Kumpulan Kata Oprasional Taksonomi Bloom Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Seperti diketahui setidaknya ada tiga aspek yang perlu
diperhatikan oleh guru dalam membuat Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM),
yakni Aspek Kompleksitas, Aspek Sumber
Daya Pendukung, dan Intake. Apabila intake siswa dapat dilihat dari nili rapot
sebelumnya, nilai tes masuk, nilai pre tes dan lainnya. Aspek daya dukung dapat
dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana yang dapat membantu
keterlaksanaan kegiatan pembelajaran. Sedangkan aspek kompleksitas dilihat dari
tingkat kedalaman materi atau tingkat kesukaran siswa dalam memahami materi
belajar.
Hasil analisis yang penulis lakukan terhadap Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) yang
dibuat guru, ternyata masih banyak guru yang kurang cermat dalam menentukakan
tingkat kompleksitas materi pembelajaran. Salah satu acuan dalam menentukan
kompleksitas materi pembelajaran adalah dengan memperhatikan kata kerja yang
digunakan sebagai indikator hasil pembelajaran. Itulah sebabnya guru harus memahami
Taksonomi Bloom. Jangan sampai kata kerja dalam kompetensi dasar atau indikator
yang diminta hanya menyebutkan atau mendeskripsikan masuk katagori kompleksitas
sedang atau tinggi.
Bloom dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 26-27)
mengklasifikasikan prestasi belajar dalam tiga ranah, yaitu kognitif, afektif,
dan psikomotorik. Prestasi belajar dalam ranah kognitif terdiri dari enam
kategori yaitu : pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, sintesis, dan
evaluasi.
1) Pengetahuan,
mencapai kemampuan ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan
dalam ingatan. Hubungan antara fakta dan konsep mata pelajaran. Hal ini
dideteksi melalui keberhasilan menjawab tes dalam aspek pemahaman. Pengetahuan
itu berkenaan dengan fakta, peristiwa, pengertian, kaidah, teori, prinsip, atau
metode.
2) Pemahaman,
mencakup kemampuan menangkap arti dan makna tentang hal yang telah dipelajari
3) Penerapan,
mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang
nyata dan baru, misalnya menggunakan prinsip
4) Analisis,
mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan ke dalam bagian-bagian sehingga
struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik, misalnya mengurangi masalah
menjadi bagian yang lebih kecil.
5) Sintesis,
mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru, misalnya kemampuan menyusun suatu
program kerja
6) Evaluasi,
mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria
tertentu, misalnya kemampuan menilai hasil karangan.
Berikut ini Kumpulan Kata Kata Oprasional Taksonomi Bloom Aspek kognitif mengacu pada Keenam jenis perilaku di atas bersifat hierarkis, artinya
perilaku pengetahuan tergolong rendah, dan perilaku evaluasi tergolong
tertinggi.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Kognitif
Jenis Prilaku
|
Kemampuan Internal
|
Kata Kerja Operasional
|
Pengetahuan
(C1)
|
Mengetahui ................
misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan, metode
|
Mengidentifikasikan
Menyebutkan
Menunjukkan
Memberi nama pada ...
Menyusun daftar
Menggaris bawahi
Menjodohkan
Mmemilih
Memberi definisi
Menyatakan
|
Pemahaman
(C2)
|
Menterjemahkan
Menafsirkan
Memperkirakan
Menentukan ................
misalnya: metode, prosedur.
Memahami ...................
misalnya: konsep, kaidah, prinsip, kaitan antara
fakta isi pokok
Mengartikan
Menginterpretasikan...
misalnya: tabel, grafik, bagan
|
Menjelaskan
Menguraikan
Merumuskan
Merangkum
Mengubah
Memberi contoh
Menyadur
Meramalkan
Menyimpulkan
Memperkirakan
Menerangkan
Menggantikan
Menarik kesimpulan
Meringkas
Mengembangkan
Membuktikan
dll.
|
Penerapan
(C3)
|
Memecahkan masalah
Membuat bagan/ grafik
Menggunakan ..............
misalnya:
metode, prosedur, konsep, kaidah, prinsip
|
Mendemonstrasikan
Menghitung
Menghubungkan
Melakukan
Membuktikan
Menghasilkan
Meragakan
Melengkapi
Menyesuaikan
Menemukan
dll.
