambilan keputusan dan dalam kegiatan operasional sekolah sesuai
dengan kemampuan dan batas-batas yuridiksi yang berlaku.
c. Kepala
sekolah memberikan dukungan terhadap pembelajaran, misalnya dia
mendukung bahwa pengajaran yang memfokuskan pada kepentingan belajar siswa
harus menjadi prioritas.
d. Kepala
sekolah melakukan pemantauan terhadap proses belajar mengajar sehingga
memahami lebih mendalam dan menyadari apa yang sedang berlangsung didalam
sekolah.
e. Kepala
sekolah berperan sebagai fasilitator sehingga dengan berbagai cara dia dapat
mengetahui kesulitan pembelajaran dan dapat membantu guru dalam mengatasi
kesulitan belajar tersebut.
Definisi inipun masih parsial karena pembelajaran mencakup
banyak hal yang sebagian belum tercakup didalamnya.
Melengkapi definisi-definisi tersebut diatas, berikut
disampaikan arti kepemimpinan pembelajaran. Kepemimpinan pembelajaran atau
kepemimpinan instruksional adalah kepemimpinan yang memfokuskan/menekankan pada
pembelajaran yang komponen-komponennya meliputi kurikulum, proses belajar
mengajar, asesmen (penilaian hasil belajar), penilaian serta pengembangan guru,
layanan prima dalam pembelajaran, dan pembangunan komunitas belajar di sekolah. Berdasarkan
pengertian kepemimpinan pembelajaran tersebut, pertanyaannya adalah apa tujuan
yang akan dicapai oleh kepemimpinan pembelajaran? Berikut akan diuraikan
seperlunya tentang tujuan yang akan dicapai oleh penerapan kepemimpinan
pembelajaran.
Kurikulum (apa yang diajarkan) mencakup pengembangan
kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) yang meliputi kegiatan perumusan
visi, misi, dan tujuan sekolah; pengembangan struktur dan muatan kurikulum; dan
pembuatan kalender. Proses belajar mengajar meliputi penyusunan
silabus, pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran, pengembangan bahan
ajar, pemilihan buku pelajaran, pemilihan metode mengajar dan metode belajar,
penggunaan media pembelajaran dan fasilitas belajar lainnya, pengelolaan kelas,
dan pemotivasian siswa. Asesmen (evaluasi hasil belajar) meliputi
aspek yang di evaluasi, metode evaluasi, dan pelaporan. Penilaian kinerja
guru dan pengembangan profesinya juga merupakan prioritas kepemimpinan
pembelajaran, dan tidak kalah penting, kepemimpinan pembelajaran mengutamakan layanan
prima terhadap pembelajaran siswa serta membangun warga sekolahnya
menjadi komunitas pembelajaran. Upaya-upaya ini memerlukan dukungan
sumberdaya pendidikan, baik sumberdaya manusia maupun sumberdaya selebihnya
yaitu peralatan, perlengkapan, perbekalan, bahan, dan uang.
Tujuan Kepemimpinan Pembelajaran
Tujuan utama kepemimpinan pembelajaran adalah memberikan
layanan prima kepada semua siswa agar mereka mampu mengembangkan potensi
kualitas dasar dan kualitas instrumentalnya untuk menghadapi masa depan yang
belum diketahui dan sarat dengan tantangan-tantangan yang sangat turbulen.
Menurut Slamet PH (2001), kualitas dasar meliputi kualitas daya pikir, daya
hati, dan daya pisik/raga. Daya pikir meliputi cara-cara berpikir induktif,
deduktif, ilmiah, kritis, kreatif, inovatif, lateral, dan berpikir sistem. Daya
hati (qolbu) meliputi kasih sayang, empati, kesopan santunan, kejujuran, integritas,
kedisiplinan, kerjasama, demokrasi, kerendahan hati, perdamaian, repek kepada
orang lain, tanggungjawab, toleransi, dan kesatuan serta persatuan (terlalu
banyak untuk disebut semuanya). Daya pisik meliputi kesehatan, kestaminaan,
ketahanan, dan keterampilan. Kualitas instrumental meliputi penguasaan ilmu
pengetahuan dan teknologi serta seni. Ilmu pengetahuan dapat digolongkan
menjadi ilmu pengetahuan lunak (sosiologi, politik, ekonomi, pendidikan,
antroplogi, dan yang sejenis). Ilmu pengetahuan keras meliputi metematika,
fisika, kimia, biologi, dan astronomi. Teknologi meliputi teknologi konstruksi,
manufaktur, transportasi, telekomunikasi, energi, bio, dan bahan. Seni terdiri
dari seni suara, musik, tari, kriya, dan rupa.
