Disusun Oleh:
Nama
Guru : AGUS HERMANSYAH
NIP :
12345678912345
DINAS
PENDIDIKAN KABUPATEN …………….
SMP
NEGERI 1 …………………..
2016
LEMBARAN IDENTITAS GURU DAN PENGESAHAN
Identitas
Guru
Nama
Sekolah :
Nama :
NUPTK :
NIP/Nomor
Seri Karpeg :
Tempat
Tanggal Lahir :
Jenis
Kelamin :
Pangkat/
Gol Ruang/TMT :
Jenis
Guru :
Alamat
Sekolah :
Alamat
Rumah :
Disahkan oleh, …………..,
.................. 20...
Kepala Sekolah, Penyusun,
......................................... .....................................
NIP NIP
DAFTAR
ISI
LEMBARAN IDENTITAS
GURU DAN PENGESAHAN
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN DAN HASIL PENGEMBANGAN DIRI
1.
Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013
2. Dst.
BAB III
PENUTUP
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Guru
sebagai Tenaga Pendidik Profesional adalah guru yang tidak hanya merasa puas
dengan pengetahuan dan keterampilan yang sudah dimiliki. Seorang guru sebagai
tenaga profesional hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan
keterampilannya sehingga layanan yang diberikan kepada peserta didik adalah
layanan yang semakin berkualitas.Tugas seorang guru yang profesional tidak
hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan tugas
mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan juga harus
melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
Berbagai
hal bisa dilakukan oleh seorang guru untuk dapat meningkatkan
profesionalismenya. Menurut Permeneg PAN dan RB no 16 tahun 2009, seorang guru
dapat melakukan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan melalui tiga
komponen yaitu: 1) melaksanakan pengembangan diri, 2) malakukan publikasi
ilmiah dan 3) menemukan dan menciptakan karya-karya innovatif.
Kegiatan
pengembangan diri bisa dilakukan melalui dua kegiatan yaitu diklat fungsional
dan kegiatan kolektif guru. Seorang guru yang melaksanakan pengembangan diri
atau kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan lainnya disamping akan
dapat meniingkatkan pengetahuan dan keterampilan sebagai seorang guru, juga
mendapat penghargaan angka kredit yang dapat diperhitungkan untuk perkembangan
kariernya untuk naik pangkat.
B. Tujuan
Berdasarkan
paparan di atas, pengembangan diri dilakukan oleh penulis dengan tujuan:
a.
Mendapatkan pengetahuan dan keterampilan untuk dapat memberikan pelayanan yang
lebih baik kepada peserta didik
b.
Mengumpulkan angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan pangkat/jabatan
setingkat lebih tinggi.
BAB II LAPORAN PELAKSANAAN DAN HASIL PENGEMBANGAN DIRI
Dalam
kurun waktu Januari 2013 sampai Desember
2016, penulis telah mengikuti 4 (empat) kegiatan pengembangan diri dengan
rincian sbb:
A. Pengembangn
Diri I: Pelatihan Guru Sasaran
Implementasi Kurikulum 2013
1. Waktu Pelaksanaan
Kegiatan
dilaksanakan tanggal 02 s.d. 8 Juni 2014 bertempat di SMPN 2 .......................................Kab..................
2.
Jenis Kegiatan
Pelatihan Guru Sasaran Implementasi Kurikulum 2013 bagi Guru Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia Jenjang Sekolah Menengah Pertama
3.
Tujuan Pengembangan Diri
Tujuan
dari pengembangan diri ini adalah:
- Memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
- Memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
- Mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa Indonesia
- Mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
4. Uraian Materi
a.
Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Pengembangan
kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi,
baiktantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
a) Pemenuhan 8 (delapan)Standar Nasional Pendidikan yang
meliputi standar pengelolaan, standarbiaya, standar sarana prasarana, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar isi, standarproses, standar
penilaian, dan standar kompetensi lulusan.
b) Perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif. SDM usiaproduktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modalpembangunan yang luar biasa
esarnya. Namun, apabila tidak memiliki kompetensi danketerampilan tentunya akan
menjadi beban pembangunan.
2. Tantangan Eksternal
Tantangan
eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masadepan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang
mengemuka.