|
Analisis
(C4)
|
Mengenali kesalahan
Membedakan ...............
misalnya: fakta-fakta
Menganalisis ................
misalnya:
struktur,
bagian, hubungan
|
Memisahkan
Menyeleksi
Memilih
Membandingkan
Mempertentangkan
Menguraikan
Membagi
Membuat diagran
Menganalisis
Mendistribusikan
Memilah-milah
Menerima pendapat
dll.
|
Sintesis
(C5)
|
Menghasilkan ...............
misalnya:
klasifikasi, karangan, teori
Menyusun ....................
misalnya:
laporan, rencana, skema,
program, proposal
|
Mengkategorikan
Mengkombinasikan
Mengarang
Merancang
Menciptakan
Mendesain
Menyusun kembali
Merangkaikan
Menyimpulkan
Membuat pola
dll.
|
Evaluasi
(C6)
|
Menilai berdasarkan
norma internal
..............
misalnya: hasil karya, mutu ka rangan, dll.
|
Memperbandingkan
Menyimpulkan (akhir)
Mengkritik
Menilai
Mengevaluasi
Memberi saran
Menberi argumentasi
Menafsirkan
Merekomendasi
Memutuskan
dll.
|
Ranah afektif menjadi lebih rinci lagi ke dalam lima
jenjang, yaitu:
1.
Penerimaan (Receiving/Attending) Penerimaan atau Receiving adalah kepekaan
seseorang dalam menerima rangsangan (stimulus) dari luar yang datang kepada
dirinya dalam bentuk masalah, situasi, gejala dan lainlain. Termasuk dalam
jenjang ini misalnya adalah: kesadaran dan keinginan untuk menerima stimulus,
mengontrol dan menyeleksi gejalagejala atau rangsangan yang datang dari luar.
Receiving atau attenting juga sering di beri pengertian sebagai kemauan untuk
memperhatikan suatu kegiatan atau suatu objek. Pada jenjang ini peserta didik
dibina agar mereka bersedia menerima nilai atau nilainilai yang di ajarkan
kepada mereka, dan mereka mau menggabungkan diri kedalam nilai itu atau mengidentifikasikan
diri dengan nilai itu.
2.
Tanggapan (Responding) Tanggapan atau Responding mengandung arti “adanya
partisipasi aktif”. Jadi kemampuan menanggapi adalah kemampuan yang dimiliki
oleh seseorang untuk mengikut sertakan dirinya secara aktif dalam fenomena
tertentu dan membuat reaksi terhadapnya salah satu cara. Jenjang ini lebih
tinggi daripada jenjang receiving.
3.
Penghargaan (Valuing) Menilai atau menghargai artinya memberikan nilai atau
memberikan penghargaan terhadap suatu kegiatan atau obyek. Dalam kaitan dalam
proses belajar mengajar, peserta didik disini tidak hanya mau menerima nilai
yang diajarkan tetapi mereka telah berkemampuan untuk menilai konsep atau
fenomena, yaitu baik atau buruk. Bila suatu ajaran yang telah mampu mereka
nilai dan mampu untuk mengatakan “itu adalah baik”, maka ini berarti bahwa
peserta didik telah menjalani proses penilaian.
4.
Pengorganisasian (Organization) Mengatur atau mengorganisasikan artinya
mempertemukan perbedaan nilai sehingga terbentuk nilai baru yang universal,
yang membawa pada perbaikan umum. Mengatur atau mengorganisasikan merupakan
pengembangan dari nilai kedalam satu sistem organisasi, termasuk didalamnya
hubungan satu nilai denagan nilai lain., pemantapan dan perioritas nilai yang
telah dimilikinya
5.
Karakterisasi Berdasarkan Nilainilai (Characterization by a Value or Value
Complex) Ini lebih mengacu kepada karakter dan daya hidup sesorang. Tujuan
dalam kategori ini ada hubungannya dengan keteraturan pribadi, sosial dan emosi
jiwa. Yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang,
yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Nilai itu telah
tertanam secara konsisten pada sistemnya dan telah mempengaruhi emosinya. Pada
jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang mengontrol tingkah
lakunya untuk waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup”
tingkah lakunya menjadi lebih konsisten, menetap dan lebih mudah diperkirakan.