Dengan
kata-kata lain, tujuan kepemimpinan pembelajaran adalah untuk memfasilitasi
pembelajaran agar siswanya meningkat prestasi belajarnya, meningkat kepuasan
belajarnya, meningkat motivasi belajarnya, meningkat keingintahuannya,
kreativitasnya, inovasinya, jiwa kewirausahaannya, dan meningkat kesadarannya
untuk belajar secara terus-menerus sepanjang hayat karena ilmu pengetahuan dan
teknologi serta seni berkembang dengan pesat.
Pentingnya Kepemimpinan Pembelajaran
Kepemimpinan pembelajaran sangat penting untuk diterapkan
disekolah karena seperti disebut sebelumnya bahwa kepemimpinan pembelajaran
berkontribusi sangat signifikan terhadap peningkatan prestasi belajar siswa.
Kepemimpinan pembelajaran mampu memberikan dorongan dan arahan terhadap warga
sekolah untuk meningkatkan prestasi belajar siswanya. Kepemimpinan pembelajaran
juga mampu memfokuskan kegiatan-kegiatan warganya untuk menuju pencapaian visi,
misi, dan tujuan sekolah. Kepemimpinan pembelajaran penting diterapkan di
sekolah karena kemampuannya dalam membangun komunitas belajar warganya dan
bahkan mampu menjadikan sekolahnya sebagai sekolah belajar (learning school).
Sekolah belajar (learning school) memiliki
perilaku-perilaku sebagai berikut: memberdayakan warga sekolah seoptimal
mungkin, memfasilitasi warga sekolah untuk belajar terus dan belajar ulang,
mendorong kemandirian setiap warga sekolahnya, memberi kewenangan dan
tanggungjawab kepada warga sekolahnya, mendorong warga sekolah untuk
akuntabilitas terhadap proses dan hasil kerjanya, mendorong teamwork yang
(kompak, cerdas, dinamis, harmonis, dan lincah/cepat tanggap terhadap pelanggan
utama yaitu siswa), mengajak warga sekolahnya untuk menjadikan sekolahnya
berfokus pada layanan siswa, mengajak warga sekolahnya untuk siap dan akrab
menghadapi perubahan, mengajak warga sekolahnya untuk berpikir sistem, mengajak
warga sekolahnya untuk komitmen terhadap keunggulan mutu, dan mengajak warga
sekolahnya untuk melakukan perbaikan secara terus-menerus.
Kepala sekolah mempunyai sejumlah peran yang harus dimainkan
secara bersama, antara lain mencakup educator, manager, administrator,
supervisor, motivator, enterpreneur, dan leader. Peran kepala sekolah sebagai leader (pemimpin)
dan spesifiknya sebagai instructional leader, kurang memperoleh porsi
yang selayaknya. Kepala sekolah disibukkan dengan pekerjaan-pekerjaan rutin
yang bersifat administratif, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan-kegiatan lain
yang bersifat non-akademis sehingga waktu untuk mempelajari pembaruan/inovasi
kurikulum, proses belajar mengajar, dan penilaian hasil belajar siswa kurang
mendapatkanperhatian. Padahal, ketiga hal yang terakhir sangat erat kaitannya
dengan peningkatan mutu proses belajar mengajar, yang pada gilirannya, mutu
proses belajar mengajar sangat berpengaruh terhadap peningkatan kualitas siswa
dan kualitas sekolah secara keseluruhan. Untuk itu, sudah selayaknya peran
kepemimpinan pembelajaran memperoleh porsi waktu yang lebih besar dibanding
dengan peran-peran yang lain. Peran-peran yang yang lain bukan tidak penting,
akan tetapi peran kepemimpinan pembelajaran harus yang terpenting.
