Cara Cek Umur atau Usia seseorang menggunakan Kalkulator Penghitung Usia secara online ini merupakan aplikasi untuk mengetahui sudah berapa tahun, berapa bulan dan berapa hari umur atau usia seseorang saat ini. Admin mencoba membagikan Kalkulator untuk melakukan Cek Umur (Usia) Seseorang atau Cara mengetahui berapa usia saat ini, karena banyak orang yang sering mencarinya guna memastikan umur atau usianya saat ini.
Kita sering mendengar Usia atau Umur seseorang kadang
menjadi persyaratan dalam melamar pekerjaan, melanjutkan studi dan lainnya.
Oleh karena itu, Cara Cek Umur (Usia)
Seseorang atau Cara Menghitung Umur atau Usia Seseorang mungkin dibutuhkan memastikan apakah Umur (Usia) yang dimikili memenuhi ketentuan yang dipersyaratakan.
Selain itu Cara Cek atau Menghitung Umur (Usia) Seseorang atau Cara Menghitung Umur atau Usia Seseorang mungkin berguna bagi sesorang yang lupa sudah berusia atau berumur berapa tahun saat ini. Manusia penting mengingat usia atau umurnya saat ini agar dapat berintropeksi diri untuk memperbanyak ibadah. Dalam sebuah hadist dinyatakan: “Wahai Rasulullah, siapakah orang yang terbaik? Beliau bersabda "Orang yang panjang umurnya dan baik amalnya" (HR. Tirmizdi)
Berapa tahun umurku atau usiaku saat ini ? Untuk Anda yang mau mencoba berikut ini Aplikasi Cara Cek Umur (Usia) Seseorang atau Cara Menghitung Umur atau Usia Seseorang. Semoga kalkulator Cara Menghitung Umur atau Usia Seseorang, ada manfaatnya.
Berikut ini adalah kalkulator untuk menghitung usia Anda. Silahkan isikan data Tanggal hari ini dan Tanggal lahir Anda pada formulir di bawah ini, setelah lengkap kemudian klik Hitung. Isi tanggal dan bulan tanpa angka 0 (nol) di depan, jika hanya satu angka cukup satu digit.
Setelah Anda mengetahui Cara Cek Umur (Usia) Seseorang atau cara mengetahui berapa Umur (Usia) saat ini. Berikut pembelajaran yang harus diketahui terkait Umur/Usia Manusia. Setiap ada yang merayakan hari ulang tahun, kita selalu mendengar ucapan selamat panjang umur. Atau ketika ada bayi yang lahir, didoakan agar sehat dan berusia panjang. Namun, adakah yang dapat memastikan dirinya sendiri berusia panjang? Mulia atau hina? Penuh keberkahankah?
Umur manusia adalah perkara
ghaib dan merupakan rahasia Allah SWT. Tak seorangpun tahu berapa panjang usia
yang dijatahkan untuknya. Meski
Umur termasuk perkara ghaib, beberapa ulama besar mencoba membahasnya. Habib
Abdullah bin Alwi Al Haddad, misalnya, mengkaji masalah umur melalui
karyanya, Sabilul'Iddikar wal I'tibar bima Yamurru bil-Insan wa Yanqadhi
lahu minal-A'mar (Jalan Menuju Peringatan dan Perenungan tentang Tahapan
Usia yang Dilalui Manusia). Beliau membagi umur dalam lima tahapan :
•
Pertama, sejak Allah SWT menciptakan Nabi
Adam AS dan membekalinya dengan keturunan.
•
Kedua, terhitung sejak seorang manusia
terlahir dari rahim ibunya hingga ajal menjemput.
•
Ketiga, dimulai sejak kebangkitan manusia
dari alam dunia melalui kematian sampai bertiupnya sangkakala Malaikat Israfil
di Padang Mahsyar. Umur ketiga adalah masa penantian seseorang di alam barzakh.
•
Keempat, berlangsung sejak seorang manusia
dibangkitkan dari alam barzakh, bersamaan dengan ditiupnya sangkakala yang
kedua hingga manusia melangkah di atas shirath al-mustaqim.