Kelima jenis perilaku tersebut tampak mengandung tumpang
tindih dan juga berisi kemampuan kognitif. Kelima jenis perilaku tersebut
bersifat hierarkis. Perilaku penerimaan merupakan jenis perilaku perilaku
terendah dan perilaku pembentukan pola hidup merupakan jenis perilaku
tertinggi.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Afektif.
Jenis Prilaku
|
Kemampuan Internal
|
Kata Kerja Operasional
|
Pengenalan
|
Menunjukkan ...............
misalnya:
kesadaran, kemauan, perhatian
Mengakui ......................
misalnya:
perbedaan, kepentingan
|
Menanyakan
Memilih
Mengikuti
Menjawab
Melanjutkan
Memberi
Menyatakan
Menempatkan
dll.
|
Pemberian
Respon
|
Mematuhi ......................
misalnya:
peraturan
tuntutan, perintah
Berperan aktif ...............
misalnya:
- di laboratorium
- dalam
diskusi
- dalam kelompok
- dalam organisasi
- dalam kegiatan
|
Melaksanakan
Membantu
Menawarkan diri
Menyambut
Menolong
Mendatangi
Melaporkan
Menyumbangkan
Menyesuaikan diri
Berlatih
Menampilkan
Membawakan
Mendiskusikan
Menyatakan setuju
Mempraktekkan
dll.
|
Penghargaan
Nilai-Nilai
|
Menerima suatu nilai
Menyukai
Menyepakati
Menghargai....................
misalnya:
-
karya seni
-
sumbangan ilmu
-
pendapat
- gagasan dan saran
|
Menunjukkan
Melaksanakan
Menyatakan pendapat
Mengambil prakarsa
Mengikuti
Memilih
Ikut serta
Menggabungkan diri
Mengundang
Mengusulkan
Membela
Menuntun
Membimbing
Membenarkan
Menolak
Mengajak
dll.
|
Pengorga-
ninsasian
|
Membentuk sistem nilai.
Menangkap relasi an-tara nilai.
Bertanggung jawab.
Mengintegrasikan nilai
|
Merumuskan
Berpegang pada
Mengintegrasikan
Menghubungkan
Mengaitkan
Menyusun
Mengubah
Melengkapi
Menyempurnakan
Menyesuaikan
Menyamakan
Mengatur
Memperbandingkan
Mempertahankan
Memodifikasi
Mengorganisasikan
Mengkoordinir
Merangkai
dll.
|
Pengalaman
(Kebiasaan)
|
Menunjukkan ................
misalnya:
-
kepercayaan diri
-
disiplin pribadi
-
kesadaran moral
Mempertimbangkan
Melibatkan diri
|
Bertindak
Menyatakan
Memperlihatkan
Melayani
Membuktikan
Menunjukkan
Bertahan
Mempertimbangkan
Mempersoalkan
dll.
|
Ranah psikomotor adalah kemampuan yang dihasilkan oleh
fungsi motorik manusia yaitu berupa keterampilan untuk melakukan sesuatu.
Keterampilan melakukan sesuatu tersebut, meliputi keterampilan motorik,
keterampilan intelektual, dan keterampilan sosial. Rincian dalam domain ini
tidak dibuat oleh Bloom, namun dibuat oleh ahli lain tetapi tetap berdasarkan
pada domain yang dibuat Bloom.
Menurut Simpson dalam Dimyati dan Mudjiono (2006 : 29-30)
membagi ranah psikomotorik menjadi tujuh jenis perilaku, yaitu : persepsi,
kesiapan, gerakan terbimbing, gerakan yang terbiasa, gerakan kompleks,
penyesuaian pola gerakan, dan kreativitas.
1) Persepsi,
yang mencakup kemampuan memilah-milahkan (mendeskriminasikan) hal-hal secara
khas, dan menyadari adanya perbedaan yang khas tersebut. Misalnya pemilahan
warna, angka 6 (enam) dan 9 (sembilan).
