Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengemukakan ada 4 (empat) tugas guru yang utama. Pernyataan ini terkait rencana
mendikbud membuat kode etik guru dan siswa serta penataan hubungan antara guru
dan murid di sekolah. Mendikbud menekankan penataan hubungan antara guru dan
murid ini bukan hanya untuk mencegah konflik dan disharmonisasi. Namun yang
lebih utama adalah agar proses pendidikan bisa efektif. Sebab guru bisa
mendidik muridnya secara benar dalam arti mengembangkan harkat dan martabat
kemanusiaannya secara utuh, dan bukan sekadar mengajar.
"Ada 4 (empat) tugas utama (substansial guru). Pertama, mendidik. Kedua, mendidik. Ketiga, mendidik.
Keempat, mengajar," kata Muhadjir.
Mendikbud tengah membentuk
'kontrak belajar' untuk menata hubungan antara siswa dan guru di sekolah. Dalam
merancang kontrak itu, Muhadjir mengaku banyak diinspirasi oleh kitab Ta'lim
al-Muta'allim karya Syekh Burhanuddin Az-Zanurji yang selama ini menjadi satu
standar wajib di pondok pesantren.
"Dengan Ta'lim
al-Muta'allim pesantren telah mampu menjadi contoh pendidikan karakter yang
bagus," kata Muhadjir, Rabu (14/2).
Sementara itu tokoh ulama di
Madura KH Mahrus Malik yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al Ihsan, Omben,
Sampang menegaskan, gagasan Mendikbud itu sangat tepat. Kitab Ta'lim Muta'allim
memiliki kandungan sangat lengkap untuk mendidik siswa memiliki akhlak yang
mulia dan membangun sikap ikhlas, dedikatif guru.
"Di pesantren kitab itu
diajarkan selama setahun baru kemudian tarbiyah," kata KH Mahrus.
Dia mengatakan, para ulama
Madura prihatin dengan terjadinya perilaku murid yang tidak menghormati guru
bahkan sampai tega dan berani melakukan penganiayaan hingga meninggal dunia.
Padahal, guru memiliki posisi yang terhormat di dalam Islam.
"Ilmu dan pendidikan
yang diberikan guru kepada murid itu adalah sebaik-baik pemberian yang
menjadikan anak didik beruntung selama-lamanya," ujar dia. (sumber: Republika)
Tags:
Berita