•
Kelima, dimulai sejak seseorang memasuki
pintu surga, atau terjatuh di jurang neraka.
Usia umat Rasulullah SAW
tidaklah sepanjang usia umat-umat terdahulu. Dalam sebuah hadist disebutkan,
usia mereka umumnya antara 60 sampai 70 tahun.
Rasulullah SAW pernah
mengadukan pendeknya usia umat beliau itu kepada Allah SWT. Dengan penuh kasih,
Allah SWT menjelaskan, meski usia umat Islam lebih pendek dari umat lain, Allah
SWT telah menganugrahkan banyak keutamaan. Diantaranya Lailatul Qadar, malam
yang nilainya lebih dari seribu bulan.
Masa muda dan masa dewasa
merupakan fase terpenting dalam kehidupan manusia. Mengenai pentingnya masa
muda, seorang bijak mengatakan, "Jika engkau tak bisa meraih kemuliaan di
hari mudamu, tak akan mulia hidupnya sampai tua".
Yang sangat penting diingat,
setiap orang akan diminta pertanggungjawaban tengtang umur yang dianugrahkan
kepadanya. Rasulullah SAW bersabda, "Tak akan bergeser kedua kaki manusia
pada hari kiamat sampai selesai ditanya tentang empat perkara, yaitu tentang
umurnya, dihabiskan untuk apa; tentang masa mudanya, dipergunakan untuk apa;
tentang hartanya, darimana diperoleh dan untuk apa dibelanjakan; dan tentang
ilmunya, apakah sudah diamalkan". (HR At-Tarmidzi).
Dalam hidup manusia terdapat tonggak-tonggak umur yang
sangat penting, di antaranya umur 40 tahun sebagaimana tertera dalam Alquran
(Al-Ahqaf: 15--16). Nabi Muhammad SAW juga mengilustrasikan dalam sebuah
hadisnya, ''Bila seseorang sudah mencapai usia empat puluh tahun, lalu
kebaikannya tidak mengatasi kejelekannya, setan mencium di antara kedua matanya
dan berkata, 'inilah manusia yang tidak beruntung'. ''
Dalam riwayat lain, Nabi bersabda, ''Barang siapa
umurnya sudah melebihi empat puluh tahun sedang kebaikannya tidak lebih banyak
dari kejelekannya, hendaklah ia mempersiapkan keberangkatannya ke neraka.''
Dari dua hadis tersebut di atas, Nabi SAW menganjurkan
umatnya untuk memeriksa amal perbuatannya setiap kali menyadari umurnya kian
bertambah. Dengan demikian, umur merupakan aset sekaligus pertanggungjawaban.
Kita bisa beruntung dan celaka dengan umur panjang kita.
Semuanya bergantung pada amal yang kita perbuat.
Syahdan, menurut beberapa riwayat, sebelum Rasulullah SAW mengembuskan nafas
terakhirnya, beliau mengatakan, ''Ummati, ummati, ummati,'' dengan lirih dan
sendu.
Kata ummati yang diungkapkan beliau itu sinonim dari
kata komunitas atau masyarakat yang menurut Chairil Anwar dalam salah satu
puisinya adalah laksana lautan, terkadang bergelombang dan bergolak yang
melambangkan keteguhan dan keperkasaan seakan siap menelan dan menghantam semua
yang dihadapi.
Di lain waktu, ia laksana hamparan biru permadani yang
menggambarkan ketenangan dan kedamaian. Namun, laut juga bisa diibaratkan
sebagai "tong sampah", tempat pembuangan segala macam kotoran,
sampah, limbah, dan sebagainya.
Konteks yang diungkap Rasulullah tersebut merupakan
refleksi dari pertanyaan siapakah di antara kita yang semangat imannya terus
bergelombang seiring dengan pertambahan umurnya? Siapa pula yang tetap tenang
dan tenteram meski cobaan datang bertubi-tubi?