Tantangan
masa depan antara lain globalisasi, kemajuan teknologi informasi.
Kompetensi
masa depan antara lain kemampuan berkomunikasi, kemampuan berpikir jernih dan
kritis, kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab, kemampuan mencoba
untuk mengerti dan toleran terhadap pandangan yang berbeda, dan memiliki
kesiapan untuk bekerja.
Persepsi
masyarakat antara lain terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa
terlalu berat, kurang bermuatan karakter.
Perkembangan
pengetahuan dan pedagogi antara lain Neurologi, Psikologi, Observation based
[discovery] learning dan Collaborative learning.
Fenomena
negatif antara lain perkelahian pelajar, narkoba, korupsi, plagiarisme, dan
kecurangan dalam Ujian.
Memahami
SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013
SKL
atau Standar Kompetensi Lulusan merupakan kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yangmencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Untuk
mencapai kompetensi lulusan tersebut perluditetapkan Standar Isi. Berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar NasionalPendidikan sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentangPerubahan
Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan
ditetapkanbahwa Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan
tingkat kompetensi untukmencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu.
Ruang
lingkup materi dirumuskan berdasarkan criteria muatan wajib yang ditetapkan
sesuai ketentuan peraturan perundangundangan, konsep keilmuan, dan
karakteristik satuan pendidikan dan program pendidikan.Selanjutnya,tingkat
kompetensi dirumuskan berdasarkan kriteria tingkat perkembangan peserta didik,
kualifikasikompetensi Indonesia, dan penguasaan kompetensi yang
berjenjang.Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi SMP/MTs/SMPLB/PAKET B
tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Menengah
Pertama/ MadrasahTsanawiyah adalah sebagai berikut:
Kompetensi
inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas
tertentu. Melaluikompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
KI, dan
KD serta Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Rumusan
kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap
spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap
sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti
pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti
keterampilan.
Kompetensi
dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti.Rumusan kompetensi
dasardikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik, kemampuan
awal, serta ciri darisuatu Matapelajaran. Kompetensi dasar dibagi menjadi empat
kelompok sesuai denganpengelompokkan kompetensi inti sebagai berikut:
1) kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual
dalam rangka menjabarkan KI-1;
2) kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam
rangka menjabarkan KI-2;
3) kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam
rangka menjabarkan KI-3; dankelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan
dalam rangka menjabarkan KI-4.
Mendeskripsikan
Konsep Pendekatan Saintifik dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
1)
Esensi Pendekatan Saintifik/ Pendekatan Ilmiah
Proses
pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah, karena itu Kurikulum
2013mengamanatkan esensi pendekatan saintifik dalam pembelajaran. Pendekatan
saintifik diyakini sebagaititian emas perkembangan dan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.Dalam pendekatan atau proses kerja
yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan lebih mengedepankanpelararan
induktif (inductive reasoning) dibandingkan dengan penalaran deduktif
(deductivereasoning).
Penalaran
deduktif melihat fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yangspesifik.Sebaliknya, penalaran induktif memandang fenomena atau situasi
spesifik untuk kemudianmenarik simpulan secara keseluruhan.Sejatinya, penalaran
induktif menempatkan bukti-bukti spesifik kedalam relasi idea yang lebih luas.
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena unik dengan kajianspesifik dan
detail untuk kemudian merumuskan simpulan umum. Metode ilmiah merujuk pada
teknikteknikinvestigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau gejala,
memperoleh pengetahuan baru, ataumengoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian(method of inquiry)
harus berbasis pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris,
danterukur dengan prinsip-prinsip penalaran yang spesifik.Karena itu, metode
ilmiah umumnya memuatserangkaian aktivitas pengumpulan data melalui observasi
atau ekperimen, mengolah informasi ataudata, menganalisis, kemudian
memformulasi, dan menguji hipotesis.
2)
Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan
Ilmiah
Menurut
Permendikbud no. 81 A tahun 2013 lampiran IV, Proses pembelajaran terdiri atas
lima pengalaman belajar pokok yaitu:
mengamati;
menanya;
mengumpulkan
informasi;
mengasosiasi;
dan
mengkomunikasikan.