2) Kesiapan,
yang mencakup kemampuan penempatan diri dalam keadaan di mana akan terjadi
suatu gerakan atau rangkaian gerakan. Kemampuan ini mencakup jasmani dan
rohani. Misalnya posisi start lomba lari.
3) Gerakan
terbimbing, mencakup kemampuan melakukan gerakan sesuai contoh, atau gerakan
peniruan. Misalnya meniru gerak tari, membuat lingkaran di atas pola.
4) Gerakan
yang terbiasa, mencakup kemampuan melakukan gerakangerakan tanpa contoh.
Misalnya melakukan lompat tinggi dengan tepat.
5) Gerakan
kompleks, yang mencakup kemampuan melakukan gerakan atau ketrampilan yang
terdiri dari banyak tahap, secara lancar, efisien, dan tepat. Misalnya bongkar
pasang peralatan secara tepat.
6) Penyesuaian
pola gerakan, yang mencakup kemampuan mengadakan perubahan dan penyesuaian pola
gerak-gerik dengan persyaratan khusus yang berlaku. Misalnya ketrampilan
bertanding.
7) Kreativitas,
mencakup kemampuan melahirkan pola gerak-gerak yang baru atas dasar prakarsa
sendiri. Misalnya kemampuan membuat tari kreasi baru.
Ketujuh jenis perilaku tersebut mengandung urutan taraf
ketrampilan yang berangkaian. Kemampuan-kemampuan tersebut merupakan urutan
fase-fase dalam proses belajar motorik yang bersifat hierarkikal. Belajar
berbagai kemampuan gerak dapat dimulai dengan kepekaan memilah-milah sampai
dengan kreativitas pola gerak baru. Hal ini menunjukkan bahwa kemampuan psikomotorik
mencakup kemampuan fisik dan mental.
Berikut ini adalah daftar kata kerja untuk Ranah Psikomotor.
Jenis Prilaku
|
Kemampuan Internal
|
Kata Kerja Operasional
|
Peniruan
|
Menafsirkan rangsang-an (stimulus).
Kepekaan terhadap
rangsangan.
|
Memilih
Membedakan
Mempersiapkan
Menirukan
Menunjukkan
|
Penggunaan
|
Menyiapkan diri secara
fisik.
|
Memulai
Mengawali
Bereaksi
Mempersiapkan
Memprakarsai
Menanggapi
Mempertunjukkan
Menggunakan
Menerapkan
dll.
|
Ketepatan
|
Berkosentarsi untuk
menghasilkan ketepatan.
|
Mempraktekkan
Memainkan
Mengerjakan
Membuat
Mencoba
Memposisikan
dll.
|
Perangkaian
|
Merangkaikan berbagai keterampilan.
Bekerja berdasarkan pola.
|
Memasang
Membongkar
Merangkaikan
Menggabungkan
Mempolakan
dll.
|
Naturalisasi
|
Menghasilkan karya
cipta.
Melakukan sesutau dengan ketepatan tinggi.
|
Membangun
Membuat
Mencipta
Menghasilkan karya
Mengoperasikan
Melakukan
Melaksanakan
Mengerjakan
Menggunakan
Mengoperasikan
Memainkan
Mengatasi
Menyelesaikan
dll.
|
Demikian info tentang Kumpulan atau Daftar Kata-Kata Operasional (Spesifik) Taksonomi Bloom Aspek Kognitif, Afektif dan Psikomotor. Terima kasih, mudah-mudahan opini ini bermanfaat.
Tags:
Pembelajaran
Perkenalkan, saya dari tim kumpulbagi. Saya ingin tau, apakah kiranya anda berencana untuk mengoleksi files menggunakan hosting yang baru?
Jika ya, silahkan kunjungi website ini www.kumpulbagi.com untuk info selengkapnya.
Di sana anda bisa dengan bebas share dan mendowload foto-foto keluarga dan trip, music, video, filem dll dalam jumlah dan waktu yang tidak terbatas, setelah registrasi terlebih dahulu. Gratis :)
Artikel yang sangat informatif. Terima kasih sudah berbagi.
Sebagai informasi pelengkap, Taksonomi Bloom dapat diaktivasi dengan efektif dalam "Blended" Learning". penjelasannya ada di sini. https://www.weedutap.com/2020/06/taksonomi-bloom-dalam-blended-learning.html