Siapakah di antara kita yang justru tidak memanfaatkan
sisa umur ini dalam kebaikan dan keimanan? Orang semacam inilah bak tong
sampah, tempat pembuangan kotoran sosial maupun kultural. Toh, umur ditentukan
oleh mutunya, bukan panjangnya. Rasulullah menyimpulkannya dalam dua kalimat,
''Manusia paling baik ialah yang panjang umurnya dan baik amal perbuatannya.
Manusia paling buruk ialah yang panjang umurnya dan buruk amalnya.''
Sangat keterlaluan orang-orang yang sudah
berusia diatas 60 tahun tapi masih juga melakukan maksiat. Sabda Rasulullah
SAW, "Allah SWT tidak akan menerima dalih seseorang sesudah Dia
memanjangkan usianya hingga 60 tahun". (HR Al-Bukhari).
Usia lanjut juga merupakan
sebuah keistimewaan. Dalam sebuah hadits qudsi Rasulullah SAW menyampaikan
firman Allah SWT, "Demi kemuliaan-Ku, keagungan-Ku, dan kebutuhan hamba-Ku
kepada-Ku, sesungguhnya Aku merasa malu menyiksa hamba-Ku, baik laki-laki
maupun perempuan, yang telah beruban karena tua dalam keadaan muslim".
Dalam hadits lain beliau bersabda, "Sebaik-baik diantara kalian ialah
orang yang panjang umurnya dan baik pula amalannya". (HR At-Tarmidzi).
Namun Al-Quran juga berulang
kali memperingatkan akan datanya ketuaan dan kepikunan. Misalnya dalam surah
An-Nahl ayat 70, "Allah menciptakan kamu, kemudian mewafatkan kamu. Dan
diantara kamu ada yang dikembalikan kepada umur yang paling lemah, supaya tidak
mengetahui lagi sesuatupun yang pernah diketahuinya. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Kuasa".
Kepikunan yang mengiringi
ketuaan itulah yang ditakuti oleh Rasulullah SAW, sehingga beliau selalu
berdo'a, "Aku berlindung kepada-Mu dari usia yang paling hina".
Suatu kali Ma'an bin Zaidah
mendatangi Al-Makmun. Makmun bertanya, "Bagaimana keadaanmu di usia tua
renta ini?". Ia menjawab, "Aku bisa jatuh hanya karena tersandung
kotoran unta, dan cukup diikat hanya dengan sehelai rambut". "Bagaimana keadaanmu dalam makanan,
minuman dan tidurmu?" Ia
menjawab,"Bila lapar, aku marah; dan bila makan, aku merasa jengkel. Bila
berada di antara orang-orang, aku mengantuk; dan bila di atas kasurku, aku
terjaga". "Bagaimana
keadaanmu dengan para wanita?" Beliau menjawab, "Kalau wanita yang
buruk rupa, aku tidak menginginkan mereka; sedangkan para wanita yang cantik tidak
menginginkanku". Makmun
berkata, "Kalau begitu tidak pantas orang sepertimu dianggap muda". "Lipat gandakanlah imbalan untuknya
dan haruskanlah ia menetap di rumahnya. Biarkan masyarakat yang mengunjunginya,
dan jangan biarkan ia mengunjungi siapapun".
Sejak zaman Rasulullah SAW
sampai kini, ada orang-orang yang dianuggrahi Allah SWT umur panjang dari
orang-orang pada umumnya. Dan mereka mengisinya dengan berbagai kebaikan,
sehingga hidup mereka penuh berkah dan tercatat dalam sejarah. Mereka inilah
yang dimaksud dalam hadits Nabi, "Sebaik-baik kalian adalah yang panjang
umurnya dan baik amalnya".
Disamping itu ada pula
orang-orang yang usianya pendek tapi juga sangat berarti, karena dipenuhi
berbagai amal yang diridhai Allah SWT. Mereka yang tergolong dalam kelompok ini
pun namanya terabadikan dalam sejarah, dan senantiasa dikenang orang.
