Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 2767 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis / Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul Athfal (RA), diterbitkan untuk mewujudkan
pertumbuhan dan perkembangan anak secara optimal di Raudhatul Athfal (RA).
Dengan adanya juknis diharapkan para guru RA dapat melakukan deteksi dini pertumbuhan
dan perkembangan anak usia 4 – 6 tahun.
Tujuan dan Sasaran Petunjuk
Teknis / Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul Athfal (RA). Tujuan Juknis DDTK RA ini adalah untuk
memberikan panduan operasional untuk melaksanakan deteksi dini tumbuh kembang
anak di RA. Sedangkan sasaran diterbitkannya Juknis DDTK RA adalah pengelola,
pelaksana, penyelenggara, dan pemangku keperitingan RA.
Adapun Ruang Lingkup Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul
AthfaL (RA) Sesuai Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767 Tahun 2019, adalah mencakup hal-hal sebagai:
1. Menjelaskan Konsep Tumbuh
Kembang Anak;
2. Memahami Jenis-jenis Anak
Berkebutuhan Khusus (ABK);
3. Melakukan Stimulasi Dini
Tumbuh Kembang Anak;
4. Melakukan Deteksi Dini
Tumbuh Kembang Anak (DDTK);
5. Merancang
Intervensi/Penanganan bagi ABK.
Dalam Lampiran Keputusan
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767 Tahun 2019 tentang Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul
AthfaL (RA), Pertumbuhan (growth)
merupakan proses dalam hidup manusia yang terkait dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau massa organ manusia. Semua perubahan mi dapat
dilihat melalui perubahan dan ukuran seperti berat badan, dan tinggi badan.
Adapun perkembangan
merupakan proses bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang
bersifat lebih kompleks dengan pola yang teratur dan dapat diramalkan.
Perkembangan merupakan hasil dan proses belajar dan pematangan. Peristiwa
perkembangan mi berkaitan dengan masalah psikologis seperti kemampuan kognitif,
bahasa, fisik-motorik, sosial dan emosional, moral dan seni.
Pertumbuhan dan perkembangan
anak dipcngaruhi oleh faktor dan dalam dan faktor luar din. Faktor dan dalam
din berupa faktor genetik dan proses selama kehamilan. Sedangkan faktor luar
berupa gizi, pola asuh dan interaksi dengan sekitarnya.
Berdasarkan Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul
AthfaL (RA), Fase Tumbuh Kembang
Anak Usia 4-6 Tahun adalah sebagai berikut:
a. Tumbuh kembang anak usia
empat tahun.
Anak
usia empat tahun umumnya memiliki berat badan (BB) bertambah kurang lebih dua
kilogram/tahun, tinggi badannya dua kali tinggi badan saat lahir.
1)
Perkembangan motorik kasar:
a) Mampu berjalan lurus ke depan dan ke
belakang.
b) Berdiri di atas papan titian.
c) Melompat sambil berlari.
d) Mampu berbelok dan berhenti secara
efektif.
2)
Perkembangan motorik halus:
a) Mampu menggunting mengikuti garis lurus,
lengkung atau zig-zag.
b) Mengkoordinasikan jan tanggan dengan mata.
c) Membuat bentuk persegi empat.
d) Menyelesaikan pasel empat keping.
3)
Perkembangan kognitif:
a) Anak mampu mengelompokkan benda
berdasarkan warna, bentuk, ukuran.
b) Mulai berlatih berfikir logis.
4)
Perkembangan bahasa:
a) Kosa kata yang dikuasainya lebih dan 1000
kata, sekalipun yang digunakan tidak sebanyak itu.
b) Tata bahasa sudah mulai komplek, seperti,
Aku mau sholat ashar”.
c) Sering menggunakan kata tanya untuk
memenuhi rasa ingin tahunya.
d) Mulai memperhatikan kata-kata baru dan menanyakan
maknanya.
5)
Perkembangan sosial kemandirian:
a) Ditandai dengan kemampuan bermain dan
berinteraksi dengan anak lain.
b) Menunjukkan perhatian terhadap perbedaan
jenis kelamin.
c) Mampu memakai dan melepas baju tanpa
dibantu.
6)
Perkembangan emosi:
a) Mulai mengenal empati.
b) Mulai mampu memahami ekspresi emosi.
c) Mampu menunjukkan rasa sayang.
b. Tumbuh kembang anak usia
lima tahun.
Secara
fisik, anak usia lima tahun pada umumnya berat badan bertambah kurang lebih dua
kilogram/tahun, tinggi badannya dua kali tinggi badan saat lahir.
1)
Perkembangan motorik kasar:
a) Mampu berlari.
b) Mampu berbelok dan berhenti dengan
terkontrol,
c) Melompat ke depan 10 kali tanpa terjatuh.
d) Berjalan di atas papan keseimbangan.
