Sebagai Buku Panduan Persiapan AKM Untuk Guru SMP, saat ini Direktorat PSMP telah menerbitkan Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika SMP, dan Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi Pada Mata Pelajaran Selain Matematika SMP serta Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP, Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi Pada Mata Pelajaran Selain Bahasa Indonesia SMP.
Seri dua buku tentang numerasu
adalah Buku Inspirasi Pembelajaran yang
Menguatkan Literasi Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan
Literasi Pada Mata Pelajaran Selain Bahasa Indonesia SMP. Buku ini dibuat
dalam rangka memberikan inspirasi kepada guru matematika maupun nonmatematika
di jenjang Sekolah Menengah Pertama dalam mengembangkan aktivitas pembelajaran
dengan penguatan atau unsur numerasinya. Panduan ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan
Modul Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19 yang telah
dikembangkan oleh Direktorat Sekolah Menengah Pertama (Kemendikbud, 2020) atau
buku lainnya, namun bertujuan sebagai suplemen untuk memberikan pedoman salah
satu cara bagaimana penguatan numerasi dapat dilakukan. Melalui contoh yang
diberikan, diharapkan guru dapat mengembangkan aktivitas pembelajaran sehingga meningkatkan
kemampuan numerasi dari peserta didik. Perlu dicermati bahwa pendekatan yang
disampaikan dalam panduan ini bukan satu-satunya cara. Guru dapat menjajaki
cara-cara lain untuk makin memperkaya diri dalam berbagai pendekatan/ model/ metode/
teknik peningkatan numerasi peserta didik.
Pada bagian awal Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan
Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika SMP, dan Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Numerasi Pada Mata
Pelajaran Selain Matematika SMP ini dijelaskan pentingnya numerasi. Numerasi
sering kali diartikan secara sempit sebagai keterampilan yang hanya melibatkan
kecakapan dengan angka dan berhitung menggunakan kertas dan pensil atau
mencongak sehingga penggunaan kalkulator dianggap sebagai bukti seseorang tidak
memiliki numerasi. Namun, definisi “keterampilan dasar” dari numerasi semacam
ini sudah ketinggalan zaman di dunia abad ke-21 yang kaya akan data dan
teknologi (Goos, dkk., 2014).
Numerasi, disebut juga
literasi numerasi dan literasi matematika, dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk mengaplikasikan konsep dan keterampilan matematika untuk memecahkan
masalah praktis dalam berbagai ragam konteks kehidupan sehari-hari, misalnya,
di rumah, pekerjaan, dan partisipasi dalam kehidupan masyarakat dan sebagai
warga negara (Kemendikbud, 2017). Selain itu, numerasi juga termasuk kemampuan
untuk menganalisis dan menginterpretasi informasi kuantitatif yang terdapat di
sekeliling kita yang ditampilkan dalam berbagai bentuk (grafik, tabel, bagan, dsb.)
lalu menggunakan interpretasi hasil analisis tersebut untuk memprediksi dan
mengambil keputusan (Kemendikbud, 2017).
Berdasarkan definisi di
atas, numerasi merupakan kunci bagi peserta didik untuk mengakses dan memahami
dunia dan membekali peserta didik dengan kesadaran dan pemahaman tentang peran
penting matematika di dunia modern. Penekanan pada aplikasi dari matematika
yang berhubungan dengan kehidupan memungkinkan peserta didik untuk
mengembangkan kemampuan dan kepercayaan diri untuk berpikir secara numerik, spasial,
dan data untuk menafsirkan dan menganalisis secara kritis situasi sehari-hari
dan untuk memecahkan masalah.
Menjadi numerat, yaitu
memiliki keterampilan numerasi yang baik, melibatkan lebih dari sekadar
menguasai matematika dasar saja, tetapi dapat menghubungkan matematika yang
dipelajari di sekolah dengan situasi di luar sekolah yang juga membutuhkan pemecahan
masalah dan penilaian kritis dalam nonmatematika.
Lebih dari itu, di bagian awal
Buku Inspirasi Pembelajaran yang
Menguatkan Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika SMP, dan Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan
Numerasi Pada Mata Pelajaran Selain Matematika SMP ini juga diuraikan mengapa
perlu penguatan pembelajaran numerasi di dalam AKM? Salah satu kompetensi hasil
belajar peserta didik yang di ukur pada asesmen nasional mulai tahun 2021
adalah literasi membaca dan numerasi, yang disebut sebagai Asesmen Kompetensi
Minimum (AKM) (Kemendikbud, 2020). Kompetensi mendasar numerasi yang diukur
mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar
menggunakan konsep dan pengetahuan matematika yang telah dipelajari, serta
keterampilan memilah serta mengolah informasi kuantitatif dan spasial. Peserta
didik akan diuji kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta, dan
alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai konteks
yang relevan dengan mereka sebagai warga Indonesia dan warga dunia.
Komponen AKM numerasi selain
mencakup konten (bilangan, pengukuran dan geometri, data dan ketidakpastian,
dan aljabar) juga melibatkan proses kognitif, yaitu pemahaman, penerapan, dan penalaran.
Peserta didik diharapkan memahami fakta, prosedur serta alat matematika yang dapat digunakan di
dalam penyelesaian masalah.
Bagi Bapak/Ibu guru khusus
di wilayah binaan bagi yang ingin memiliki Buku
Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan Literasi Pada Mata Pelajaran Bahasa
Indonesia SMP dan Selain Bahasa Indonesia SMP, silahkan didownload melalui
link yang tersedia di bawah ini.
Link download Buku Inspirasi Pembelajaran yang
Menguatkan Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika SMP (disini)
Link download Buku Inspirasi Pembelajaran yang Menguatkan
Numerasi Pada Mata Pelajaran Selain Matematika SMP (disini)
Baca Juga Buku Inspirasi Pembelajaran Yang Menguatkan Literasi
Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SMP dan Selain Bahasa Indonesia SMP (DISINI)
Demikian informasi tentang Buku Inspirasi Pembelajaran Yang Menguatkan
Numerasi Pada Mata Pelajaran Matematika SMP dan Selain Matematika SMP. Semoga
ada manfaatnya, terima kasih.