Diantara para sahabat Nabi yang dianugrahi usia panjang adalah Anas bin Malik,
salah seorang sahabat utama, perawi hadits terkenal, dan pelayan Rasulullah
SAW.
Anas lahir pada tahun ke 10
sebelum HIjrah. Sejak kecil ia sudah memeluk Islam, dan terus melayani
Rasulullah SAW sampai beliau wafat. Kurang lebih 10 tahun lamanya ia melayani
Rasulullah SAW, yaitu selama beliau menetap di Madinah. Ibunya yang mula pertama membawanya
menghadap Rasulullah SAW agar dapat melayani beliau. Anas bangga menyandang
predikat "pelayan Rasulullah", karena kedudukan itu memang suatu
kemuliaan.
Ia adalah sahabat yang
terbanyak memiliki anak,berkat do'a Nabi SAW. Suatu ketika ibunya memohon agar
Rasulullah SAW mendo'akannya. Maka beliaupun mendo'akan Anas, "Ya Allah,
berilah rizqi anak dan harta kepadanya, dan berkahilah dia". Dalam redaksi
yang lain, do'a beliau sebagai berikut, "Ya Allah, perbanyaklah harta dan
anaknya, dan masukkanlah ia ke dalam surga".
Anas adalah sahabat yang
terakhir wafat di Basrah. Menurut riwayat yang paling kuat, ia wafat pada tahun
93 H/711 M dalam usia 103 tahun. Ia wafat setelah menjalani kehidupan penuh
perjuangan. Ia kaya dengan ilmu, dan sarat dengan amal. Di saat ajal hendak
menjemput, ia berkata, "Talqinkanlah aku dengan ucapan La ilaha
illallah". Dan kalimat tauhid itu terus diucapkannya hingga ruh berpisah
dari jasadnya.
Ada pula tokoh yang usianya tidak panjang tetapi penuh dengan keberkahan dan kehidupannya tetap dikenang orang dari zaman ke zaman. Salah satunya adalah Umar bin Abdul Aziz, yang pada tahun 99 H/717 M terpilih sebagai khalifah menggantikan Khalifah Sulaiman. Ketika itu usiannya 37 tahun. Ia dipandang sebagai khalifah paling adil dan paling sederhana di antara semua khalifah Bani Umayyah.
Umar juga menghentikan segala bentuk kemewahan para mantan khalifah, dan
sebaliknya menghidupkan pengajian Al-Quran dan Sunnah. Ia juga melarang
pengawal dan rakyat berdiri menghormatinya. Ketika orang-orang berdiri
menghormatinya, ia berkata, "Jika kalian berdiri, kita semua berdiri, jika
kalian duduk , kita semua duduk. Sepatutnyalah manusia hanya berdiri menyembah
Allah, Tuhan sekalian alam. Sesungguhnya Allah telah mewajibkan hal-hal fardhu
dan menyunahkan hal-hal sunnah. Barang siapa mengambilnya, bertemulah dia
dengan-Nya; dan barang siapa meninggalkannya, binasalah dia".
Para salaf shalih yang
beumur panjang dalam keadaaan ibadah dan taat kepada Allah menganjurkan para
pemuda untuk memanfaatkan masa muda mereka, "Pergunakanlah masa muda
kalian sebelum kalian menjadi seperti kami saat ini". Maksud mereka, di
usia yang tua renta nan lemah tidak dapat melakukan banyak amal shalih padahal
di usia mereka yang demikian mereka telah mendahului para pemuda dalam
berlomba-lomba menuju jalan Allah dan bersungguh-sungguh dalam mentaati-Nya.
Namun dalam Islam, bukan
usia panjang yang terpenting, melainkan keberkahan usia. Keberkahan ditandai
dengan bagusnya amal ibadah dan akhlaq serta karya yang bermanfaat bagi
generasi sesudahnya. Semoga Allah SWT selalu bersama kita. Aamiin
Demikian informasi tentang Cara Cek Umur (Usia) Seseorang atau cara mengetahui berapa Umur (Usia)
saat ini. Semoga ada manfaatnya, terima kasih