Salah satu jenis penilaian Afektif
adalah Penilaian kompetensi sikap Sosial. Pengertian penilaian keterampilan sikap
sosial adalah penilaian yang dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap
sosial siswa dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaanya. Dalam pelajaran PPKn dan PAI guru diwajibkan untuk melakukan
penilaian kompetensi Sikap Sosial. Dalam pelajaran lainnya, penilaian kompetensi
sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan
KI-4.
Indikator KD dari KI-2 mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan PPKn dirumuskan dalam perilaku
spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut.
Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam
perilaku sosial secara umum. Di samping itu, pada mata pelajaran tertentu pada
KD tertentu, dapat dikembangkan indikator yang secara spesifik sesuai dengan
karakteristik KD pada mata pelajaran tersebut.
Bagaimana Contoh Indikator Penilaian
Sikap Sosial? Berikut contoh indikator-indikator sikap sosial:
1) Sikap jujur,
yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Indikator
sikap jujur, antara lain:
• tidak
menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan;
• tidak menjadi
plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber);
• mengungkapkan
perasaan apa adanya;
• menyerahkan
kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
• membuat
laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya;
• mengakui
kesalahan atau kekurangan yang dimiliki;
2) Sikap disiplin,
yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai
ketentuan dan peraturan. Indikator sikap disiplin, antara lain:
• datang tepat
waktu;
• patuh pada
tata tertib atau aturan bersama/ sekolah;
• mengerjakan/mengumpulkan
tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar;
3) Sikap tanggung
jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat,
lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa:. Indikator
sikap tanggung jawab, antara lain:
• melaksanakan
tugas individu dengan baik;
• menerima
resiko dari tindakan yang dilakukan;
• tidak
menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat;
• mengembalikan
barang yang dipinjam;
• mengakui dan
meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan;
• menepati
janji;
• tidak
menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri;
• melaksanakan
apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta;
4) Sikap toleransi,
yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan,
dan keyakinan. Indikator sikap toleransi, antara lain:
• menerima
kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya;
• dapat menerima
kekurangan orang lain;
• dapat
mememaafkan kesalahan orang lain;
• mampu dan mau
bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang,
pandangan, dan keyakinan;
• tidak
memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain;
• kesediaan
untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar
dapat memahami orang lain lebih baik;
• terbuka
terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru;
5) Sikap gotong
royong, yaitu bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas. Indikator
sikap gorong royong, antara lain:
• terlibat
aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah;
• kesediaan
melakukan tugas sesuai kesepakatan;
• bersedia
membantu orang lain tanpa mengharap imbalan;
• aktif dalam
kerja kelompok;
• memusatkan
perhatian pada tujuan kelompok;
• tidak
mendahulukan kepentingan pribadi;
• mencari jalan
untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang
lain;
• mendorong
orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama;
6) Sikap Santun
atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun
bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap
baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu
yang lain. Indikator sikap santun atau sopan (sopan santu), antara lain:
• menghormati
orang yang lebih tua;
• tidak
berkata-kata kotor, kasar, dan takabur;
• tidak meludah
di sembarang tempat;
• tidak menyela
pembicaraan pada waktu yang tidak tepat;
• mengucapkan
terima kasih setelah menerima bantuan orang lain;
• bersikap 3S
(salam, senyum, sapa);
• meminta ijin
ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang
lain;
• memperlakukan
orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan;
7) Sikap percaya
diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan
atau tindakan. Indikator sikap percaya diri, antara lain:
• berpendapat
atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu.
• mampu membuat
keputusan dengan cepat
• tidak mudah
putus asa
• tidak
canggung dalam bertindak
• berani
presentasi di depan kelas
• berani
berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan
Indikator untuk setiap butir sikap
dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan pendidikan dan dapat berlaku untuk
semua mata pelajaran. Demikian penjelasan singkat tentang Pengertian Penilaian Sikap Sosial dan Contoh Indikator Penilaian Sikap
Sosial. Semoga bermanfaat.
blog ini sangat membantu saya sebagai guru PPKN dalam menambah wawasan saya. terimakasih...
Teori ini menurut siapa ka?