CONTOH SOAL SITUATIONAL JUDGEMENT TEST (SJT) PPPK GURU TAHUN 2023

Contoh Soal Situational Judgement Test (SJT) PPPK Guru Tahun 2023
 



Apa tu Soal Tes Seleksi Kompetensi Teknis Penilaian Situasi Kerja Sederhana PPPK Guru Tahun 2023 Sebagaimana diketahui Pelamar dari kategori eks THK-II dan Guru non ASN di sekolah negeri yang terdaftar di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan memiliki masa kerja paling rendah 3 (tiga) tahun mengikuti seleksi kompetensi yang terdiri atas kompetensi teknis berupa penilaian situasi kerja sederhana, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural, serta wawancara. Sedangkan Pelamar lulusan Pendidikan Profesi Guru (PPG) dan guru yang terdaftar di Dapodik mengikuti seleksi kompetensi yang terdiri atas kompetensi teknis sesuai bidang jabatan, kompetensi manajerial, dan kompetensi sosial kultural, serta wawancara.
 
Berikut ini adalah Latihan Online Soal Seleksi Kompetensi Teknis Penilaian Situasi Kerja Sederhana Guru PPPK Tahun 2023-2024 atau Soal Tes Situational Judgement Test (SJT) PPPK Guru  yang didesain ala games sederhana


DILARANG MENGCOPY

Petunjuk: Klik pada bulatan di depan pilihan jawaban yang menurut anda benar..!!

(1) Waktu tes tulis selama 120 menit;
(2) Pilihlah salah satu jawaban yang dianggap paling benar (masing-masing soal memiliki bobot 1);
(3) Pemeriksaan hasil tes tulis dilakukan melalui sistem komputerisasi; Ketepatan jawaban dapat dilihat langsung pada notifikasi. Selamat mencoba. 


 
21. Pak Heru seorang guru IPA. ia akan mengajarkan pelajaran IPA dengan materi organ pernapasan pada manusia. Untuk mengajarkan materi ini, Pak Heru mempersiapkan media berupa gambar dan model organ pernapasan manusia. Selain itu, beliau juga mempersiapkan LKS tentang nama-nama organ pernapasan pada manusia. Pada kegiatan appersepsi, Pak Heru meminta siswa untuk menyebutkan salah satu ciri makhluk hidup dan siswa menjawab “bernapas, Pak!”. Kemudian Pak Heru menyampaikan tujuan pembelajaran pada hari itu. Setelah itu, Pak Heru mulai mengajar tentang materi organ pernapasan manusia.

Pak Heru menyuruh semua siswa menarik napas untuk membuktikan bahwa manusia bernapas dan untuk mengetahui dimana letak organ-organ pernapasan tersebut. Selanjutnya, Pak Heru memasang gambar organ pernapasan manusia di papan tulis, dan melakukan Tanya jawab tentang nama-nama organ pernapasan manusia. Setelah itu, Pak Heru memberikan LKS sebagai latihan secara berkelompok. Setelah selesai siswa melaporkan hasil diskusinya dan kelompok lain menanggapi.

Untuk menambah pemahaman siswa, Pak Heru menunjukkan model organ pernapasan manusia. Hal ini juga bertujuan agar siswa lebih tertarik untuk mengetahui letak dan fungsi organ pernapasan manusia. Sambil menunjukkan pada model, Pak Heru mengadakan Tanya jawab tentang fungsi masing-masing organ pernafasan pada manusia.

Setelah semuanya selesai, Pak Heru mengadakan evaluasi namun setelah dikoreksi, Pak Heru tidak menyangka bahwa hasilnya tidak memuaskan. Hasil nilai siswa yang mencapai 75 ke atas hanya 7 orang dari 25 siswa. Pak Heru merenung dan berpikir, mengapa target tidak tercapai, padahal dia menargetkan 75% siswa mendapat nilai 75 ke atas. Selain itu menurut Pak Heru langkah pembelajaran yang dilakukannya sudah tepat.

Berdasarkan kasus tersebut, penyebab utama nilai yang dicapai siswa tidak mencapai target yang diinginkan oleh Pak Heru .... 

A. Kemampuan belajar siswa pada kelas yang diajar oleh pak Heru umumnya rendah 
B. Pak Heru tidak memberikan penguatan dan kesimpulan di akhir pembelajaran 
CPak Heru terlalu banyak menggunakan strategi dan metode pembelajaran 
DPak Heru tidak mengunakan media pembelajaran yang menarik dan relevan 


22. Upaya guru dalam memanfaatkan hasil evaluasi untuk peningkatan hasil belajar antara lain sebagai berikut.. ....
A. merencanakan pengajaran remidi
B. mengklasifikasi siswa berdasarkan hasil capaian belajarnya
C. mengadakan kegiatan refleksi atas pembelajaran yang sudah dilakukan
D. mencari letak kelemahan secara umum dilihat dari kriteria keberhasilan yang diharapkan