2)
Perkembangan motorik halus:
a) Mewarnai dengan Iebih rapi.
b) Melipat pakaian.
c) Mulai mampu menggambar dan menulis.
3)
Perkembangan kognitif:
a) Mampu menyusun menurut urutan tertentu (sequence).
b) Logika berfikirnya makin sistematis.
4)
Perkembangan bahasa:
a) Menguasai minimal 1000 — 1500 kosa kata.
b) Makin lancar berbicara termasuk
mengucapkan huruf yang sulit seperti hurup “r”.
c) Menggunakan kata ganti “saya” dan “kamu”
dengan tepat tanpa terbolak-balik.
5)
Perkembangan sosial kemandirian:
a) Bisa makan sendiri dengan lebih tertib.
b) Mandi sendiri.
c) Bisa berbagi seperti membagi bekal yang
dibawa dengan teman sekolahnya.
d) Bisa mengucapkan kata permisi, tolong,
maaf, dan terima kasih sesuai dengan konteks.
6)
Perkembangan emosi:
a) Anak mulai “iri hat?’ (ingin memiliki
benda atau mainan seperti temannya).
b) Kalau sudah mempunyai adik sesekali Ia
menunjukkan rasa cemburu, namun di lain akan menunjukkan rasa sayangnya.
c.
Tumbuh kembang anak usia enam tahun.
Anak
usia enam tahun secara fisik berat badan bertambah kurang lebih dua kg pertahun,
tinggi badanya 1,5 kali dari tinggi
badan saat usia satu tahun.
1)
Perkembangan motorik kasar:
a)
Mampu mengikuti gerakan senam yang dicontohkan.
b)
Berlari.
c)
Menendang dan melempar bola dengan balk. akan waktu
2)
Perkembangan motorik halus:
a)
Mampu menulis, menggambar, mewarnai lebih rapi.
b)
Menggunting sesuai pola lingkar, segitiga, segi empat.
3)
Perkembangan kognitif:
a)
Mampu mengurutkan bilangan.
b)
Memahami perbandingan lebih besar-lebih kecil.
c)
Logika berfikirnya makin berkembang dengan baik.
4)
Perkembangan bahasa:
a)
Kosakata yang dikuasainya makin banyak, minimal memiliki pembendaharaan 2.500
kosakata
b)
Bisa memilih kosakata yang lebih santun saat berbicara dengan orang tua, guru
dan orang dewasa lainnya.
c)
Dapat menceritakan pengalaman yang telah dialaminya dengan baik.
5)
Perkembangan sosial kemandirian:
a)
Bisa makan, mandi dan melakukan rutinitas lainnya sendiri.
b)
Membantu orantua untuk hal-hal sederhana seperti merapikan tempat tidurnya,
mamasukkan pakaiannya ke dalam lemari.
6)
Perkembangan emosi:
a)
Anak memiliki emosi yang semakin kompleks: ia bisa merasakan kesedihan orang
lain (empati) dan menunjukkan simpatinya.
b)
Kalau marah sudah bisa diberikan pengertian supaya tidak mengamuk atau
berguling-guling.
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa anak usia empat sampai enam tahun memiliki
tugas perkembangan sebagal berikut:
a.
Kemampuan melakukan gerakan kasar dan halus scmakin berkembang dan kompleks;
b.
Kemampuan menggunakan bahasa untuk memecahkan masalah;
c.
Kemampuan menggunakan bahasa untuk memperkuat interaksi dengan teman sebaya dan
orang dewasa, sehingga dapat bekerjasama dengan orang lain;
d.
Kemampuan menggunakan berbagai jenis bahan mainan;
e.
Kemampuan bermain sudah mengalami kemajuan dan bermairi sensori kepada tahap
main simbolik (bermain peran) dan konstruktif (pembangunan); dan
f.
Mampu menggunakan papan lukis, dan bermacam-macam bahan main pembangunan
Iainnya.
Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Islam Nomor 2767 Tahun 2019 Tentang Petunjuk Teknis (Juknis) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul Athfal (RA), memberikan pemahaman kepada guru
RA tentang tahapan tugas perkembangan anak. Dengan demikian, Setelah pendidik harus
memiliki pemahaman yang baik terhadap tahapan tugas perkembangan anak. Pemahaman
tersebut dapat menjadi bekal untuk memahami jenis-jenis anak berkebutuhan
khusus. Itulah sebabnya silahkan download dan baca
Link download Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul
Athfal (RA) Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767
Tahun 2019 (DISINI)
Demikian informasi tentang Juknis Deteksi Dini Tumbuh Kembang Anak Raudhatul
Athfal (RA) Sesuai Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 2767
Tahun 2019 . Semoga ada manfaatnya terima kasih.
Tags:
Berita