3)
Mendeskripsikan Konsep Penilaian Autentik Pada
Proses dan Hasil Belajar.
Penilaian
(assesment) adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukurpencapaian
hasil belajar peserta didik. Penilaian autentik merupakan penilaian yang
dilakukan secarakomprehensif untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,
dan keluaran (output) pembelajaran,yang meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan
keterampilan. Penilaian autentik menilai kesiapan pesertadidik, serta proses
dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen (input –
proses– output) tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan hasil belajar
peserta didik, bahkan mampumenghasilkan dampak instruksional (instructional
effect) dan dampak pengiring (nurturant effect) daripembelajaran.
Penilaian
autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah (scientific
approach) dalampembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena
penilaian semacam ini mampumenggambarkan peningkatan hasil belajar peserta
didik, baik dalam rangka mengobservasi, menanya,menalar, mencoba, dan membangun
jejaring. Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugaskompleks atau
kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka
yangmeliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.Karenanya, penilaian autentik
sangat relevan denganpendekatan saintifik dalam pembelajaran di SMP.
Penilaian
autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan
kesempatan luaskepada peserta didik untuk menerapkan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang sudah dimilikinyadalam bentuk
tugas-tugas: membaca dan meringkasnya, eksperimen, mengamati, survei, projek, makalah,
membuat multi media, membuat karangan, dan diskusi kelas. Kata lain dari
penilaian autentikadalah penilaian kinerja, termasuk di dalamnya penilaian
portofolio dan penilaian projek.Hasil penilaian autentik dapat digunakan oleh
pendidik untuk merencanakan program perbaikan(remedial), pengayaan
(enrichment), atau pelayanan konseling. Selain itu, hasil penilaian autentik
dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran yang memenuhi Standar PenilaianPendidikan.
Karakteristik
Penilaian Pada Kurikulum 2013
a.
Belajar Tuntas
Untuk
kompetensi pada kategori pengetahuan dan keterampilan (KI-3 dan KI-4), peserta
didik tidakdiperkenankan mengerjakan pekerjaan berikutnya, sebelum mampu
menyelesaikan pekerjaandengan prosedur yang benar dan hasil yang baik.Asumsi
yang digunakan dalam belajar tuntasadalah peserta didik dapat belajar apapun,
hanya waktu yang dibutuhkan yang berbeda. Pesertadidik yang belajar lambat
perlu waktu lebih lama untuk materi yang sama, dibandingkan pesertadidik pada
umumnya.
b.
Otentik
Memandang
penilaian dan pembelajaran secara terpadu.Penilaian otentik harus
mencerminkanmasalah dunia nyata, bukan dunia sekolah.enggunakan berbagai cara
dan kriteria holistic (kompetensi utuh merefleksikan pengetahuan, keterampilan,
dan sikap). Penilaian otentik tidakhanya mengukur apa yang diketahui oleh
peserta didik, tetapi lebih menekankan mengukur apayang dapat dilakukan oleh
peserta didik.
c.
Berkesinambungan
Tujuannya
adalah untuk mendapatkan gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil
belajarpeserta didik, memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil terus
menerus dalam bentukpenilaian proses, dan berbagai jenis ulangan secara
berkelanjutan (ulangan harian, ulangan tengahsemester, ulangan akhir semester,
atau ulangan kenaikan kelas).
d.
Berdasarkan acuan kriteria
Kemampuan
peserta didik tidak dibandingkan terhadap kelompoknya, tetapi
dibandingkanterhadap kriteria yang ditetapkan, misalnya ketuntasan minimal,
yang ditetapkan oleh satuanpendidikan masing-masing.
e.
Menggunakan teknik penilaian yang bervariasi
Teknik
penilaian yang dipilih dapat berupa tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk
kerja, projek,pengamatan, dan penilaian diri.
5. Manfaat
Manfaat
dari diklat Implementasi Kurikulum 2013 antara lain:
1)
Dapat memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013.
2)
Dapat memahami SKL, KI, dan KD serta strategi implementasi Kurikulum 2013.