Hal-hal Penting terkait Kepemimpinan Pembelajaran
Hal-hal penting yang
perlu diperhatikan oleh kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran yakni sebagai berikut:
a. Memahami
peran kepala sekolah yang perlu dikembangkan:
1). mengelola
adalah sebagian dari kepemimpinan,
2).
menerapkan peran kepemimpinan sekolah lebih cenderung sebagai pelayan dari
pada sebagai penguasa/bos, dan
3) mengembangkan
gaya kepemimpinan yang luwes dan gaya bicara yang enak, dan menghindari gaya
kepemimpinan yang kaku.
b. Melaksanakan
tanggung jawab secara akuntabel:
1). membangun
komunitas belajar di sekolah untuk kesuksesan siswa,
2) mendorong
tanggung jawab seluruh mitra kerja atau pemangku kepentingan,
3) menggalang
sumber daya masyarakat untuk kepentingan siswa,
4) membantu
siswa agar sukses dalam belajarnya, dan
5) menghindari mencari
kambing hitam atas ketidaksuksesan, berpikir dan berperilaku positif untuk
maju.
c. Mengerjakan
sesuatu dengan professional:
1). selalu
membaca diri dan melakukan refleksi,
2) mencari
cara-cara untuk mengembangkan diri sendiri, membimbing orang lain dan memberi
kontribusi terhadap orang lain berdasarkan profesi yang dimiliki,
3) merangkul
perubahan sebagai teman, dia akan membuat anda tetap aktif, mawas diri dan
berkembang,
4) menjadi
orang nomor satu sebagai model pembelajar sepanjang hayat dengan membangun
masyarakat pembelajar disekolah,
5) selalu
mengasah peran anda sebagai kepemimimpinan pembelajaran
6) menyediakan
waktu untuk rajin mengunjungi kelas,
7) mengkomunikasikan
keinginan kuat anda untuk berhasil kepada guru dan siswa dalam bentuk kata-kata
dan tindakan,
8) menerjemahkan
visi sekolah ke dalam kegiatan harian, dan
9) memfasilitasi
kelompok kerja berdasarkan kepemimpinan pembelajaran.
d. Selalu
mempertahankan:
1).
menjadi pengarah terhadap tercapainya tujuan sekolah,
2) menjadi
pendukung yang jelas,
3) memandang
kesalahan sebagai kesempatan untuk belajar, dan
4) gembira
dalam bekerja.
Pengukuran tingkat keberhasilan visi kepemimpinan
pembelajaran sangat diperlukan. Untuk itu, para pembaca sangat disarankan untuk
melakukan refleksi dan bahkan menjawab sejumlah pertanyaan berikut untuk
mengetahui tingkat kesiapan anda sebagai pemimpin pembelajaran. Dengan menjawab
sejumlah pertanyaan berikut, anda akan terbantu dalam memfokuskan pikiran dan
pengambilan keputusan tentang pembelajaran yang seharusnya anda dukung.
Pertanyaan-pertanyaan berikut juga akan membantu anda dalam mengembangkan visi
pembelajaran yang lebih baik agar kepemimpinan pembelajaran yang anda terapkan
benar-benar berdampak positif terhadap pembelajaran.
Berikut adalah sejumlah pertanyaan yang seyogyanya anda
pikirkan sebagai pemimpin pembelajaran. Jika sekolah ingin menjadi sekolah yang
efektif pembelajarannya, maka sejumlah pertanyaan berikut harus dijawab dengan
tepat:
a. apa
yang harus, seharusnya, dan dapat dipelajari oleh siswa,
b. bagaimana
caranya siswa itu belajar,
c. bagaimana
iklim sekolah merefleksikan pentingnya proses pembelajaran,
d. bagaimana
dan siapa yang membuat keputusan tentang kurikulum dan pengajaran,
e. seperti
apa proses pembelajaran berjalan (diskripsikan sesuatu yang anda impikan dalam
sebuah sekolah dimana proses belajar mengajar terjadi secara ideal),
f. apa
keyakinan guru-guru tentang peserta didik dan kegiatan belajar,
g. bagaimana
partisipasi orangtua dalam kegiatan belajar siswa,
h. dimana
kepala sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah dan apa yang
dilakukannya di tempat itu,
i. dimana
wakil kepala sekolah menghabiskan sebagian besar waktunya dan apa yang
dilakukannya,
j. siapa
yang melakukan penilaian keberhasilan siswa dan bagaimana caranya,
k. apa
saja agenda utama rapat sekolah yang berhubungan dengan pembelajaran,
l. bagaimana
cara menyelenggarakn rapat yang berhubungan dengan pembelajaran,
m. bagaimana
menentukan isi dan hakekat pengembangan staf oleh siapa, untuk siapa dan
bagaimana cara menilainya,
n. bagaimana
caranya kinerja guru dievaluasi dan apa saja yang dinilai,
o. kriteria
penilaian guru ditentukan oleh siapa,
p. siapa
penyelenggara evaluasi guru,
q. apa
tujuan utama penelaian guru tersebut,
r. keberhasilan
peserta didik sangat erat hubungannya dengan evaluasi terhadap guru, bagaimana
pendapat anda,
s. bagaimana
bentuk jadwal dan organisasi sekolah agar merefleksikan optimalisasi belajar
siswa,
t. apa
proses yang digunakan untuk menentukan jadwal dan organisai sekolah,
u. siapa
yang memutuskan penerapan program baru, melaksanakannya, atau memperbaharui dan
merevisi program tersebut, dan
v. jika tujuan utama sekolah adalah
menciptakan pembelajaran yang efektif, maka tentukan apa kebutuhan siswa, apa
yang harus diajarkan, bagaimana cara mengajarnya, dengan apa mengajarnya, kapan
seharusnya diajarkan, dan apakah tujuan pengajaran sudah tercapai atau belum
(Elaine Mc Evan (2001).
