Download Buku Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi. Dalam usaha untuk mewujudkan masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, Indonesia akan menghadapi tantangan-tantangan pembangunan yang semakin besar. Meskipun cukup banyak kesuksesan yang telah diraih, masih banyak pula pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Di bidang pengentasan kemiskinan, Indonesia telah berhasil menekan angka kemiskinan absolut. Namun, di sisi lain, lebih dari setengah penduduk Indonesia masih termasuk golongan miskin moderat dan rentan. Sementara itu, pertumbuhan perekonomian Indonesia semenjak krisis keuangan Asia 1997/98 berjalan lebih lambat dari sebelumnya dan, berdasarkan penelitian beberapa ekonom, lebih rendah dari yang seharusnya. Daya tahan Indonesia dalam menghadapi kejutan ekonomi, sosial, dan alam, kembali dipertanyakan di masa pandemi global COVID-19. Ini semua tentunya akan menyulitkan cita-cita Indonesia untuk menjadi negara maju pada tahun 2045.
Untuk menjawab berbagai
tantangan di atas, Indonesia perlu merencanakan strategi pembangunan yang
mutakhir. Dalam hal tersebut, Indonesia perlu bersandar pada pengetahuan dan
inovasi agar mampu mengelola pembangunan ekonomi dan sosial yang merata,
berkelanjutan, dan produktif. Hanya dengan pemanfaatan pengetahuan dan inovasi
secara maksimal, visi pergeseran ekonomi ekstraktif menjadi ekonomi inklusif
berbasis pengetahuan dapat tercapai. Karena itu, sebagai langkah menuju ekonomi
berbasis pengetahuan, ekosistem pengetahuan dan inovasi itu sendiri perlu dikenali
dan diperjelas perannya. Inilah imperatif dari disusunnya cetak biru ekosistem
pengetahuan Indonesia yang dijabarkan dalam dokumen ini.
Buku
Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi ini mengusung dua
prinsip utama. Pertama, pentingnya memastikan bahwa pertumbuhan berbasis
inovasi bersifat inklusif. Dalam hal tersebut, cetak biru ini juga mempertimbangkan
keterkaitan distribusi pendapatan atau ketimpangan yang berbarengan dengan
perubahan teknologi. Prinsip kedua yang diusung adalah pentingnya kebijakan
publik berbasis bukti. Cetak biru ini juga menyadari bahwa hubungan antara
pengetahuan dan kebijakan publik yang baik merupakan hubungan dua arah.
Ekosistem pengetahuan yang kuat akan menghasilkan bukti yang diperlukan untuk
menyusun kebijakan publik yang baik; sebaliknya, kebijakan publik yang baik
akan memperkuat ekosistem pengetahuan.
Selain kedua prinsip
tersebut, cetak biru ini juga menekankan pentingnya pendekatan lintas komponen,
terutama untuk mengatasi ketimpangan regional dan sosial. Isu ketimpangan ini
juga menjadi isu penting ketika kita menyadari bahwa masyarakat umumlah yang
akan menyia-nyiakan sumber dayanya sekiranya ada sebagian dari populasi yang
tereksklusi dari kesempatan untuk menerapkan pengetahuan dan berinovasi.
Buku
Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi ini kemudian disusun
untuk menjawab tantangantantangan utama yang dihadapi Indonesia dalam beberapa
dekade mendatang. Untuk itu, ada delapan tantangan pembangunan utama yang
diidentifikasi: (1) rendahnya mobilitas sosial; (2) pesatnya laju urbanisasi;
(3) terhentinya industrialisasi dan tertiarisasi; (4) perubahan iklim; (5)
ketahanan pangan; (6) kutukan sumber daya alam; (7) ketahanan energi; dan (8)
rendahnya kualitas institusi yang dapat menyebabkan ekonomi berbasis perburuan
rente. Tantangan-tantangan inilah yang perlu dijawab demi mencapai Indonesia
yang berdaulat, maju, adil, dan makmur melalui penguasaan pengetahuan dan
inovasi.
Untuk memperkuat ekosistem
pengetahuan Indonesia, Buku Cetak Biru
Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi ini menyodorkan sasaran untuk setiap
elemen dalam ekosistem tersebut. Sasaran-sasaran tersebut adalah:
1. Memastikan kerangka
regulasi yang kuat dan jelas
2. Membenahi tata
kelembagaan
3. Memperbaiki tata kelola
dan mekanisme akuntabilitas
4. Membentuk sumber daya
yang dinamis
5. Menyediakan dukungan
pendanaan dan insentif yang memadai
Buku
Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi ini merumuskan lebih
dari 100 strategi untuk mencapai kelima sasaran di atas. Berdasarkan konteks
saat ini, dipilih sejumlah strategi prioritas yang diharapkan dapat menjadi
referensi mengenai perbaikan-perbaikan yang harus disegerakan.
Selengkapnya silahkan
download dan baca Buku Cetak Biru
Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi (pdf), melalui link yang download yang
tersedia di bawah ini
Link download Buku Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan
Inovasi (disini)
Demikian Informasi tentang Link download Buku Cetak Biru Ekosistem Pengetahuan dan Inovasi. Semoga ada
manfaatnya, terima kasih.