3)
Dapat mendeskripsikan konsep pendekatan saintifik dalam pembelajaran bahasa
Indonesia
4)
Dapat mendeskripsikankonsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
6. Tindak Lanjut
Tindak
lanjut dari kegiatan ini adalah penulis harus dapat menjelaskan kepada rekan
guru dalam implementasi kurikulum 2013, tentang :
Rasional
pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan perkembangan masa depan
Menjelaskan
empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar Proses,
dan Standar Penilaian.
c)
Menjelaskan keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
d) Menjelaskan konsep pendekatan saintifik
6. Dampak Pengembangan Diri
Adapun
dampak yang penulis rasakan dari pengembangan diri yang dilakukan adalah:
a.
Penulis semakin menyadari betapa pentingnya kurikulum terhadap peningkatan
pendidikan di Indonesia.
b.
Sebagai seorang guru, penulis dapat membantu pencapaian implementasi kurikulum
2013 kepada rekan-rekan guru yang lain.
Lampiran
Fotokopi
surat keterangan/sertifikat
Surat
tugas dan atau persetujuan KS untuk mengikuti kegiatan
Materi
diklat
B. Pengembangn
Diri 2: Pelatihan Pengembangan Model
Pembelajaran
C. dst
BAB
III PENUTUP
Pengembangan
diri ini sangat baik dan perlu dilaksanakan secara terus menerus karena
manfaatnya banyak sekali bagi guru.Hal ini terbukti pada diri saya sendiri,
setelah mengikuti workshop/diklat banyak sekali tambahan ilmu untuk peningkatan
diri dan untuk peningkatan kualitas dalam pembelajaran.
Kami berharap semoga workshop/diklat sering
dilaksanakan oleh Pemerintah/ LPMP /Dinas Pendidikan/MGMP sehingga guru dapat
mengembangkan dirinya secara maksimal
karena tanpa adanya kerja sama guru tidak akan bias mengembangkan
dirinya sendiri, Mudah-mudahan workshop/diklat dapat dilaksanakan secara terus
- menerus dan berkelanjutan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran
1. Rekapitulasi Kegiatan Pengembangan Diri
No
|
Nama
Kegiatan
|
Materi
PD/ Kompetensi
|
Peran
Guru
|
Waktu/
Jam PD
|
Nama
Fasilitator
|
Tempat
Kegiatan
|
Institusi
Penyelenggara
|
1.
|
Diklat
Sasaran Implementasi K13
|
Kurikulum
2013
|
Peserta
|
2-8
Juni 2013/ 72 JP
|
SMP,,,,
|
P4TK
|
|
2
|
|||||||
dst.
|
Lampiran
2. Fotokopi surat keterangan/sertifikat Pengembangan Diri ke 1
Lampiran
3. Surat tugas dan atau persetujuan KS untuk mengikuti kegiatan Pengembangan
Diri ke 1
Lampiran
4, Laporan (Resume) kegiatan Pengembangan Diri ke 1
Lampiran 5. Jadwal Kegiatan dan Daftar Hadir Pengembangan Diri ke 1 (Jika tersedia)
Lampiran
6. Fotokopi surat keterangan/sertifikat Pengembangan Diri ke-2
Lampiran
7. Surat tugas dan atau persetujuan KS untuk mengikuti kegiatan Pengembangan
Diri ke-2
Lampiran
8. Laporan (Resume) kegiatan Pengembangan Diri ke-2
Lampiran
9. Jadwal Kegiatan dan Daftar Hadir Pengembangan Diri ke 2 (Jika tersedia)
Lampiran
10. dst
CATATAN
Lampiran yang disertakan pada Makalah
Laporan Kegiatan Pengembangan Diri sesuai Permendikbud No 35 Tahun 2010 adalah
Foto Copy Sertifikat, Fc Surat Tugas dan Resume Kegiatan (lihat lampiran
permendikbud pada halaman 69)
Trimakasih tulisannya, memberikan sedikit gambaran tuk membuat laporan pengembangan diri juga
Trimakasih, sudah berbagi gcontoh gambaran laporan pengebangan diri,
terima kasih contohnya, bagaimana kalau mau mengunduh formatnya?