Untuk
menjawab 22 pertanyaan tersebut di atas, gunakanlah indikator kunci dari
keefektifan kepala sekolah dalam membangun dan menerapkan tujuan-tujuan
pembelajaran sebagai berikut:
a. lakukanlah
komunikasi dengan staf sehubungan dengan pencapaian standar dan peningkatan
tujuan sekolah
b. rujuklah
standar isi yang telah ditetapkan oleh pemerintah pusat dan daerah untuk
melaksanakan program-program pengajaran di sekolah
c. yakinkanlah
kegiatan-kegiatan kelas secara individu dan sekolah selalu konsisten dengan
standar yang telah ditetapkan oleh pusat dan daerah
d. gunakan
bermacam-macam sumber data baik kualitatif maupun kuantitatif untuk
mengevaluasi kemajuandan merencakan peningkatan lebih lanjut
Jika pembelajaran dirancang sesuai dengan kebutuhan siswa,
maka prestasi belajar siswa akan meningkat secara signifikan. Hal ini dapat
dilakukan secara pribadi oleh masing-masing guru melalui jawaban-jawaban
terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut:
a. apakah
standar kompetensi dapat dicapai dengan baik oleh siswa, untuk itu bagaimana
cara mengajarkannya dan bagaimana pula mengurutkan materinya secara hirarkis?
b. penekanan-penekanan
apakah yang dituntut oleh kurikulum?
c. strategi,
materi, dan sumber-sumber apa saja yang harus diterapkan pada pembelajaran
tersebut?
d. berapa
lama waktu yang dibutuhkan untuk mengajarkan standar kompetensi yang dimaksud?
Pembelajaran dan pencapaian keberhasilan siswa hendaknya
selalu dianalisis secara berkelanjutan dan direfleksikan serta dikembangakan
secara berkelanjutan sebagai bagian dari kehidupan sekolah. Kegiatan semacam
ini harus dibudayakan di sekolah. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh
Glathhorn (1993), ditemukan lima hal yang dianggap penting dalam membentuk
budaya sekolah yang dapat melatih siswa dalam mencapai keberhasilan belajar dan
juga iklim sekolah yang sehat. Lima hal penting yang dimaksud meliputi:
a. sekolah
sebagai komunitas kolaboratif dan komunitas belajar,
b. ada
keyakinan bersama untuk mencapai tujuan,
c. peningkatan
sekolah dicapai melalui proses pemecahan masalah,
d. seluruh
warga sekolah apakah itu kepala sekolah, guru dan siswa diyakinkan dapat
mencapainya, dan
e. pembelajaran
merupakan prioritas utama.
Sehubungan
dengan fungsi iklim sekolah, perilaku kepala sekolah berikut paling banyak
diidentifikasi oleh guru-guru dari sekolah yang mempunyai pencapaian prestasi akademik
tinggi:
a. mengkomunikasikan
kepada staf tentang harapan yang tinggi terhadap pencapaian hasil
belajar siswa,
b. mencegah
sekolah terhadap tekanan beban yang tidak perlu, dan menjadikan pembelajaran
sebagai fokus utama kegiatan sekolah,
c. mengenal
secara pribadi tentang tingkat profesionalisme masing-masing guru sebagai dasar
untuk mencapai tujuan utama sekolah,
d. menilai
moral dan komitmen warga sekolah, dan
e. membangun
lingkungan sekolah yang aman, tertib, dan disiplin.