23. Upaya merancang pengayaan bagi peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar optimal tampak dalam kegiatan guru sebagai berikut: .... 
A.   memberikan tambahan materi berupa sumber ajar dari pengarang yang berbeda  
B.  memberikan tes tambahan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi 
C.  memberikan tambahan sumber bacaan yang lebih mendalam dan tingkat variasi yang tinggi berikut instrumen tesnya yang sesuai 
D.  diberikan materi bahan ajar yang lebih tinggi tingkatannya dan pengerjaan soal-soalnya yang memiliki kesulitan tinggi 


24.  Bu Ayu seorang guru Bahasa Indonesia. Namun karena beliau juga menjadi wakil kepala sekolah, Bu Ayu sering meninggalkan kelas saat pelajaran berlangsung untuk mengurus kegiatan lainnya. Suatu ketika Bu Ayu sedang mengajarkan materi bahasa Indonesia pada siswanya tentang keterampilan Berbicara dan dramatisasi. Bu Ayu menggunakan metode diskusi. Saat sedang menjelaskan materi, kepala sekolah memanggil beliau. Bu Ayu diminta untuk mewakilkan rapat kepala sekolah di kantor dinas kota. Dengan begitu, Bu Ayu harus meninggalkan kelas saat pelajaran sedang berlangsung. Siswa sendiri belum paham dengan materi yang disampaikan tadi karena Bu Ayu belum menjelaskan secara detail.

Kemudian Bu Ayu langsung memberikan tugas berkelompok untuk berdiskusi dan melakukan dramatisasi di depan kelas ketika pertemuan selanjutnya. Keesokan harinya, saat pelajaran bahasa Indonesia, Bu Ayu langsung meminta siswa untuk maju di depan kelas bersama kelompoknya untuk melakukan adegan dramatisasi yang telah diberikan pada pertemuan sebelumnya. Alhasil, siswa tidak ada yang berani maju ke depan kelas untuk menampilkan hasil diskusi kelompoknya.

Hal ini membuat Bu Ayu sedikit marah karena ternyata siswa tidak mengerjakan tugas yang telah diberikan. Dalam keadaan sedikit marah, akhirnya dia langsung memberikan sebuah lembaran yang berisi tes objektif mengenai pelajaran bahasa tersebut dengan materi keterampilan berbahasa.

Bu Ayu meminta semua siswa untuk mengerjakan tugas tersebut kemudian mengumpulkannya dengan segera. Setelah selesai mengerjakan dan mengumpulkan semua, Bu Ayu melakukan penilaian dari hasil belajar siswa. Melihat hasil belajar siswa yang dicapai kurang dari rata-rata, Bu Ayu merasa kecewa. Padahal Bu Ayu mengharapkan pelajaran bahasa tersebut dengan materi keterampilan berbicara bisa berfokus pada Student Center Learning (SCL). Dengan begitu, nilai rata-rata untuk pelajaran bahasa Indonesia di kelas 5 sangat jauh dari kriteria yang diterapkan sekolah.

Berdasarkan kasus di atas, mengapa pembelajaran Bahasa Indonesia yang dilakukan Bu Ayu tidak berhasil?....

A. Penggunaan pendekatan atau metode Student Center Learning tidak tepat digunakan pada kelas yang diajar oleh Bu Ayu.
B. Bu Ayu tidak memberi pemahaman yang maksimal kepada siswa sebelum memberikan penugasan.
C. Bu Ayu sering meningalkan kelas sehingga pembelajaran tidak bisa berjalan secara maksimal.
D. Bu Ayu tidak mengunakan media pembelajaran yang relevan.


25. Bacalah teks cerita ulang berikut dengan cermat!

Saat kegiatan pembelajaran berlangsung kebanyakan siswa mengeluh karena mereka tidak dapat menerima penjelasan guru dengan baik, hal tersebut disebabkan karena guru tidak memberikan catatan di papan tulis maupun memanfaatkan media dan alat peraga sesuai dengan materi yang diberikan. Hampir semua siswa mengeluhkan hal yang sama.

Berdasarkan situasi di atas jika guru melakukan tes diagnosis maka kecenderungan gaya belajar yang dimiliki siswa adalah . . . . . . .
A. Visual
B.  Kinestetik
C.  Auditif
D. Gustative

Kembali ke Soal Nomor 19 - 20 (disini)

Lanjut ke Soal Nomor 26 - 30 (disini)

Demikian contoh sederhana Latihan Online Soal Seleksi Kompetensi Teknis Penilaian Situasi Kerja Sederhana Guru PPPK Tahun 2023-2024 atau Soal Tes  Situational Judgement Test (SJT) PPPK GuruTerima Kasih Semoga bermanfaat. 
====================================




= Baca Juga =



No comments

Maaf, Komentar yang disertai Link Aktif akan terhapus oleh sistem