Kontribusi Kepemimpinan Pembelajaran terhadap Hasil Belajar
Pada tahun
1995, melalui penelitiannya, laboratorium pendidikan wilayah North West
USA memperbaharui keefektifan pelaksanaan pembelajaran di sekolah yang akhirnya
menjadi rujukan luas dari hasil penelitian tersebut. Penelitian tersebut
menghasilkan daftar perilaku kepala sekolah yang terbaik dalam mengarahkan dan
membimbing program pembelajaran di sekolah (Cotton, 1995). Menurut sintesis
penelitian yang dilakukan diperoleh hasil bahwa perilaku kepala sekolah
(pemimpin pembelajaran), guru, dan staf memberikan kontribusi yang sangat
signifikan terhadap peningkatan efektivitas pembelajaran di sekolah, yang
meliputi hal-hal berikut:
a. meyakini
dengan sungguh-sungguh bahwa semua siswa dapat belajar dan sekolah membuat
perbedaan antara yang berhasil dan yang gagal,
b. menegaskan
bahwa belajar sebagai alasan utama terhadap keberadaan seseorang disekolah,
termasuk penekanan terhadap penting dan berharganya pencapaian yang tinggi
terhadap kemampuan berbicara dan menulis,
c. memiliki
pemahaman yang jelas terhadap visi dan misi sekolah dan mampu menyatakannya
secara langsung, dalam ungkapan yang konkrit, membangun dan memfokuskan
pembelajaran sebagai sumber penyatuan berpikir, sikap, dan tindakan warga
sekolah,
d. mencari,
merekrut, dan menggaji anggota staf yang mendukung visi dan misi sekolah dan
berkontribusi terhadap keefektifannya,
e. mengetahui
dan mampu menerapkan prinsip-prinsip pembelajaran yang baik,
f. menyebarluaskan
praktik-praktik proses belajar mengajar yang efektif terhadap guru-guru lain,
g. mengetahui
tentang penelitian pendidikan, menekankan pentingnya penelitian bagi perbaikan
sekolah, urun rembuk, dan menerapkannya dalam pemecahan masalah,
h. mencari
program-program yang inovatif, amati, dan libatkan staf untuk berpartisipasi
dalam mengadopsi dam mengadaptasi program tersebut,
i. tetapkan
harapan atau target kualitas kurikulum melalui penggunaan standar dan
petunjuk-petunjuk yang diberikan, cek secara berkala kesesuaian, kurikulum
dengan pembelajaran dan penilaian, tetapkan kegiatan kurikulum yang
diprioritaskan, dan monitor pelaksanaan kurikulum,
j. cek
kemajuan siswa secara berkala berdasarkan data kinerja yang ada, dan
publikasikan kepada para guru agar mereka dapat melihat kesenjangan antara
standar yang telah ditetapkan dengan kinerja yang dicapai oleh siswa,
k. milikilah
harapan yang tinggi terhadap seluruh guru untuk melaksanakan pembelajaran
dengan standar yang tinggi melalui kesepakatan model yang dibuat bersama oleh
guru, lakukan kunjungan kelas untuk mengamati pembelajaran, fokuskan kegiatan
supervisi untuk meningkatkan pembelajaran, dan persiapkan serta monitor
kegiatan-kegiatan pengembangan guru, dan
l. komunikasikan
harapan anda bahwa program pembelajaran yang telah disepakati sesuai dengan
rencana, strategi peningkatan yang sistematis, prioritas kegiatan yang jelas,
dan pendekatan-pendekatan baru, harus dilaksanakan dengan baik.
=================================================
Saya ucapkan terima kasih, karena sangat terbantu dengan tulisan yang Bapak bagikan. Tulisan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan profesionalisme guru serta dapat pula dijadikan referensi dalam penulisan karya ilmiah guru, terutama dalam penulisan Penelitian Tindakan Kelas. Sekali lagi saya ucapkan terima kasih, mudah-mudahan artikel tentang pembelajaran ini menjadi sarana amal kebajikan.
Terimakasih